Penting Jaga Imunitas, Ini Cara Mudah Mendapatkan Tidur yang Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga imunitas dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Namun nyatanya, banyak orang dewasa yang mengalami gangguan tidur .
Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan, kualitas tidur yang baik berperan penting pada kesehatan tubuh dan produktivitas sehari-hari. Ciri tidur berkualitas adalah durasi cukup (7-9 jam), berkontinuitas (tidur tidak terhenti hingga bangun esok hari) dan kedalaman atau kenyenyakan.
“Namun nyatanya banyak orang dewasa saat ini, terutama di masa pandemi yang sulit tidur karena stres, kesibukan yang tinggi, serta pola hidup tidak sehat. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa salah satu masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh penyintas COVID-19 adalah gangguan tidur,” kata dr Andreas dalam Launching Antangin Good Night, Rabu (17/3).
Gangguan tidur yang dialami orang dewasa umumnya ditandai beberapa hal. Di antaranya rasa mengantuk di siang hari, kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, serta siklus tidur dan bangun tidak teratur.
Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko kelelahan mental , tidak fokus, dan munculnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, seseorang perlu memerhatikan dua hal, yaitu jam internal dan durasi terjaga. Jam internal mengontrol siklus tidur-bangun 24 jam melalui pengaruh cahaya dan melatonin.
“Misalnya, pada malam hari ketika tidak ada cahaya, tubuh memproduksi melatonin untuk membuat seseorang mengantuk, begitu juga sebaliknya,” jelas dr Andreas.
Sementara durasi terjaga memengaruhi otak dalam mengakumulasi zat yang menimbulkan rasa kantuk, oleh sebabnya seseorang yang terjaga dalam waktu lama akan lebih mudah tertidur.
Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan, kualitas tidur yang baik berperan penting pada kesehatan tubuh dan produktivitas sehari-hari. Ciri tidur berkualitas adalah durasi cukup (7-9 jam), berkontinuitas (tidur tidak terhenti hingga bangun esok hari) dan kedalaman atau kenyenyakan.
“Namun nyatanya banyak orang dewasa saat ini, terutama di masa pandemi yang sulit tidur karena stres, kesibukan yang tinggi, serta pola hidup tidak sehat. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa salah satu masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh penyintas COVID-19 adalah gangguan tidur,” kata dr Andreas dalam Launching Antangin Good Night, Rabu (17/3).
Gangguan tidur yang dialami orang dewasa umumnya ditandai beberapa hal. Di antaranya rasa mengantuk di siang hari, kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, serta siklus tidur dan bangun tidak teratur.
Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko kelelahan mental , tidak fokus, dan munculnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, seseorang perlu memerhatikan dua hal, yaitu jam internal dan durasi terjaga. Jam internal mengontrol siklus tidur-bangun 24 jam melalui pengaruh cahaya dan melatonin.
“Misalnya, pada malam hari ketika tidak ada cahaya, tubuh memproduksi melatonin untuk membuat seseorang mengantuk, begitu juga sebaliknya,” jelas dr Andreas.
Sementara durasi terjaga memengaruhi otak dalam mengakumulasi zat yang menimbulkan rasa kantuk, oleh sebabnya seseorang yang terjaga dalam waktu lama akan lebih mudah tertidur.