Screen Time Lebih Lama di Masa Pandemi Bisa Ganggu Kesehatan Mata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa pandemi membuat banyak kegiatan mulai dari bekerja hingga sekolah dilakukan secara virtual. Aktivitas yang serba online menuntut semua orang untuk berhadapan langsung dengan layar monitor gadget dan terkadang memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu solusi tepat agar kita dapat terus melakukan aktivitas dengan lancar tanpa adanya gangguan kesehatan.
Dokter Spesialis Mata, Dr Sekar Ayu Sitoresmi, SpM, M.Ked, Klin mengatakan adanya pandemi Covid-19 ini telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, dan berbagai profesi pun terdampak, seperti pekerjaan lapangan dikurangi, hingga rapat, seminar, sekolah pun dilakukan secara daring.
Baca juga : Jaga Kesehatan Mata, Batasi Anak Main Gadget
“Semua dilakukan secara online dan bidang telemedicine pun terdampak, konsultasi kesehatan pun dilakukan secara online lalu ada lalu ada keterbatasan olahraga dan rekreasi,” ucap dr Sekar dalam Focus Group Discussion bertema "Hidup Serba Digital, Waspadai Kesehatan Mata" yang disiarkan langsung Youtube Sindonews, beberapa waktu lalu.
“Kenapa kita harus peduli pada kesehatan mata di masa pandemi, karena mata bisa menjadi salah satu jalan masuknya virus covid. Cara mencegahnya dengan dirumah saja, cuci tangan dengan benar dan hindari menyentuh wajah, gunakan masker, alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan, termasuk pekerja pabrik, olahraga dan menjaga nutrisi tubuh untuk imunitas dan menghindari obesitas,” papar dr Sekar.
Ia menjelaskan, ada dua Problem yang sering terjadi di era pandemi, pertama yaitu Dry Eye Syndrom atau gejala mata kering, yang terjadi karena pengunaan gadget yang terlalu lama setiap harinya.
Baca juga : Jaga Kesehatan Mata Anak dengan Kacamata Anti Blue-Light
“Padahal kalau melihat layar gadget, frekuensi berkedip itu berkurang, tidak berkedip sesering yang seharusnya, yaitu 15 kali per menit, kalau lita melihat layar bisa berkurang 5-7 kali per menit atau separuhnya dari seharusnya lalu terjadi mata kering,” ucap dr Sekar.
Lalu problem kedua, Digital Eye Strain atau kelelahan pada mata, yang terjadi karena bekerja jarak dekat termasuk menulis membaca dengan kertas cetak atau perangkat digital dalam jangka waktu yang lama dan menyebabkan mata kabur akibat akomodasi yang terus menerus.
“Akomodasi adalah kemampuan mata untuk memfokuskan penglihatan, dari melihat jauh lalu melihat dekat, itu yang memfokuskan adalah otot-otot mata untuk berakomodasi, itulah yang menyebabkan kelelahan pada mata kita sehingga terjadilah gejala-gejala mata lelah sampai bisa terjadi nyeri kepala,” ungkap dr Sekar.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Dokter Spesialis Mata, Dr Sekar Ayu Sitoresmi, SpM, M.Ked, Klin mengatakan adanya pandemi Covid-19 ini telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, dan berbagai profesi pun terdampak, seperti pekerjaan lapangan dikurangi, hingga rapat, seminar, sekolah pun dilakukan secara daring.
Baca juga : Jaga Kesehatan Mata, Batasi Anak Main Gadget
“Semua dilakukan secara online dan bidang telemedicine pun terdampak, konsultasi kesehatan pun dilakukan secara online lalu ada lalu ada keterbatasan olahraga dan rekreasi,” ucap dr Sekar dalam Focus Group Discussion bertema "Hidup Serba Digital, Waspadai Kesehatan Mata" yang disiarkan langsung Youtube Sindonews, beberapa waktu lalu.
“Kenapa kita harus peduli pada kesehatan mata di masa pandemi, karena mata bisa menjadi salah satu jalan masuknya virus covid. Cara mencegahnya dengan dirumah saja, cuci tangan dengan benar dan hindari menyentuh wajah, gunakan masker, alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan, termasuk pekerja pabrik, olahraga dan menjaga nutrisi tubuh untuk imunitas dan menghindari obesitas,” papar dr Sekar.
Ia menjelaskan, ada dua Problem yang sering terjadi di era pandemi, pertama yaitu Dry Eye Syndrom atau gejala mata kering, yang terjadi karena pengunaan gadget yang terlalu lama setiap harinya.
Baca juga : Jaga Kesehatan Mata Anak dengan Kacamata Anti Blue-Light
“Padahal kalau melihat layar gadget, frekuensi berkedip itu berkurang, tidak berkedip sesering yang seharusnya, yaitu 15 kali per menit, kalau lita melihat layar bisa berkurang 5-7 kali per menit atau separuhnya dari seharusnya lalu terjadi mata kering,” ucap dr Sekar.
Lalu problem kedua, Digital Eye Strain atau kelelahan pada mata, yang terjadi karena bekerja jarak dekat termasuk menulis membaca dengan kertas cetak atau perangkat digital dalam jangka waktu yang lama dan menyebabkan mata kabur akibat akomodasi yang terus menerus.
“Akomodasi adalah kemampuan mata untuk memfokuskan penglihatan, dari melihat jauh lalu melihat dekat, itu yang memfokuskan adalah otot-otot mata untuk berakomodasi, itulah yang menyebabkan kelelahan pada mata kita sehingga terjadilah gejala-gejala mata lelah sampai bisa terjadi nyeri kepala,” ungkap dr Sekar.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(wur)