Penyakit Kronis Para Diktator, Hitler Parkinson Mussolini Sifilis
loading...
A
A
A
Sifilis akut memiliki efek serius pada otak dan ini mungkin bisa menjelaskan perilaku Mussolini pada 1940-an. Ia menjadi paranoid pada akhir Perang Dunia II. Keadaan mentalnya yang rapuh membuat beberapa orang bertanya-tanya apakah sifilis mengganggu pikirannya.
10. Mobutu Sese Seko (Kanker prostat)
Pada 1965, Mobutu Sese Seko yang berusia 35 tahun mengambil alih kekuasaan di Zaire dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Ronald Reagan menggambarkannya sebagai "suara yang masuk akal dan niat baik".
Namun ternyata Mobutu memerintah Zaire dengan kejam dan korup selama lebih dari tiga dekade. Adanya penyakit kanker prostat yang diderita Mobutu terungkap ke publik pada 1996 ketika ia yang saat itu berusia 60 tahun pergi ke Prancis untuk melakukan pengobatan.
Pengobatan yang dilakukan Mobutu di luar negeri dimanfaatkan pesaing politiknya di dalam negeri untuk melakukan kudeta. Kenyataan ini memaksa pemimpin yang suka mengenakan topi macan itu pergi ke pengasingannya di Maroko hingga kematiannya pada 1997.
11. Francois 'Papa Doc' Duvalier (Diabetes Kronis)
Diktator Haiti, Francois 'Papa Dic' Duvalier semasa hidupnya diketahui menderita diabetes, penyakit yang menghambat kemampuan tubuh untuk mengatur gula dalam darah. Tapi penyakit itu tidak membatasi ambisinya.
Duvalier menggunakan tradisi kepercayaan bangsa Haiti pada voodoo untuk meningkatkan kekuatan politik hingga terpilih sebagai Presiden pada 1957. Pada 1959, serangan jantung yang disebabkan oleh diabetes memaksa Duvalier koma selama sembilan jam.
Setelah bangun, Duvalier menjadi lebih paranoid dan kejam. Duvalier meninggal pada 1971 akibat komplikasi penyakit yang berhubungan dengan diabetes. Di masa pemerintahannya, sekitar 30.000 warga Haiti tewas.
10. Mobutu Sese Seko (Kanker prostat)
Pada 1965, Mobutu Sese Seko yang berusia 35 tahun mengambil alih kekuasaan di Zaire dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Ronald Reagan menggambarkannya sebagai "suara yang masuk akal dan niat baik".
Namun ternyata Mobutu memerintah Zaire dengan kejam dan korup selama lebih dari tiga dekade. Adanya penyakit kanker prostat yang diderita Mobutu terungkap ke publik pada 1996 ketika ia yang saat itu berusia 60 tahun pergi ke Prancis untuk melakukan pengobatan.
Pengobatan yang dilakukan Mobutu di luar negeri dimanfaatkan pesaing politiknya di dalam negeri untuk melakukan kudeta. Kenyataan ini memaksa pemimpin yang suka mengenakan topi macan itu pergi ke pengasingannya di Maroko hingga kematiannya pada 1997.
11. Francois 'Papa Doc' Duvalier (Diabetes Kronis)
Diktator Haiti, Francois 'Papa Dic' Duvalier semasa hidupnya diketahui menderita diabetes, penyakit yang menghambat kemampuan tubuh untuk mengatur gula dalam darah. Tapi penyakit itu tidak membatasi ambisinya.
Duvalier menggunakan tradisi kepercayaan bangsa Haiti pada voodoo untuk meningkatkan kekuatan politik hingga terpilih sebagai Presiden pada 1957. Pada 1959, serangan jantung yang disebabkan oleh diabetes memaksa Duvalier koma selama sembilan jam.
Setelah bangun, Duvalier menjadi lebih paranoid dan kejam. Duvalier meninggal pada 1971 akibat komplikasi penyakit yang berhubungan dengan diabetes. Di masa pemerintahannya, sekitar 30.000 warga Haiti tewas.