Cegah Dehidrasi, Haruskah Minum 8 Gelas Air Sehari?

Minggu, 10 Januari 2021 - 15:35 WIB
loading...
Cegah Dehidrasi, Haruskah...
Kebutuhan cairan berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, bahkan wilayah tempat tinggal. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Anjuran untuk menghidrasi tubuh selama ini setidaknya delapan gelas air sehari atau sekira dua liter dalam sehari. Patokan inilah yang menjadi pegangan kita sehari-hari. Tapi, apakah itu sudah tepat?

“Kebutuhan cairan berbeda-beda, ini berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, bahkan wilayah tempat tinggal,” kata Jessica Fishman, Levinson, M.S., R.D., C.D.N., konselor nutrisi dikutip dari Self Magazine.

( )

Jadi seberapa banyak air yang harus diminum bervariasi setiap hari. Tergantung aktivitas yang dilakukan, apa yang dimakan, dan apa yang diminum.

Institute of Medicine of the National Academies of Sciences menyarankan mencukupi kebutuhan cairan antara 2,7 liter (11 cangkir) hingga 3,7 liter (hampir 616 cangkir) per hari. Tapi, bukan berarti hitungan ini saklek. Sebab cairan yang dimaksud bukan hanya air putih, melainkan cairan lain yang dikonsumsi. Seperti kopi, kuah sup, teh, dan lain-lain yang diperkirakan Mayo Clinic bisa mencukupi seperlima dari asupan cairan per hari.

Dengan begitu rekomendasi dari Mayo Clinic terkait air yang dibutuhkan per hari adalah delapan gelas cairan (bukan semata air putih). Ini bisa didapat dari jus, susu, teh, dan lain-lain yang turut berkontribusi dalam menghidrasi tubuh. “Opsi yang bagus untuk hidrasi tubuh tanpa tambahan kalori adalah air infused dengan buah dan sayuran, teh tawar, atau sparkling water,” kata Levinson.

Ia melanjutkan, tubuh akan menyerap cairan yang terdapat pada makanan seperti halnya pada cairan. Banyak sayur dan buah dengan kandungan air yang tinggi. Beberapa di antaranya adalah mentimun, selada, seledri, tomar, stroberi, jeruk, dan semangka. Bahkan kuah sup dan es krim juga terhitung sebagai cairan.

Kopi disebutkan sebelumnya juga dapat memenuhi kebutuhan cairan. Hanya, kopi bersifat diuretik, yang memicu kita untuk buang air kecil lebih sering. Termasuk alkohol. Jadi jangan menghitung segelas wine yang Anda seruput di malam hari sebagai sumber cairan. Jika pun ingin menikmati alkohol, tetap hidrasi tubuh dengan air putih.

Bukan hanya minuman , makanan juga bisa bersifat diuretik. “Seperti makanan tinggi garam, akibatnya tubuh akan menahan lebih banyak air dan membuat menjadi haus. Minum lebih banyak air akan membantu cairan dalam tubuh kembali bergerak normal. Penting untuk menghidrasi tubuh ketika Anda berkeringat," kata Levinson.

Selain makanan, air adalah bahan bakar untuk berolahraga. Ketika berkeringat, tubuh pun kehilangan cairan, dan Anda harus menggantikan cairan yang hilang itu. Karenanya sebelum berolahraga atau akan beraktivitas di luar ruangan, minum satu atau dua gelas air. Kemudian minumlah setengah gelas setiap 15 menit sekali. Perlu juga menanamkan kebiasaan minum sebelum haus.

( )

Memang, tubuh akan memgeluarkan sinyal jika merasa haus. Tapi bisa jadi tubuh Anda sudah lebih dulu dehidrasi. Untuk selalu memastikan tubuh terhidrasi, gunakan botol yang bisa diisi ulang jika habis. Cara lain untuk mengetahui apakah tubuh sudah cukup terhidrasi adalah dengan melihat warna urin.

“Jika warnanya kuning cerah itu berarti tubuh terhidrasi. Jika berwarna gelap dan berbau kuat, Anda perlu lebih banyak air,” tutup Levinson.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1892 seconds (0.1#10.140)