Buat Terobosan Baru, Seringai Hadirkan Video Musik Ishtarkult dalam Bentuk Animasi 3D
loading...
A
A
A
JAKARTA - Band rock Seringai merilis karya terbaru bertajuk Ishtarkult. Sebagai band cadas, Seringai memiliki ciri khas musik tersendiri. Mereka juga terbilang produktif mengeluarkan album di antaranya High Octane Rock (2004), Serigala Militia (2007), Taring (2012), dan Seperti Api (2018).
Meski memiliki ciri khas musik yang coba dijaga, tapi band beranggotakan Arian (vokal), Edy Khemod (drum), Ricky Siahaan (gitar), dan Sammy Bramantyo (bass) itu mengaku tidak ingin mengeluarkan nuansa lagu dengan pakem yang seragam pada tiap album. Hal itu bukan tanpa alasan, karena menurut Ricky Siahaan, mendengarkan sebuah album secara penuh layaknya perjalanan. Dalam sebuah perjalanan, suasana yang dirasakan tidak selalu sama. Maka setiap kali hendak merilis album, Seringai coba menawarkan beberapa alternatif nuansa lagu kepada pendengar.
"Intinya kami bikin lagu yang kami suka. Kayaknya kalau ada lagu seperti ini, kayaknya ini cocok. Karena ada yang mid tempo, ada yang pelan, yang cepat, ada yang intens dalam album itu penting. Karena album itu kan perjalanan," kata Ricky dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
Baca Juga: Tak Lama Lagi Shinee Rilis Album Ketujuh, Catat Tanggalnya!
Pada kesempatan yang sama, Seringai juga bercerita tantangan yang kerap mereka hadapi ketika menggarap album. Arian menyebutkan, salah satu kendala terbesar adalah bagaimana mencocokkan jadwal para personel untuk bersama-sama menggarap materi di studio. Sebab, masing-masing personel Seringai memiliki kesibukan di luar band.
Baca Juga: 5 Pemain Bola Bersaudara yang Sama-sama Raih Sukses
Ricky tidak menampik bahwa para personel Seringai pernah merasakan kebingungan ketika membuat karya. Kebingungan itu, diakui Ricky, lebih disebabkan karena ada keinginan untuk menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya mereka kerjakan.
Akan tetapi, ada satu hal yang membuat mereka tak pernah kehabisan atau buntu ide terhadap hal baru, yaitu mengingat kembali tujuan awal bergabung dalam satu band.
Saat ini, Seringai sedang menggarap materi untuk album baru. Namun, Ricky menegaskan mereka tidak terburu-buru untuk menyelesaikan album tersebut. "Sekarang ada tiga sampai empat lagu yang kami bikin. Memang kebentur masalah waktu, masalah pandemi. Kemudian, Arian sempet sakit, sempat dalam penyembuhan. Jadi nggak ngejar yang gimana-gimana atau buru-buru," jelasnya.
Sebagai bukti bahwa Seringai tak pernah punya pakem tertentu dalam membuat karya dan selalu berinovasi adalah perilisan video musik sci-fi dalam format animasi 3D via kanal YouTube resmi Seringai Official pada Kamis (4/2) lalu.
Video musik animasi berjudul “Ishtarkult” itu digarap selama empat bulan oleh Afterlab, sebuah studio animasi 3D asal Bandung yang sebelumnya pernah menangani seri animasi berbasis web, Si Kancil. Ide cerita video musik ini diadaptasi dari lirik lagu “Ishtarkult” yang ditulis oleh sang vokalis Arian, dan menampilkan vokalis tamu penyanyi sekaligus pencipta lagu Danilla Riyadi. Lagu bergaya doom metal berdurasi 5:20 ini sekaligus menjadi single ketiga dari album Seperti Api (2018).
Lihat Juga: Anneth Delicia Rilis Single Emosional Sampai Bertemu Lagi yang Penuh Harapan dan Kerinduan
Meski memiliki ciri khas musik yang coba dijaga, tapi band beranggotakan Arian (vokal), Edy Khemod (drum), Ricky Siahaan (gitar), dan Sammy Bramantyo (bass) itu mengaku tidak ingin mengeluarkan nuansa lagu dengan pakem yang seragam pada tiap album. Hal itu bukan tanpa alasan, karena menurut Ricky Siahaan, mendengarkan sebuah album secara penuh layaknya perjalanan. Dalam sebuah perjalanan, suasana yang dirasakan tidak selalu sama. Maka setiap kali hendak merilis album, Seringai coba menawarkan beberapa alternatif nuansa lagu kepada pendengar.
"Intinya kami bikin lagu yang kami suka. Kayaknya kalau ada lagu seperti ini, kayaknya ini cocok. Karena ada yang mid tempo, ada yang pelan, yang cepat, ada yang intens dalam album itu penting. Karena album itu kan perjalanan," kata Ricky dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
Baca Juga: Tak Lama Lagi Shinee Rilis Album Ketujuh, Catat Tanggalnya!
Pada kesempatan yang sama, Seringai juga bercerita tantangan yang kerap mereka hadapi ketika menggarap album. Arian menyebutkan, salah satu kendala terbesar adalah bagaimana mencocokkan jadwal para personel untuk bersama-sama menggarap materi di studio. Sebab, masing-masing personel Seringai memiliki kesibukan di luar band.
Baca Juga: 5 Pemain Bola Bersaudara yang Sama-sama Raih Sukses
Ricky tidak menampik bahwa para personel Seringai pernah merasakan kebingungan ketika membuat karya. Kebingungan itu, diakui Ricky, lebih disebabkan karena ada keinginan untuk menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya mereka kerjakan.
Akan tetapi, ada satu hal yang membuat mereka tak pernah kehabisan atau buntu ide terhadap hal baru, yaitu mengingat kembali tujuan awal bergabung dalam satu band.
Saat ini, Seringai sedang menggarap materi untuk album baru. Namun, Ricky menegaskan mereka tidak terburu-buru untuk menyelesaikan album tersebut. "Sekarang ada tiga sampai empat lagu yang kami bikin. Memang kebentur masalah waktu, masalah pandemi. Kemudian, Arian sempet sakit, sempat dalam penyembuhan. Jadi nggak ngejar yang gimana-gimana atau buru-buru," jelasnya.
Sebagai bukti bahwa Seringai tak pernah punya pakem tertentu dalam membuat karya dan selalu berinovasi adalah perilisan video musik sci-fi dalam format animasi 3D via kanal YouTube resmi Seringai Official pada Kamis (4/2) lalu.
Video musik animasi berjudul “Ishtarkult” itu digarap selama empat bulan oleh Afterlab, sebuah studio animasi 3D asal Bandung yang sebelumnya pernah menangani seri animasi berbasis web, Si Kancil. Ide cerita video musik ini diadaptasi dari lirik lagu “Ishtarkult” yang ditulis oleh sang vokalis Arian, dan menampilkan vokalis tamu penyanyi sekaligus pencipta lagu Danilla Riyadi. Lagu bergaya doom metal berdurasi 5:20 ini sekaligus menjadi single ketiga dari album Seperti Api (2018).
Lihat Juga: Anneth Delicia Rilis Single Emosional Sampai Bertemu Lagi yang Penuh Harapan dan Kerinduan
(tsa)