Puan Maharani Kaget! Ditanya Boy William Soal Mikrofon Mati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presenter yang juga konten creator Boy William mendapatkan pengalaman berharga berkesempatan menelusuri gedung DPR RI. Bersama sang ketua DPR Puan Maharani, Boy dipersilahkan memasuki sudut demi sudut gedung yang berdiri megah di Senayan itu dalam perjalanan menuju satu ruang ke ruangan lain sampailah di ruang sidang Paripurna Nusantara. Dalam kesempatan itu, Boy William sukses mengorek pertanyaan yang membuat Puan Maharani blak blakan menceritakan kejadian mic mati, seperti apa kisahnya?
Ketika berada di ruang sidang paripurna, Boy William melontarkan pertanyaan kritis kepada Puan Maharani terkait dirinya yang mematikan mikrofon anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman di rapat RUU Cipta Kerja.
Baca juga : Usung Pesta Kebun, Pernikahan Sule dan Nathalie Holscher Hari Ini Akan Tayang di 3 Platform
"Ketua DPR, aku punya pertanyaan, itu kemarin kenapa kasus mic tiba-tiba bisa mati? Kok mati sih, Bu?" tanya Boy William dikutip SINDOnews.com dari video channel Youtubenya berjudul EXCLUSIVE! PUAN MAHARANI KAGET DITANYA INI SAMA BOY WILLIAM! yang diunggah pada Kamis (12/11).
Puan Maharani selaku pimpinan sidang saat itu mengungkapkan dirinya memiliki otoritas untuk mengatur anggotanya agar kelancaran agenda rapat berjalan dengan baik dan benar, sehingga semua berkesempatan menggunakan hak bicaranya."Jadi kalau satu orang itu sudah diberi kesempatan bicara, harusnya kemudian tidak mengulang lagi bicara, tapi memberikan kesempatan pada yang lain untuk berbicara," jelasnya.
"Dan kalau di floor itu lagi berbicara, di atas situ enggak bisa ngomong karena memang otomatis, itu aturannya. Jadi enggak bisa kalau ini (mikrofonnya) bunyi, ini bunyi, cuma satu yang bisa ngomong, dia kedip-kedip terus, gitu," sambung Puan.
Sebagai pimpinan, politisi PDIP ini punya kuasa untuk mematikan mikrofon. Saat rapat, Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin dari Fraksi Golkar merasa bahwa Benny K Harman sudah terlalu banyak bicara. Akhirnya, ia meminta Puan mematikan mikrofon.
"Saat kejadian yang heboh itu, yang memimpin sebenarnya yang di sebelah kanan saya. Tapi saat yang bersangkutan mau bicara, enggak bisa bicara karena di floor pencet mic terus, jadi yang di sana mati," tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, bahwa pimpinan sidang harus mengatur pembicaraan supaya semuanya mendapat waktu untuk bicara. Termasuk hak bicara kepada Benny K Harman yang sudah diberikan oleh pimpinan sidang Aziz Syamsuddin.
Baca juga : Sherina Bangga dan Senang Jadi Pengisi Suara Film "Earwig and The Witch"
Namun saat Aziz ingin menertibkan jalannya rapat, mikrofonnya tidak berfungsi karena Benny masih terus berbicara menggunakan mikrofonnya. Lalu Aziz meminta Puan mematikan mikrofon Benny agar berhenti bicara dan memberi kesempatan pada anggota lain untuk bicara.
“Untuk menjaga jalannya persidangan supaya berjalan baik dan lancar, karena waktu itu sebenarnya sudah diberikan kesempatan untuk bicara, tapi ingin berbicara lagi, ingin berbicara lagi,” ungkap Puan.
Akhirnya, Puan Maharani pun memenuhi permintaan Aziz Syamsuddin untuk mematikan mikrofon Benny, agar semua mendapat kesempatan bicara yang sama sehingga sidang berjalan tertib."Pimpinan sidang meminta kepada saya untuk mengatur jalannya persidangan supaya dia bicara. Bisa enggak dimatiin, ya saya kemudian mematikan mic tersebut. Bukan sengaja tapi untuk menjaga persidangan supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar," Puan Maharani mengakhiri.
Ketika berada di ruang sidang paripurna, Boy William melontarkan pertanyaan kritis kepada Puan Maharani terkait dirinya yang mematikan mikrofon anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman di rapat RUU Cipta Kerja.
Baca juga : Usung Pesta Kebun, Pernikahan Sule dan Nathalie Holscher Hari Ini Akan Tayang di 3 Platform
"Ketua DPR, aku punya pertanyaan, itu kemarin kenapa kasus mic tiba-tiba bisa mati? Kok mati sih, Bu?" tanya Boy William dikutip SINDOnews.com dari video channel Youtubenya berjudul EXCLUSIVE! PUAN MAHARANI KAGET DITANYA INI SAMA BOY WILLIAM! yang diunggah pada Kamis (12/11).
Puan Maharani selaku pimpinan sidang saat itu mengungkapkan dirinya memiliki otoritas untuk mengatur anggotanya agar kelancaran agenda rapat berjalan dengan baik dan benar, sehingga semua berkesempatan menggunakan hak bicaranya."Jadi kalau satu orang itu sudah diberi kesempatan bicara, harusnya kemudian tidak mengulang lagi bicara, tapi memberikan kesempatan pada yang lain untuk berbicara," jelasnya.
"Dan kalau di floor itu lagi berbicara, di atas situ enggak bisa ngomong karena memang otomatis, itu aturannya. Jadi enggak bisa kalau ini (mikrofonnya) bunyi, ini bunyi, cuma satu yang bisa ngomong, dia kedip-kedip terus, gitu," sambung Puan.
Sebagai pimpinan, politisi PDIP ini punya kuasa untuk mematikan mikrofon. Saat rapat, Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin dari Fraksi Golkar merasa bahwa Benny K Harman sudah terlalu banyak bicara. Akhirnya, ia meminta Puan mematikan mikrofon.
"Saat kejadian yang heboh itu, yang memimpin sebenarnya yang di sebelah kanan saya. Tapi saat yang bersangkutan mau bicara, enggak bisa bicara karena di floor pencet mic terus, jadi yang di sana mati," tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, bahwa pimpinan sidang harus mengatur pembicaraan supaya semuanya mendapat waktu untuk bicara. Termasuk hak bicara kepada Benny K Harman yang sudah diberikan oleh pimpinan sidang Aziz Syamsuddin.
Baca juga : Sherina Bangga dan Senang Jadi Pengisi Suara Film "Earwig and The Witch"
Namun saat Aziz ingin menertibkan jalannya rapat, mikrofonnya tidak berfungsi karena Benny masih terus berbicara menggunakan mikrofonnya. Lalu Aziz meminta Puan mematikan mikrofon Benny agar berhenti bicara dan memberi kesempatan pada anggota lain untuk bicara.
“Untuk menjaga jalannya persidangan supaya berjalan baik dan lancar, karena waktu itu sebenarnya sudah diberikan kesempatan untuk bicara, tapi ingin berbicara lagi, ingin berbicara lagi,” ungkap Puan.
Akhirnya, Puan Maharani pun memenuhi permintaan Aziz Syamsuddin untuk mematikan mikrofon Benny, agar semua mendapat kesempatan bicara yang sama sehingga sidang berjalan tertib."Pimpinan sidang meminta kepada saya untuk mengatur jalannya persidangan supaya dia bicara. Bisa enggak dimatiin, ya saya kemudian mematikan mic tersebut. Bukan sengaja tapi untuk menjaga persidangan supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar," Puan Maharani mengakhiri.
(wur)