Kegiatan Online Di Rumah Saja, Hati Hati Anak Jadi Obesitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Biasa disibukkan dengan berbagai aktivitas harian mulai dari sekolah, ekstrakurikuler, hingga les, sejak pandemi otomatis kegiatan yang menguras pikiran dan tenaga anak tersebut terhenti digantikan dengan belajar dari rumah. Alhasil kesempatan anak untuk ber aktivitas fisik menjadi jauh berkurang.
Baca juga : Inflasi Desember 2020 Diprediksi Meningkat Terdongkrak Pedasnya Harga Cabai
Anak-anak pun beralih menonton televisi atau main game pada akhirnya untuk mengisi waktu selama berada di rumah. Biasanya selama melakukan kegiatan tersebut anak juga cenderung lebih sering mengonsumsi berbagai kudapan.
“Gabungan ketiga hal tersebut tentunya akan meningkatkan risiko obesitas pada anak,” ingat dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Puri Indah. Untuk dapat mencegah obesitas anak selama masa pandemi ini, dr. Cynthia menawarkan beberapa solusi. Diantaranya mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi. Pastikan juga anak minum air putih dengan jumlah cukup.
Baca juga : Perlukah Anak Anda Diberi Vitamin?
Dan tidak lupa makan sayur dan buah setiap hari agar si kecil cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat. Ia juga menganjurkan agar orangtua dengan anak membuat kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games. Opsinya adalah mengganti dengan aktivitas fisik seperti jalan pagi atau main sepeda dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Modifikasi perilaku ini harus didukung penuh oleh keluarga. Seluruh anggota hendaknya turut berpartisipasi dalam program diet yang dilakukan anak, termasuk mengubah perilaku makan dan giat beraktivitas.
Baca juga : 3 Warga Kota Salatiga Positif COVID-19, PMI Semprot Perumahan dengan Disinfektan
Lebih jauh, obesitas memiliki bahaya jangka panjang. Sebut saja gangguan pada jantung, paru-paru, hingga dapat berujung pada kematian. Pada paru-paru misalnya, orang obesitas bisa berisiko asma ataupun henti napas saat tidur (sleep apnea). Adapun pada pencernaan, obesitas dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti asam lambung meningkat, batu empedu, dan kanker kolon yang lebih sering terjadi pada orang obesitas.
Baca juga : Inflasi Desember 2020 Diprediksi Meningkat Terdongkrak Pedasnya Harga Cabai
Anak-anak pun beralih menonton televisi atau main game pada akhirnya untuk mengisi waktu selama berada di rumah. Biasanya selama melakukan kegiatan tersebut anak juga cenderung lebih sering mengonsumsi berbagai kudapan.
“Gabungan ketiga hal tersebut tentunya akan meningkatkan risiko obesitas pada anak,” ingat dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Puri Indah. Untuk dapat mencegah obesitas anak selama masa pandemi ini, dr. Cynthia menawarkan beberapa solusi. Diantaranya mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi. Pastikan juga anak minum air putih dengan jumlah cukup.
Baca juga : Perlukah Anak Anda Diberi Vitamin?
Dan tidak lupa makan sayur dan buah setiap hari agar si kecil cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat. Ia juga menganjurkan agar orangtua dengan anak membuat kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games. Opsinya adalah mengganti dengan aktivitas fisik seperti jalan pagi atau main sepeda dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Modifikasi perilaku ini harus didukung penuh oleh keluarga. Seluruh anggota hendaknya turut berpartisipasi dalam program diet yang dilakukan anak, termasuk mengubah perilaku makan dan giat beraktivitas.
Baca juga : 3 Warga Kota Salatiga Positif COVID-19, PMI Semprot Perumahan dengan Disinfektan
Lebih jauh, obesitas memiliki bahaya jangka panjang. Sebut saja gangguan pada jantung, paru-paru, hingga dapat berujung pada kematian. Pada paru-paru misalnya, orang obesitas bisa berisiko asma ataupun henti napas saat tidur (sleep apnea). Adapun pada pencernaan, obesitas dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti asam lambung meningkat, batu empedu, dan kanker kolon yang lebih sering terjadi pada orang obesitas.
(sal)