Pemerintah dan Swasta Berkolaborasi Tingkatkan Potensi Sampah sebagai Sumber Energi Terbarukan

Kamis, 04 Maret 2021 - 17:59 WIB
loading...
Pemerintah dan Swasta Berkolaborasi Tingkatkan Potensi Sampah sebagai Sumber Energi Terbarukan
Unilever Indonesia, Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan PT Solusi Bangun Indonesia mengukuhkan kerja sama mereka untuk fasilitas Refuse Derived Fuel di TPA Jeruk Legi dengan menggelar diskusi virtual. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Permasalahan sampah menjadi tanggung jawab semua pihak. Pemerintah maupun swasta bisa bersinergi untuk menghadirkan metode maupun fasilitas pengelolaan sampah sehingga berpotensi menjadi sumber energi terbarukan.

Seperti dilakukan PT Unilever Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), yang berkolaborasi menghadirkan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap.



Melalui keterangan tertulis, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui, pengelolaan sampah masih menjadi permasalahan utama, termasuk di Jawa Tengah, dan menjadi pekerjaaan rumah bersama.

Menurut Ganjar, saat ini banyak wilayah masih menggunakan metode penimbunan atau landfill, di mana lahan yang dibutuhkan sangat luas, proses pengurangan sampahnya lambat, dan berisiko menimbulkan pencemaran lingkungan. Namun, seiring kemajuan, sejumlah inovasi pun bisa diciptakan.

"Seiring kemajuan teknologi, pengelolaan sampah yang lebih baik serta mampu meminimalisir efek samping sampah dan bahkan menghasilkan output yang bermanfaat secara ekonomi sudah makin berkembang. Salah satunya adalah fasilitas RDF Jeruk Legi yang sudah beroperasi dan akan terus ditingkatkan kapasitasnya," kata Ganjar.

Diresmikan pada Juli 2020, TPA Jeruk Legi adalah TPA pertama di Indonesia yang menghasilkan sumber energi terbarukan dengan teknologi RDF. Yaitu teknologi yang mengolah sampah menjadi energi biomassa yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi terbarukan rendah emisi untuk menggantikan batu bara pada proses pembakaran di pabrik industri semen dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Sejak November 2020, Unilever Indonesia mulai terlibat dalam proyek ini untuk membantu Pemerintah Kabupaten Cilacap mengelola sampah sekaligus menghasilkan energi terbarukan.

"Kami berkomitmen membantu Pemerintah Cilacap untuk meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruk Legi dari semula 120 ton per hari di tahun 2020 menjadi lebih dari 200 ton per hari dalam lima tahun ke depan," kata Head of Corporate Affairs and Sustainability PT Unilever Indonesia Nurdiana Darus.

"Melalui kontribusi yang diwujudkan dalam pengadaan armada pengangkutan sampah, kami akan membantu meningkatkan kapasitas sampah terolah di fasilitas RDF Jeruk Legi dari yang semula hanya melayani Kota Cilacap di tahun 2020, ke kecamatan lain di Kabupaten Cilacap meliputi Kroya, Sidareja, dan Majenang,” lanjutnya.

Dalam kerja sama ini, Unilever Indonesia berperan mengumpulkan dan mengangkut sampah terolah paskakonsumsi sebagai bahan baku RDF. Sementara yang berperan memproses sampah tersebut guna menghasilkan RDF berkualitas adalah PT Solusi Bangun Indonesia.



“Kami memanfatkan bahan bakar alternatif dari sampah yang dihasilkan dari fasilitas pengolahan sampah atau RDF milik Pemerintah Kabupaten Cilacap sebagai langkah nyata PT Solusi Bangun Indonesia membantu menjaga lingkungan agar tetap berkelanjutan serta menciptakan ekonomi sirkular. Unilever Indonesia berperan membantu Pemerintah Cilacap dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah terolah paskakonsumsi sebagai bahan baku RDF, sementara kami yang memproses sampah tersebut guna menghasilkan RDF berkualitas yang kemudian diserap oleh sejumlah pabrik kami sebagai sumber energi ramah lingkungan," papar Direktur Manufaktur PT Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo.

Fasilitas RDF Jeruk Legi Cilacap saat ini berpotensi menyerap 73.000 ton sampah per tahun untuk diubah menjadi energi terbarukan. Dengan semangat #MariBerbagiPeran Sayangi Bumi yang digaungkan PT Unilever Indonesia, ketiga pihak tersebut mengukuhkan kerja sama mereka pada Rabu (3/3) guna mengatasi masalah sampah kemasan plastik di bagian hilir pengolahan sampah.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0518 seconds (0.1#10.140)