Jarang Dipakai karena Kasus Covid-19 Terus Turun, Bagaimana Nasib Alat Tes PCR?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemeriksaan PCR Covid-19 belakangan ini sudah jarang dilakukan masyarakat. Ini tak terlepas dengan terus menurunnya kasus Covid-19. Per 3 Oktober 2022, kasus konfirmasi Covid-19 harian ada di angka 1.132.
Dengan terus menurunnya kasus Covid-19 , para pelaku perjalanan juga tidak harus melakukan tes Covid-19 jika telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.
"Bahkan, saat ini ketika masyarakat ragu demam-flu yang dialami itu Covid-19 atau bukan, mereka lebih banyak mengandalkan self-test yang bisa dilakukan di rumah. Ini bikin test kit semakin sudah jarang dipakai lagi," ungkap Sodikin Sadek, Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Begini Cerita Karina Fiorentina Kali Pertama Kenal Diving
Dari kondisi tersebut, banyak pertanyaan di masyarakat bagaimana nasib alat tes PCR yang mungkin saat ini terus menumpuk di gudang penyimpanan? Akan diapakan test kit tersebut jika demand-nya tidak lagi banyak?
Ketua Umum Gakeslab Indonesia Sugihadi menjelaskan, pada dasarnya ketersediaan test kit PCR disesuaikan dengan demand. Artinya, akan dilihat apakah kasus Covid-19 sedang tinggi atau tidak.
"Kami menyediakan test kit PCR melihat kondisi perkembangan kasus Covid-19. Kalau memang lagi landai seperti sekarang, ya, tidak akan banyak distok. Kami pun tidak akan berharap kasus tinggi biar test kit banyak dipakai," tutur Sugihadi.
Dia menjelaskan, ketika membahas test kit PCR, akan ada dua item yang dibahas yaitu stick swab dengan reagen PCR Covid-19. Nah, yang dikhawatirkan itu reagen-nya.
"Reagennya itu punya batas kedaluwarsa, kebanyakan 2-3 tahun masa simpannya. Kalau memang sudah kedaluwarsa dan belum dipakai karena tidak dipergunakan, ya, akan kami musnahkan sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan," jelas dia.
Baca juga: Aldi Taher Ajak Baim Wong Bintangi Bisikan Prank, Warganet Kompak Setuju
Sugihadi menambahkan, pihaknya memastikan bahwa test kit PCR yang dipakai masyarakat semuanya bermutu dan berkualitas. Ini menjamin keaslian hasil tes Covid-19.
Dengan terus menurunnya kasus Covid-19 , para pelaku perjalanan juga tidak harus melakukan tes Covid-19 jika telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.
"Bahkan, saat ini ketika masyarakat ragu demam-flu yang dialami itu Covid-19 atau bukan, mereka lebih banyak mengandalkan self-test yang bisa dilakukan di rumah. Ini bikin test kit semakin sudah jarang dipakai lagi," ungkap Sodikin Sadek, Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Begini Cerita Karina Fiorentina Kali Pertama Kenal Diving
Dari kondisi tersebut, banyak pertanyaan di masyarakat bagaimana nasib alat tes PCR yang mungkin saat ini terus menumpuk di gudang penyimpanan? Akan diapakan test kit tersebut jika demand-nya tidak lagi banyak?
Ketua Umum Gakeslab Indonesia Sugihadi menjelaskan, pada dasarnya ketersediaan test kit PCR disesuaikan dengan demand. Artinya, akan dilihat apakah kasus Covid-19 sedang tinggi atau tidak.
"Kami menyediakan test kit PCR melihat kondisi perkembangan kasus Covid-19. Kalau memang lagi landai seperti sekarang, ya, tidak akan banyak distok. Kami pun tidak akan berharap kasus tinggi biar test kit banyak dipakai," tutur Sugihadi.
Dia menjelaskan, ketika membahas test kit PCR, akan ada dua item yang dibahas yaitu stick swab dengan reagen PCR Covid-19. Nah, yang dikhawatirkan itu reagen-nya.
"Reagennya itu punya batas kedaluwarsa, kebanyakan 2-3 tahun masa simpannya. Kalau memang sudah kedaluwarsa dan belum dipakai karena tidak dipergunakan, ya, akan kami musnahkan sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan," jelas dia.
Baca juga: Aldi Taher Ajak Baim Wong Bintangi Bisikan Prank, Warganet Kompak Setuju
Sugihadi menambahkan, pihaknya memastikan bahwa test kit PCR yang dipakai masyarakat semuanya bermutu dan berkualitas. Ini menjamin keaslian hasil tes Covid-19.
(nug)