Penyakit Kronis Para Diktator, Hitler Parkinson Mussolini Sifilis

Sabtu, 16 Mei 2020 - 18:27 WIB
loading...
A A A
Penyakit Kronis Para Diktator, Hitler Parkinson Mussolini Sifilis


Sejarawan Helen Rappaport mengklaim pemimpin revolusioner Uni Soviet itu menderita sifilis ketika ia berusia sekitar 32 tahun pada 1902. Beberapa dekade kemudian, Lenin diketahui menggunakan obat yang biasanya diresepkan untuk orang yang menderita penyakit kelamin itu.

Penyakit sifilis akhirnya dapat menyebabkan masalah neurologis pada Lenin. Sifilis diduga juga menyebabkan Lenin menderita gangguan mental pada tahun-tahun terakhir hidupnya.

Gangguan mental itu menyebabkan dirinya terlihat kejam pada oposisi. Bahkan beberapa pihak menduga penyakit sifilis memiliki andil dalam kematian Lenin pada 1924.

6. Napoleon Bonaparte (Kanker lambung)

Penyakit Kronis Para Diktator, Hitler Parkinson Mussolini Sifilis


Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte hidup beberapa tahun setelah kekalahan terakhirnya di Pertempuran Waterloo pada 1815. Napoleon kemudian diasingkan di Pulau St. Helena dan meninggal pada 1821.

Para sejarawan mempercayai Bonaparte menderita kanker perut sebelum kematiannya. Penyakit yang juga diderita sang ayam saat kematinnya pada 1785. Hal itu diperkuat dengan hasil autopsi yang dilakukan pada 1821 dimana ditemukan lesi di usus Bonaparte.

Peneliti meyakini perdarahan di usus menjadi bukti penyakit kanker di tubuh Napoleon selain juga penurunan berat badannya yang sangat drastis ketika dirinya di pengasingan. Pada tahun terakhir hidupnya, Bonaparte kehilangan sekitar 24 pound berat badannya.

7. Jenderal Franco (Parkinson)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1255 seconds (0.1#10.140)