Kunjungi Batam, Sandiaga Uno Tunjukkan Bukti Pentingnya Percepatan Bangkitnya Wisata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ketiga kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ke Kota Batam, Kepulauan Riau semakin berkesan.
Sandiaga berkeliling mengunjungi sejumlah objek wisata Kota Batam dan menemukan bukti nyata pentingnya dilakukan percepatan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Bukti nyata itu diketahuinya saat berkunjung ke Kedai Kopi Awaak yang berada di tengah Kota Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (23/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga berkesempatan berbincang langsung dengan seorang pegawai kedai kopi bernama Kurniawan.
"Sudah berapa lama kerja di sini?," tanya Sandi.
"Baru seminggu," ungkap Kurniawan.
"Selama seminggu ini gimana penjualannya?," tanya Sandi lagi.
"Alhamdulillah bang, ada aja. Dibilang naik-nggak naik, dibilang turun-nggak turun. Stabil aja," ungkap Kurniawan.
Penasaran dengan latar belakang Kurniawan, Sandi menanyakan pekerjaan pria asli Kepulauan Riau sebelum bekerja di kedai kopi.
Kurniawan mengaku baru pertama kali bekerja dalam bidang jasa.
Sebab, sejak lama dirinya bekerja di ladang perkebunan kelapa sawit sebagai buruh harian.
"Dulu kerja apa sebelum pandemi?," tanya Sandi dibalas cepat Kurniawan bekerja di ladang kelapa sawit.
"Betah sekarang di sini? Sudah berapa lama merantaunya?," tanya Sandi lagi.
"Merantau lah bang, sudah sebulan," balas Kurniawan dibalas Sandi terima kasih dan pesan agar selalu bersemangat.
Kurniawan ataupun para perantau dari pelosok Kepulauan Riau diungkapkan Sandi menjadi bukti atas kebangkitan pariwisata di Kota Batam.
Mereka yang sebelumnya bekerja sebagai buruh harian di kebun kelapa sawit kini mengadu nasib di sektor pariwisata yang dianggap lebih menjanjikan.
"Ini adalah contoh dari kebangkitan pariwisata, bagaimana pariwisata di Batam yang mulai mengambil porsi lebih tinggi dibanding sebelumnya. Memang Batam masih didominasi industri manufaktur, tapi perlahan demi perlahan pariwisata dan ekonomi kreatif-seperti rumah kopi ini mulai membuka lapangan kerja," ungkap Sandi.
"Seperti kita lihat seperti Kurniawan dan rekan-rekannya sudah beralih profesi dari (buruh harian) kelapa sawit, kini meningkat melalui proses pelatihan untuk bekerja di industri berbasis jasa," jelasnya.
Kurniawan pun disebutnya sebagai contoh nyata atas gerak sosial (upward mobility) yang positif, dari sebelumnya bekerja sebagai buruh harian menjadi pekerja jasa lewat sejumlah pelatihan.
"Nah inilah upward mobility yang saya sampaikan, bahwa satu tantangan sosial yang lebih meningkat, terutama pariwisata dan ekonomi kreatif ini akan terbentuk lapangan kerja-lapangan kerja yang berkualitas," jelasnya diakhiri Sandi dengan menyeruput kopi robusta khas Batam.
Sandiaga berkeliling mengunjungi sejumlah objek wisata Kota Batam dan menemukan bukti nyata pentingnya dilakukan percepatan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Bukti nyata itu diketahuinya saat berkunjung ke Kedai Kopi Awaak yang berada di tengah Kota Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (23/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga berkesempatan berbincang langsung dengan seorang pegawai kedai kopi bernama Kurniawan.
"Sudah berapa lama kerja di sini?," tanya Sandi.
"Baru seminggu," ungkap Kurniawan.
"Selama seminggu ini gimana penjualannya?," tanya Sandi lagi.
"Alhamdulillah bang, ada aja. Dibilang naik-nggak naik, dibilang turun-nggak turun. Stabil aja," ungkap Kurniawan.
Penasaran dengan latar belakang Kurniawan, Sandi menanyakan pekerjaan pria asli Kepulauan Riau sebelum bekerja di kedai kopi.
Kurniawan mengaku baru pertama kali bekerja dalam bidang jasa.
Sebab, sejak lama dirinya bekerja di ladang perkebunan kelapa sawit sebagai buruh harian.
"Dulu kerja apa sebelum pandemi?," tanya Sandi dibalas cepat Kurniawan bekerja di ladang kelapa sawit.
"Betah sekarang di sini? Sudah berapa lama merantaunya?," tanya Sandi lagi.
"Merantau lah bang, sudah sebulan," balas Kurniawan dibalas Sandi terima kasih dan pesan agar selalu bersemangat.
Kurniawan ataupun para perantau dari pelosok Kepulauan Riau diungkapkan Sandi menjadi bukti atas kebangkitan pariwisata di Kota Batam.
Mereka yang sebelumnya bekerja sebagai buruh harian di kebun kelapa sawit kini mengadu nasib di sektor pariwisata yang dianggap lebih menjanjikan.
"Ini adalah contoh dari kebangkitan pariwisata, bagaimana pariwisata di Batam yang mulai mengambil porsi lebih tinggi dibanding sebelumnya. Memang Batam masih didominasi industri manufaktur, tapi perlahan demi perlahan pariwisata dan ekonomi kreatif-seperti rumah kopi ini mulai membuka lapangan kerja," ungkap Sandi.
"Seperti kita lihat seperti Kurniawan dan rekan-rekannya sudah beralih profesi dari (buruh harian) kelapa sawit, kini meningkat melalui proses pelatihan untuk bekerja di industri berbasis jasa," jelasnya.
Kurniawan pun disebutnya sebagai contoh nyata atas gerak sosial (upward mobility) yang positif, dari sebelumnya bekerja sebagai buruh harian menjadi pekerja jasa lewat sejumlah pelatihan.
"Nah inilah upward mobility yang saya sampaikan, bahwa satu tantangan sosial yang lebih meningkat, terutama pariwisata dan ekonomi kreatif ini akan terbentuk lapangan kerja-lapangan kerja yang berkualitas," jelasnya diakhiri Sandi dengan menyeruput kopi robusta khas Batam.
(tdy)