90% Anak Positif HIV dari Ibu

Minggu, 03 Januari 2021 - 07:22 WIB
loading...
90% Anak Positif HIV...
Sebanyak 90% penularan HIV pada anak terjadi akibat tertular dari ibunya pada masa kehamilan, saat persalinan, atau melalui ASI. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Data dari Ditjen P2P (Sistem Informasi HIV-AIDS dan IMS) Kementerian Kesehatan tahun 2017, sekitar 2,7% orang dengan HIV-AIDS (1.326 orang) di Indonesia adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Sebanyak 90% penularan HIV pada anak terjadi akibat tertular dari ibunya pada masa kehamilan , saat persalinan, atau melalui ASI.

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ibu hamil di antaranya rutin melakukan pemeriksaan antenatal di layanan kesehatan, menjalankan tes HIV, hepatitis, dan sifilis, kemudian bila ditemukan salah satu hasilnya positif, segera obati sesuai dengan pedoman yang berlaku, dan jika ditemukan HIV positif diobati dengan minum ARV (Antiretroviral).

( )

Menjelang persalinan, ibu hamil dengan HIV sebaiknya berdiskusi dengan petugas kesehatan terkait cara persalinan yang aman. Metode persalinan sectio caesaria lebih disarankan mengingat dengan metode ini waktu persalinan dapat dipilih dan penularan risiko ke bayi lebih rendah. Namun untuk melahirkan dengan metode normal pun diperbolehkan. Dengan syarat ibu hamil sudah mengonsumsi ARV minimal enam bulan dan saat pemeriksaan jumlah virus menjelang kelahiran menunjukkan hasil virus tidak terdeteksi.

“Virus HIV dapat menular melalui beberapa cara di antaranya hubungan kelamin yang tidak aman, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan penularan dari ibu ke bayinya,” beber Spesialis Penyakit Anak serta Konsultan Alergi & Imunologi Anak RSUI dr. Nia Kurniati, Sp.A(K) melalui keterangan tertulis, belum lama ini.

Ia mengingatkan, penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi pada tahap kehamilan, persalinan, maupun saat menyusui. Setelah menjalani proses persalinan ibu harus tetap meneruskan konsumsi obat antiretroviral (ARV) seumur hidup dan menggunakan alat kontrasepsi.

Pada bayi setelah lahir diberikan ARV pencegahan selama maksimal 6 minggu. Selain itu bayi sebaiknya tidak diberikan ASI untuk menghilangkan kemungkinan penularan hingga nol, dan melengkapi imunisasi dasar.

Pemberian ASI pada situasi ibu mengidap infeksi HIV memerlukan pertimbangan keuntungan dan kerugiannya. Menilik dari panduan ASI dari IDAI, secara umum, pemberian makanan pada bayi yang berasal dari ibu penderita HIV positif dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bila ibu memilih tetap memberikan ASI, maka ASI diberikan hanya selama 6 bulan dan kemudian dihentikan. ASI diperah dan dihangatkan 56 derajat celsius selama 30 menit.

2. Bila ibu memilih untuk memberikan susu formula, maka susu formula harus diberikan dengan memenuhi 5 kriteria AFASS (Acceptable, Feasible, Affordable, Sustainable, Safe), sesuai dengan saran dari dokter spesialis anak.

3. Tidak boleh memberikan ASI secara bersamaan dengan susu formula.

( )

Adapun waktu yang tepat untuk pemeriksaan status HIV bagi bayi adalah ketika pemeriksaan dilakukan setelah pemberian ARV profilaksis selesai (umur 6 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat bayi berumur 6 minggu dan antara umur 4-6 bulan.

“Pemeriksaan dilakukan menggunakan materi genetik virus dan tidak menggunakan pemeriksaan antibodi,” tutup dr. Nia, yang juga anggota Tim Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
HaloAnak Diluncurkan,...
HaloAnak Diluncurkan, Permudah Orang Tua Akses Konsultasi Kesehatan Anak
Jangan Tunda! Deteksi...
Jangan Tunda! Deteksi Dini Autis Bisa Ubah Hidup Anak!
Makna Bayi Lahir di...
Makna Bayi Lahir di Tahun Ular: Simbol Kebijaksanaan, Keanggunan dan Misteri
Pesta Explorasa Promina,...
Pesta Explorasa Promina, Serunya Dukung Anak Banyak Bisanya
Hari AIDS Sedunia, Masyarakat...
Hari AIDS Sedunia, Masyarakat Diminta Lebih Peduli Kesehatan
Komitmen Sehatkan Anak...
Komitmen Sehatkan Anak Indonesia, PrimaKu Lakukan Kolaborasi dan Inovasi
Listy Chan Hamil! Siapa...
Listy Chan Hamil! Siapa Ayah dari Calon Anaknya?
Minum Susu saat Sarapan...
Minum Susu saat Sarapan Penuhi Asupan Mikronutrien Anak Indonesia
Pemeriksaan Laboratorium...
Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Rekomendasi
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
Pengacara Hedon, Rakyat...
Pengacara Hedon, Rakyat Tekor Rp60 Miliar untuk Menyapu Rp17,7 Triliun
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
Berita Terkini
KemenPPPA-Kowani Pecahkan...
KemenPPPA-Kowani Pecahkan Rekor MURI pada Perayaan Hari Kartini 2025
2 jam yang lalu
Rofiah Wujudkan Semangat...
Rofiah Wujudkan Semangat Kartini dengan Gerakkan Ekonomi Desa
2 jam yang lalu
Its Family Time! Chilling...
Its Family Time! Chilling Setelah Beraktivitas, Nonton Deretan Film Blockbuster Di Big Movies Platinum GTV!
2 jam yang lalu
4 Film Inspiratif yang...
4 Film Inspiratif yang Wajib Ditonton untuk Memperingati Hari Kartini
2 jam yang lalu
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Habib Jafar: Selamat Jalan Teladan Kesederhanaan
3 jam yang lalu
Cahaya Manthovani Diganjar...
Cahaya Manthovani Diganjar Puspa Nawasena, Simbol Semangat Kartini Masa Kini
3 jam yang lalu
Infografis
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa Barat dari dalam Gua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved