Kedai Kopi Ini Komitmen Menggunakan Gelas Plastik yang Bisa Didaur Ulang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Starbucks mengumumkan bahwa seluruh gerai Starbucks di Indonesia secara bertahap mengganti penutup dan gelas plastik PET dengan gelas dan penutup plastik berbahan rPET (recycled polyethylene terephthalate). Penggantian ini sebagai bagian dari gerakan Greener Nusantara.
Anthony McEvoy, pemimpin PT Sari Coffee Indonesia menerangkan, dengan menggunakan bahan berbasis daur ulang di dalam rantai pasokan ini akan menghilangkan setidaknya 200.000 kilogram plastik murni per tahun di lebih dari 460 gerai di Indonesia. Hal ini mempertegas komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap aspirasi global Starbucks untuk menjadi perusahaan yang bersumberdaya positif.
Baca juga : Merasa Jadi Musuh Bersama Netizen, Dayana Tak Lagi Terima Follower asal Indonesia
“Kami akan menjadi peritel besar pertama untuk makanan dan minuman di Indonesia yang sepenuhnya beralih ke rPET,”ujar McEvoy seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews.com.
McEvoy menambahkan, melalui gerakan Greener Nusantara, pihaknya berfokus pada peluncuran berbagai program untuk mendukung pengurangan sampah di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari lingkungan, perusahaannya berkomitmen untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan yang dilayani secara berkelanjutan.
Baca juga : Keajaiban Membantu Tanpa Berharap
“Gerakan Greener Nusantara akan selalu bergerak dan terus berupaya mencari terobosan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.” ujar McEvoy.Di Indonesia, Starbucks pertama kali menghadirkan gelas dan tutup plastik berbahan rPET pada 1 Oktober 2018 melalui gerakan Greener Nusantara di Bali. Kemudian pada 2019, gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas pada gerai di Labuan Bajo, Lombok dan Bandung dan secara bertahap diikuti oleh seluruh gerai di seluruh Indonesia.
Pada 2020, perusahaan telah mengurangi lebih dari 30 juta sedotan plastik melalui peluncuran strawless lid untuk minuman dingin. Peralihan ke tutup dan gelas plastik rPET saat ini akan memberikan kontribusi pada pengurangan sampah plastik karena kemasan tersebut menggunakan bahan plastikdaur ulang rPET sehingga sampah plastik tidak langsung berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Saat ini seluruh gerai Starbucks juga menggunakan kemasan berbahan daur ulang seperti tas belanja kertas, tisu dan cup sleeve.” ujar McEvoy.
Baca juga : Bigo Live Perluas Eksistensi Penyiar dengan Konten Menarik
Sementara itu menurut Avolina Raharjanti, General Manager, Corporate PR and Communications, PT Sari Coffee Indonesia,di tahun 2021, pihaknya terus berinovasi untuk mengurangi plastik dan limbah sekali pakai di seluruh gerai di Indonesia. Sejak peluncuran program “Bring Your Own Tumbler” yang sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu, gerai Starbucks di Indonesia telah mendorong pelanggannya untuk menggunakan gelas atau tumbler sendiri dengan memberikan potongan harga senilai Rp5.000.
Lihat Juga: Bela Palestina, Umi Pipik Serukan Boikot Kedai Kopi Ternama yang Diduga Terafiliasi dengan Israel
Anthony McEvoy, pemimpin PT Sari Coffee Indonesia menerangkan, dengan menggunakan bahan berbasis daur ulang di dalam rantai pasokan ini akan menghilangkan setidaknya 200.000 kilogram plastik murni per tahun di lebih dari 460 gerai di Indonesia. Hal ini mempertegas komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap aspirasi global Starbucks untuk menjadi perusahaan yang bersumberdaya positif.
Baca juga : Merasa Jadi Musuh Bersama Netizen, Dayana Tak Lagi Terima Follower asal Indonesia
“Kami akan menjadi peritel besar pertama untuk makanan dan minuman di Indonesia yang sepenuhnya beralih ke rPET,”ujar McEvoy seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews.com.
McEvoy menambahkan, melalui gerakan Greener Nusantara, pihaknya berfokus pada peluncuran berbagai program untuk mendukung pengurangan sampah di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari lingkungan, perusahaannya berkomitmen untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan yang dilayani secara berkelanjutan.
Baca juga : Keajaiban Membantu Tanpa Berharap
“Gerakan Greener Nusantara akan selalu bergerak dan terus berupaya mencari terobosan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.” ujar McEvoy.Di Indonesia, Starbucks pertama kali menghadirkan gelas dan tutup plastik berbahan rPET pada 1 Oktober 2018 melalui gerakan Greener Nusantara di Bali. Kemudian pada 2019, gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas pada gerai di Labuan Bajo, Lombok dan Bandung dan secara bertahap diikuti oleh seluruh gerai di seluruh Indonesia.
Pada 2020, perusahaan telah mengurangi lebih dari 30 juta sedotan plastik melalui peluncuran strawless lid untuk minuman dingin. Peralihan ke tutup dan gelas plastik rPET saat ini akan memberikan kontribusi pada pengurangan sampah plastik karena kemasan tersebut menggunakan bahan plastikdaur ulang rPET sehingga sampah plastik tidak langsung berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Saat ini seluruh gerai Starbucks juga menggunakan kemasan berbahan daur ulang seperti tas belanja kertas, tisu dan cup sleeve.” ujar McEvoy.
Baca juga : Bigo Live Perluas Eksistensi Penyiar dengan Konten Menarik
Sementara itu menurut Avolina Raharjanti, General Manager, Corporate PR and Communications, PT Sari Coffee Indonesia,di tahun 2021, pihaknya terus berinovasi untuk mengurangi plastik dan limbah sekali pakai di seluruh gerai di Indonesia. Sejak peluncuran program “Bring Your Own Tumbler” yang sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu, gerai Starbucks di Indonesia telah mendorong pelanggannya untuk menggunakan gelas atau tumbler sendiri dengan memberikan potongan harga senilai Rp5.000.
Lihat Juga: Bela Palestina, Umi Pipik Serukan Boikot Kedai Kopi Ternama yang Diduga Terafiliasi dengan Israel
(sal)