Kembangkan Sport Tourism, Kemenparekraf Genjot Pengerjaannya dalam 3 Bulan ke Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkoordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membahas program percepatan pengembangan wisata berbasis olahraga atau sport tourism di Tanah Air.
Hal ini sekaligus menindaklanjuti MoU antara Kemenpora dan Kemenparekraf yang ditandatangin pada peringatan Hari Olahraga Nasional ke-37, beberapa waktu lalu. Dalam MoU tersebut, terdapat tiga tema besar yang akan dikembangkan oleh kedua kementerian ini yakni sport tourism, sport side, dan sport industri.
( )
"Bapak Presiden memberikan arahan, olahraga harus didorong untuk membuat prestasi yang baik. Dan perintah beliau, kita harus me-review total ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Kita juga harus bisa mendorong wisata olahraga, karena Indonesia adalah tempat yang cukup dan sangat banyak untuk orang datang berwisata olahraga," ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers secara daring, Selasa (5/1).
Setelah melalui proses pengkajian ulang, langkah selanjutnya adalah melakukan perjanjian kerjasama dengan Kemenparekraf. Zainudin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa program yang siap dieksekusi ketika perjanjian kerjasama telah resmi dilakukan.
Rencana tersebut disambut baik oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Ia menegaskan Kemenparekraf akan bergerak cepat dalam membantu pemerintah mengembangkan wisata berbasis olahraga atau sport tourism ini.
"Kami siap dukung. Saya langsung minta Ibu Kiki (Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Event Kemenparekraf) dan teman-teman pegiat olahraga untuk membuat kerangkanya, dan langsung kita kerjakan pada tiga bulan ke depan," ujarnya.
Sandiaga menjelaskan, potensi wisata olahraga Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Ekosistem wisata ini juga dinilai tepat untuk dikembangkan di masa pandemi COVID-19.
Menparekraf kemudian memberikan contoh wisata wellness atau wisata kebugaran. Konsep wisata tersebut diprediksi akan menjadi primadona dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan bergesernya perilaku wisatawan. Namun ia berharap, dalam praktiknya nanti, seluruh proses pengembangan harus dapat memberdayakan komunitas/warga lokal.
( )
"Misalnya kalau kita ke Danau Toba. Teman-teman bisa mendukung ekonomi kreatif lokal dengan cara memberdayakan mereka untuk membuat medali. Jadi jangan impor. Baju atau souvenirnya juga harus produk-produk UMKM sehingga sejalan dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia," tandasnya.
Hal ini sekaligus menindaklanjuti MoU antara Kemenpora dan Kemenparekraf yang ditandatangin pada peringatan Hari Olahraga Nasional ke-37, beberapa waktu lalu. Dalam MoU tersebut, terdapat tiga tema besar yang akan dikembangkan oleh kedua kementerian ini yakni sport tourism, sport side, dan sport industri.
( )
"Bapak Presiden memberikan arahan, olahraga harus didorong untuk membuat prestasi yang baik. Dan perintah beliau, kita harus me-review total ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Kita juga harus bisa mendorong wisata olahraga, karena Indonesia adalah tempat yang cukup dan sangat banyak untuk orang datang berwisata olahraga," ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers secara daring, Selasa (5/1).
Setelah melalui proses pengkajian ulang, langkah selanjutnya adalah melakukan perjanjian kerjasama dengan Kemenparekraf. Zainudin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa program yang siap dieksekusi ketika perjanjian kerjasama telah resmi dilakukan.
Rencana tersebut disambut baik oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Ia menegaskan Kemenparekraf akan bergerak cepat dalam membantu pemerintah mengembangkan wisata berbasis olahraga atau sport tourism ini.
"Kami siap dukung. Saya langsung minta Ibu Kiki (Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Event Kemenparekraf) dan teman-teman pegiat olahraga untuk membuat kerangkanya, dan langsung kita kerjakan pada tiga bulan ke depan," ujarnya.
Sandiaga menjelaskan, potensi wisata olahraga Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Ekosistem wisata ini juga dinilai tepat untuk dikembangkan di masa pandemi COVID-19.
Menparekraf kemudian memberikan contoh wisata wellness atau wisata kebugaran. Konsep wisata tersebut diprediksi akan menjadi primadona dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan bergesernya perilaku wisatawan. Namun ia berharap, dalam praktiknya nanti, seluruh proses pengembangan harus dapat memberdayakan komunitas/warga lokal.
( )
"Misalnya kalau kita ke Danau Toba. Teman-teman bisa mendukung ekonomi kreatif lokal dengan cara memberdayakan mereka untuk membuat medali. Jadi jangan impor. Baju atau souvenirnya juga harus produk-produk UMKM sehingga sejalan dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia," tandasnya.
(tsa)