Agar Waspada, 4 Hal Ini Bisa Hindari Modus Penipuan Program Undian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat perlu waspada terhadap modus penipuan berkedok undian berhadiah karena berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serangan siber sejak Januari hingga Agustus 2020 tercatat 189.937.542 kasus atau hampir lima kali lipat dari tahun sebelumnya. Salah satu modus yang paling banyak tercatat adalah "phising".
Secara sederhana, "phising" dilakukan penipu dengan cara memberikan calon korban tautan ke sebuah situs web palsu yang akan mencuri data pribadi korban seperti nama lengkap, alamat, hingga nomor kartu kredit atau bentuk identitas perbankan lain. Lalu, bagaimana masyarakat bisa menghindari modus penipuan berkedok undian berhadiah?
( )
“AQUA selaku penyelenggara program undian #HatiHarusOptimis yang tengah berlangsung mengimbau agar masyarakat selalu cermat ketika menerima informasi terkait undian berhadiah,” kata Marketing Manager AQUA Jeffri Ricardo.
"Kenali tanda-tanda informasi yang mencurigakan dan jangan segan menghubungi call center penyelenggara," tambahnya.
Berikut adalah empat hal yang masyarakat dapat cermati ketika menerima informasi terkait undian berhadiah.
1. Cermati Alamat Situs Web (URL) yang Akan Diklik
Modus "phising" akan mengarahkan calon korban ke alamat situs web palsu yang mirip dengan situs web asli. Bagi mata yang kurang cermat, besar kemungkinan alamat-alamat palsu ini terlihat sama dengan yang asli. Untuk itu, pastikan Anda telah mengetahui situs resmi dari penyelenggara undian berhadiah dan mengenali tampilan pada halaman situs tersebut.
2. Cermati Pengirim Pesan yang Menghubungi Anda
Modus penipuan dapat dilakukan melalui berbagai platform, salah satu yang umum digunakan adalah WhatsApp. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengantisipasi modus penipuan adalah memperhatikan nomor akun yang menghubungi Anda. Karena itu pastikan nomornya sesuai dengan nomor yang tercantum di situs dan media sosial resmi pihak penyelenggara.
3. Waspadai Segala Bentuk Permintaan Informasi Pribadi dan Pemungutan Biaya
Verifikasi data dalam penyelenggaraan undian berhadiah adalah hal yang lumrah dilakukan. Pada tahap inilah, Anda selaku peserta undian berhadiah rentan terhadap aksi penipuan yang berkedok verifikasi data pribadi atau pemungutan biaya untuk mendapatkan hadiah Anda. Untuk itu, perhatikan dengan seksama segala informasi syarat dan ketentuan yang berlaku saat mendaftarkan diri untuk mengikuti suatu program, terutama yang bersifat daring.
Informasi yang biasanya dibutuhkan oleh penyelenggara untuk proses verifikasi pemenang antara lain Nama Lengkap, Nomor Telepon, Nomor Identitas (KTP/SIM), Alamat sesuai kartu identitas, dan bukti nomor undian yang Anda dapatkan. Selain itu, pada umumnya pihak penyelenggara undian berhadiah tidak akan meminta pelanggan memberikan informasi yang bersifat sensitif, seperti nomor kartu kredit atau memungut biaya apapun.
(
)
4. Jangan Segan Hubungi Pihak Penyelenggara Bila Mendapat Informasi Mencurigakan
Penting untuk segera mengambil tindakan ketika menemukan atau menerima informasi yang meragukan serta mencurigakan dari seluruh saluran komunikasi. Selain melalui telepon, SMS, dan chat di WhatsApp, pelaku umumnya menggunakan saluran komunikasi konvensional dengan mengirimkan selebaran berisi tata cara klaim hadiah hingga surat yang dibuat seolah-olah seperti pengumuman resmi.
Secara sederhana, "phising" dilakukan penipu dengan cara memberikan calon korban tautan ke sebuah situs web palsu yang akan mencuri data pribadi korban seperti nama lengkap, alamat, hingga nomor kartu kredit atau bentuk identitas perbankan lain. Lalu, bagaimana masyarakat bisa menghindari modus penipuan berkedok undian berhadiah?
( )
“AQUA selaku penyelenggara program undian #HatiHarusOptimis yang tengah berlangsung mengimbau agar masyarakat selalu cermat ketika menerima informasi terkait undian berhadiah,” kata Marketing Manager AQUA Jeffri Ricardo.
"Kenali tanda-tanda informasi yang mencurigakan dan jangan segan menghubungi call center penyelenggara," tambahnya.
Berikut adalah empat hal yang masyarakat dapat cermati ketika menerima informasi terkait undian berhadiah.
1. Cermati Alamat Situs Web (URL) yang Akan Diklik
Modus "phising" akan mengarahkan calon korban ke alamat situs web palsu yang mirip dengan situs web asli. Bagi mata yang kurang cermat, besar kemungkinan alamat-alamat palsu ini terlihat sama dengan yang asli. Untuk itu, pastikan Anda telah mengetahui situs resmi dari penyelenggara undian berhadiah dan mengenali tampilan pada halaman situs tersebut.
2. Cermati Pengirim Pesan yang Menghubungi Anda
Modus penipuan dapat dilakukan melalui berbagai platform, salah satu yang umum digunakan adalah WhatsApp. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengantisipasi modus penipuan adalah memperhatikan nomor akun yang menghubungi Anda. Karena itu pastikan nomornya sesuai dengan nomor yang tercantum di situs dan media sosial resmi pihak penyelenggara.
3. Waspadai Segala Bentuk Permintaan Informasi Pribadi dan Pemungutan Biaya
Verifikasi data dalam penyelenggaraan undian berhadiah adalah hal yang lumrah dilakukan. Pada tahap inilah, Anda selaku peserta undian berhadiah rentan terhadap aksi penipuan yang berkedok verifikasi data pribadi atau pemungutan biaya untuk mendapatkan hadiah Anda. Untuk itu, perhatikan dengan seksama segala informasi syarat dan ketentuan yang berlaku saat mendaftarkan diri untuk mengikuti suatu program, terutama yang bersifat daring.
Informasi yang biasanya dibutuhkan oleh penyelenggara untuk proses verifikasi pemenang antara lain Nama Lengkap, Nomor Telepon, Nomor Identitas (KTP/SIM), Alamat sesuai kartu identitas, dan bukti nomor undian yang Anda dapatkan. Selain itu, pada umumnya pihak penyelenggara undian berhadiah tidak akan meminta pelanggan memberikan informasi yang bersifat sensitif, seperti nomor kartu kredit atau memungut biaya apapun.
(
Baca Juga
4. Jangan Segan Hubungi Pihak Penyelenggara Bila Mendapat Informasi Mencurigakan
Penting untuk segera mengambil tindakan ketika menemukan atau menerima informasi yang meragukan serta mencurigakan dari seluruh saluran komunikasi. Selain melalui telepon, SMS, dan chat di WhatsApp, pelaku umumnya menggunakan saluran komunikasi konvensional dengan mengirimkan selebaran berisi tata cara klaim hadiah hingga surat yang dibuat seolah-olah seperti pengumuman resmi.
(tsa)