Yuk, Perhatikan Perbedaan Rapid Test Antibody, Antigen dan Swab PCR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anda negatif atau positif covid-19? Anda bisa mengetahuinya melalui tes guna mendeteksi adanya virus corona atau tidak dalam tubuh. Beberapa yang digunakan, seperti rapid test antibody, antigen, hingga swab polimerase chain reaction (PCR).
Namun sebagian masyarakat masih awam, dan bingung perbedaan ketiga test tersebut yaitu rapid test antibody, antigen, hingga swab PCR. Lantas apa perbedaannya? (Baca juga: Catat, Ini Jadwal Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat )
Dikutip akun resmi Instagram @kemenkes_ri, berikut ini perbedaannya rapid test antibody, antigen, dan swab PCR.
Rapid Test Antibody
Target deteksi: Antibodi dalam darah.
Sampel: Darah.
Waktu: 5 sampai 10 menit.
Rapid Test Antigen
Target deteksi: Materi genetik atau protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang.
Sampel: Swab nasal (nasofaring) sesuai dengan jenis kit antigen yang digunakan.
Waktu: Sekira 30 menit di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tes Swab PCR
Target deteksi: Materi genetik DNA dan RNA dari virus SARS-CoV-2.
Sampel: Swab nasofaring dan swab tenggorok (orofaring).
Waktu: 1 sampai 2 hari setelah sampel diterima di laboratorium.
Sementara, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan metode rapid test antigen telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menggantikan rapid test antibody yang banyak digunakan. (Baca juga: Vaksinasi di Tengah Ancaman dari Varian Baru Virus Corona )
"Ini berbeda dengan rapid test antibody yang selama ini digunakan di Indonesia. Karena rapid test antibody itu tidak bisa menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19, hanya untuk melihat jika reaktif pernah terpapar Covid-19. Artinya, apakah dia sedang terinfeksi atau tidak ya tidak diketahui sehingga perlu dilakukan tes lagi," terangnya.
Selain itu, kata Dicky, metode yang digunakan rapid test antigen juga sama dengan cara swab atau mengusap rongga hidung dan tenggorokan. Sementara tes antibodi hanya mengambil sampel darah. "Pemeriksaannya tetap lewat swab jadi dicolok hidung atau rongga mulut," pungkasnya.
Namun sebagian masyarakat masih awam, dan bingung perbedaan ketiga test tersebut yaitu rapid test antibody, antigen, hingga swab PCR. Lantas apa perbedaannya? (Baca juga: Catat, Ini Jadwal Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat )
Dikutip akun resmi Instagram @kemenkes_ri, berikut ini perbedaannya rapid test antibody, antigen, dan swab PCR.
Rapid Test Antibody
Target deteksi: Antibodi dalam darah.
Sampel: Darah.
Waktu: 5 sampai 10 menit.
Rapid Test Antigen
Target deteksi: Materi genetik atau protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang.
Sampel: Swab nasal (nasofaring) sesuai dengan jenis kit antigen yang digunakan.
Waktu: Sekira 30 menit di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tes Swab PCR
Target deteksi: Materi genetik DNA dan RNA dari virus SARS-CoV-2.
Sampel: Swab nasofaring dan swab tenggorok (orofaring).
Waktu: 1 sampai 2 hari setelah sampel diterima di laboratorium.
Sementara, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan metode rapid test antigen telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menggantikan rapid test antibody yang banyak digunakan. (Baca juga: Vaksinasi di Tengah Ancaman dari Varian Baru Virus Corona )
"Ini berbeda dengan rapid test antibody yang selama ini digunakan di Indonesia. Karena rapid test antibody itu tidak bisa menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19, hanya untuk melihat jika reaktif pernah terpapar Covid-19. Artinya, apakah dia sedang terinfeksi atau tidak ya tidak diketahui sehingga perlu dilakukan tes lagi," terangnya.
Selain itu, kata Dicky, metode yang digunakan rapid test antigen juga sama dengan cara swab atau mengusap rongga hidung dan tenggorokan. Sementara tes antibodi hanya mengambil sampel darah. "Pemeriksaannya tetap lewat swab jadi dicolok hidung atau rongga mulut," pungkasnya.
(tdy)