Manfaat Produk Herbal Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
loading...
A
A
A
Kandungan βpinene-nya dapat merelaksasi rahim setelah melahirkan.
6. Ketumbar
Memiliki kandungan protein, kalsium dan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui.
Asri menambahkan, “Walaupun berasal dari bahan dan tanaman alami, saat mengonsumsinya kita tetap harus memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tubuh kita. Dengan demikian kita dapat merasakan apakah bahan yang dikonsumsi memberikan efek yang baik bagi tubuh.”
Hal ini juga dipertegas oleh Medical Expert Combiphar, dr. Carlinda Nekawaty, “Menyadari kondisi tubuh setelah mengonsumsi madu maupun herbal, sangatlah penting untuk melihat reaksi baik yang kecil maupun besar. Terutama jika sedang dalam kondisi khusus seperti hamil atau menyusui. Apa yang kita konsumsi bisa saja menimbulkan risiko terhadap kandungan dan juga bayi.”
“1.000 hari pertama kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan, merupakan masa penting yang akan memengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang bayi di masa depan. Untuk itu, bijak dalam mengutamakan kesehatan selama masa kehamilan dan pasca persalinan harus menjadi prioritas ibu,” kata dr. Carlinda.
dr. Carlinda juga menyarankan untuk memperhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Lalu, mengetahui waktu yang tepat untuk mengonsumsi ramuan. Biasanya konsentrasi kadar ramuan mencapai puncaknya sekitar 45-90 menit setelah dikonsumsi dan berada di dalam ASI sekitar 15 menit kemudian, hingga berpotensi masuk ke dalam tubuh bayi yang masih menyusui. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ramuan apapun pada periode awal menyusui. Konsumsi ramuan bisa dilakukan jika interval menyusui telah lebih dari 2 jam. Dan, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis.
6. Ketumbar
Memiliki kandungan protein, kalsium dan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui.
Asri menambahkan, “Walaupun berasal dari bahan dan tanaman alami, saat mengonsumsinya kita tetap harus memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tubuh kita. Dengan demikian kita dapat merasakan apakah bahan yang dikonsumsi memberikan efek yang baik bagi tubuh.”
Hal ini juga dipertegas oleh Medical Expert Combiphar, dr. Carlinda Nekawaty, “Menyadari kondisi tubuh setelah mengonsumsi madu maupun herbal, sangatlah penting untuk melihat reaksi baik yang kecil maupun besar. Terutama jika sedang dalam kondisi khusus seperti hamil atau menyusui. Apa yang kita konsumsi bisa saja menimbulkan risiko terhadap kandungan dan juga bayi.”
“1.000 hari pertama kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan, merupakan masa penting yang akan memengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang bayi di masa depan. Untuk itu, bijak dalam mengutamakan kesehatan selama masa kehamilan dan pasca persalinan harus menjadi prioritas ibu,” kata dr. Carlinda.
dr. Carlinda juga menyarankan untuk memperhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Lalu, mengetahui waktu yang tepat untuk mengonsumsi ramuan. Biasanya konsentrasi kadar ramuan mencapai puncaknya sekitar 45-90 menit setelah dikonsumsi dan berada di dalam ASI sekitar 15 menit kemudian, hingga berpotensi masuk ke dalam tubuh bayi yang masih menyusui. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ramuan apapun pada periode awal menyusui. Konsumsi ramuan bisa dilakukan jika interval menyusui telah lebih dari 2 jam. Dan, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis.
(sal)