Rilis Album Vinyl Mata Dewa, Iwan Fals: 'Ini Titik Balik Karier Bermusik Saya'

Selasa, 09 Maret 2021 - 21:34 WIB
loading...
Rilis Album Vinyl Mata Dewa, Iwan Fals: Ini Titik Balik Karier Bermusik Saya
Iwan Fals merilis ulang album Mata Dewa dalam bentuk vinyl. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Legenda musik Iwan Fals merilis ulang album Mata Dewa dalam bentuk vinyl (piringan hitam) bertepatan dengan Hari Musik Nasional yang jatuh hari ini, 9 Maret. Album tersebut menjadi saksi bisu berbagai kisah senang maupun sedih di sepanjang karier bermusik Iwan.

Menyambut Hari Musik Nasional tahun ini, Iwan Fals bersama Musica Studio's mempersembahkan album Mata Dewa dalam bentuk piringan hitam. Perilisan ini bertujuan untuk mengapresiasi karya terbaik Iwan bertepatan dengan hari bersejarah bagi insan musik nasional, khususnya untuk para fans (Oi) dan seluruh penikmat musik Tanah Air.



Album Mata Dewa yang dirilis pada 1989 merupakan gebrakan terbesar bagi perjalanan karier musik Iwan. Setiawan Djodi selaku pemilik Airo Records tertarik dengan kolaborasi Iwan dan Ian Antono pada album 1910. Musisi pemilik nama lengkap Virgiawan Listanto ini mengaku, album tersebut menjadi titik balik dirinya sebagai seorang musisi. Meski di sisi lain ada kegetiran dan sempat menuai kontroversi di industri musik, di mana rencana tur 10 kota harus dibatalkan akibat konser Iwan Fals pada 26 Februari 1989 berbuntut kerusuhan.

“Album Mata Dewa punya hikmah dan makna yang besar. Album Mata Dewa menjadi titik balik karier bermusik saya karena lebih yakin untuk memilih musik sebagai jalan hidup. Walaupun ada Oemar Bakrie dan lain-lain karena melibatkan banyak orang. Tur yang batal, sangat kecewa, justru dari situ makin yakin musik sebagai jalan hidup,” papar Iwan dalam zoom meeting perilisan vinyl album Mata Dewa, Selasa (9/3).

“Yang paling diingat dari album ini, tur konser 100 kota batal padahal seluruh perlengkapan dan personel sudah berada di lokasi konser di Palembang, dan seluruh persiapan konser sudah matang. Akhirnya seluruh rangkaian tur 100 kota dibatalkan padahal sudah latihan cape,” sambungnya.

Iwan juga mengungkapkan sedikit proses produksi pada album tersebut. "Album ini dikerjakan dengan sangat profesional dan didukung teknologi canggih," kata Iwan.

Oleh karena itu, menurut dia, vokal yang dihasilkan di setiap single dalam Mata Dewa menjadi lebih rock dan musiknya kental dengan nuansa rock serta ballad. “Sebagian lagu pada album ini adalah lagu lama yang diaransemen ulang," ujar Iwan.

Sebagian lagu pada album ini adalah lagu lama seperti ‘Puing’, ‘Berkacalah Jakarta’, ‘PHK’, ‘Bakar (Timur Tengah II)’, dan superhits ‘Yang Terlupakan’ yang diaransemen ulang oleh Ian Antono, yang merupakan sobat lama Iwan yang dikenalnya sejak merilis album 1910.



Tak ketinggalan sosok Setiawan Djodi yang begitu penting. Selain sebagai eksekutif produser dalam album ini di bawah label Airo Records, Setiawan Djodi juga ikut menjadi backing vokal.

Pada awalnya judul album yang ingin digunakan adalah Seperti Mata Dewa. Namun, pada akhirnya judul itu berubah menjadi Mata Dewa.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2146 seconds (0.1#10.140)