28 Tahun Berkarier, Agnez Mo Mengaku Tak Melulu Pikirkan Uang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Agnez Mo menjadi salah satu penyanyi Indonesia yang mampu berbicara di panggung internasional, tepatnya di Amerika Serikat, negara yang melahirkan banyak musisi hebat di dunia.
Tentu tidak mudah menembus Negeri Paman Sam itu. Namun, perjuangannya membuat artis yang populer lewat sinetron Pernikahan Dini di RCTi ini bisa bersaing. Apa rahasianya? (Baca juga: Badan Panas dan Radang Tenggorokan, Nia Daniaty Khawatir Terpapar COVID-19 )
Agnez Mo mengaku selama berkarya di industri musik, dirinya tidak hanya memikirkan uang semata, meski hal itu penting.
“Saya enggak hanya mikirin income, itu bukan yang utama. Tapi bagaimana create karya yang otentik," kata Agnez Mo berbincang di webinar Indonesia Entertainment Outlook 2021 garapan platform digital Eventori, Senin (23/11/2020).
Namun, catatan yang harus digarisbawahi, kata Agnez, jika sudah menghasilkan karya, maka karya itu harus dilindungi.
Artis yang memiliki asam garam ini pun sadar jika dirinya tak harus selalu di depan panggung. Ada kalanya dia ‘bermain’ di belakang panggung untuk kesuksesan kariernya. “Ketika saya masuk studio, saya tidak lagi mikir bangaimana menulis dan membuat musik yang bisa diterima masyarakat, itu tidak bisa,” tegasnya.
“Masuk studio, saya harus fokus dengan musik yang telah dikerjakan. Tapi, saat duduk di atas meja membicarakan bisnis, itu baru kita bicarakan dan saya punya tim untuk melakukannya juga,” sambung Agnez.
Agnez menceritakan saat perubahan musik fisik ke digital. Hal itu sangat memengaruhinya. Menurutnya, ketika layanan digital streaming music seperti Spotify atau iTunes belum sepopuler sekarang dan baru ada CD store, dia sudah bisa merasakan bahwa orang tidak lagi senang mendengar musik di CD. (Baca juga: Begini Cara Daniel Mananta Ajarkan Anak Menghargai Uang )
"Waktu itu CD store sudah tidak laku lagi karena setiap ke mal dan melihat CD store sepi. Kami mencari cara supaya karya kita bisa dipasarkan," jelas Agnez.
Lihat Juga: Kontestan asal Bangka Belitung Ini Dipeluk Rossa usai Dapat Golden Ticket Indonesian Idol XIII
Tentu tidak mudah menembus Negeri Paman Sam itu. Namun, perjuangannya membuat artis yang populer lewat sinetron Pernikahan Dini di RCTi ini bisa bersaing. Apa rahasianya? (Baca juga: Badan Panas dan Radang Tenggorokan, Nia Daniaty Khawatir Terpapar COVID-19 )
Agnez Mo mengaku selama berkarya di industri musik, dirinya tidak hanya memikirkan uang semata, meski hal itu penting.
“Saya enggak hanya mikirin income, itu bukan yang utama. Tapi bagaimana create karya yang otentik," kata Agnez Mo berbincang di webinar Indonesia Entertainment Outlook 2021 garapan platform digital Eventori, Senin (23/11/2020).
Namun, catatan yang harus digarisbawahi, kata Agnez, jika sudah menghasilkan karya, maka karya itu harus dilindungi.
Artis yang memiliki asam garam ini pun sadar jika dirinya tak harus selalu di depan panggung. Ada kalanya dia ‘bermain’ di belakang panggung untuk kesuksesan kariernya. “Ketika saya masuk studio, saya tidak lagi mikir bangaimana menulis dan membuat musik yang bisa diterima masyarakat, itu tidak bisa,” tegasnya.
“Masuk studio, saya harus fokus dengan musik yang telah dikerjakan. Tapi, saat duduk di atas meja membicarakan bisnis, itu baru kita bicarakan dan saya punya tim untuk melakukannya juga,” sambung Agnez.
Agnez menceritakan saat perubahan musik fisik ke digital. Hal itu sangat memengaruhinya. Menurutnya, ketika layanan digital streaming music seperti Spotify atau iTunes belum sepopuler sekarang dan baru ada CD store, dia sudah bisa merasakan bahwa orang tidak lagi senang mendengar musik di CD. (Baca juga: Begini Cara Daniel Mananta Ajarkan Anak Menghargai Uang )
"Waktu itu CD store sudah tidak laku lagi karena setiap ke mal dan melihat CD store sepi. Kami mencari cara supaya karya kita bisa dipasarkan," jelas Agnez.
Lihat Juga: Kontestan asal Bangka Belitung Ini Dipeluk Rossa usai Dapat Golden Ticket Indonesian Idol XIII
(tdy)