Kemenparekraf Luncurkan Program Indonesia Second Home untuk Gaet Wisman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah tengah merancang sejumlah program khusus guna mendongkrak kunjungan wisatawan mancenagara (wisman) ketika pintu pariwisata dibuka kembali.
Salah satu program yang saat ini sedang digodok adalah visa jangka panjang (long term visa) atau disebut dengan istilah Indonesia Second Home. Program tersebut, kata Sandiaga, diluncurkan untuk menanggapi tren digital nomad yang semakin digandrungi oleh wisman, terkhusus para generasi milenial.
"Visa jangka panjang sedang digodok dan akan difinalisasi. Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar Sandiaga dalam konferensi pers mingguan yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (18/3).
Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, bila proses finalisasi berjalan lancar, program visa jangka panjang bisa mulai dijalankan pada pertengahan atau akhir tahun mendatang. Ia pun berharap, program tersebut dapat menjadi tren terbaru pariwisata Indonesia yang kini memfokuskan pada pariwisata berbasis kualitas dan berkelanjutan.
"Kita melihat tren ke depan long term visa ini untuk para digital nomad. Bekerja secara fisik di destinasi wisata, padahal pekerjaan mereka ada 'di luar'. Maka dari itu saya sedang berkoordinasi dengan teman-teman di Kementerian Keuangan perihal pajak mereka dan lain sebagainya", jelas Sandiaga.
"Harapannya program visa jangka panjang ini bisa langsung mendatangkan wisatawan mancanegara dan membantu meningkatkan perekonomian lokal," tandasnya.
Salah satu program yang saat ini sedang digodok adalah visa jangka panjang (long term visa) atau disebut dengan istilah Indonesia Second Home. Program tersebut, kata Sandiaga, diluncurkan untuk menanggapi tren digital nomad yang semakin digandrungi oleh wisman, terkhusus para generasi milenial.
"Visa jangka panjang sedang digodok dan akan difinalisasi. Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar Sandiaga dalam konferensi pers mingguan yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (18/3).
Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, bila proses finalisasi berjalan lancar, program visa jangka panjang bisa mulai dijalankan pada pertengahan atau akhir tahun mendatang. Ia pun berharap, program tersebut dapat menjadi tren terbaru pariwisata Indonesia yang kini memfokuskan pada pariwisata berbasis kualitas dan berkelanjutan.
"Kita melihat tren ke depan long term visa ini untuk para digital nomad. Bekerja secara fisik di destinasi wisata, padahal pekerjaan mereka ada 'di luar'. Maka dari itu saya sedang berkoordinasi dengan teman-teman di Kementerian Keuangan perihal pajak mereka dan lain sebagainya", jelas Sandiaga.
"Harapannya program visa jangka panjang ini bisa langsung mendatangkan wisatawan mancanegara dan membantu meningkatkan perekonomian lokal," tandasnya.
(tsa)