Ini yang Harus Diperhatikan untuk Membuat Pondasi Rumah yang Kuat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika membangun rumah, hal penting yang mesti diperhatikan adalah pondasi. Pondasi fungsinya sebagai penopang utama dari suatu struktur bangunan. Untuk membuat pondasi rumah yang kuat kita mesti membuat perencanaan yang tepat. Mengingat tanpa adanya pondasi yang kuat dan memadai maka tidak akan mampu menahan beban bangunan di atasnya dan bisa mengakibatkan bangunan turun.
Jika pemasangan pondasi yang salah, bisa berakibat fatal yaitu bangunan menjadi tidak stabil kekuatannya. Ini ditandai dengan dinding yang mudah retak dan lantai yang pecah-pecah dengan permukaan yang tidak rata.
Untuk menghindari masalah ini kita wajib memperhatikan bagaimana cara membuat pondasi rumah yang kokoh dan kuat. Ini ada beberapa tipnya, yakni:
1. Sebelum mulai membuat pondasi rumah kita perlu memperhatikan kondisi tanah. Amati, bagaimana kondisi tanah untuk bangunan rumah. Apakah tanah keras atau lunak.
Pengecekan sangat penting agar pondasi rumah nantinya tetap stabil dan tidak mengalami penurunan yang dapat membahayakan rumah. Pengecekan digunakan sebagai pertimbangan menentukan pondasi sesuai dengan jenis bangunan di atasnya. Apakah untuk bangunan rumah sederhana atau bangunan bertingkat.
Sekarang yuk kita atasi masalah kondisi tanah terlebih dulu.
Pertama, jika tanahnya berjenis keras maka pembuatan pondasi yang cakar ayamnya tidak perlu terlalu dalam. Tetapi jika tanahnya berjenis lunak, maka harus diberi cakar ayam yang dalam.
Sedangkan jika lokasi tanah di tempat yang akan dibangun memiliki karakter yang gembur, maka perlu dilakukan pemadatan terlebih dahulu. Jika lahan miring, lakukan hal ini membuat struktur bertingkat. Pembangunan struktur bertingkat ini, akan membantu menghemat ongkos pengurukan.
Jika elevasi kemiringannya tak besar, perbedaan tinggi permukaan ruang satu dengan lainnya dapat dihubungkan dengan tangga landai. Sedangkan jika elevasinya tajam, ada bagian yang harus dikeruk dan bagian lain diuruk.
Kedua, Gambar Rancangan Pondasi
Langkah selanjutnya adalah penggambaran rancangannya. Tentukan terlebih dahulu ukuran dan bentuk denah yang akan dipasangi pondasi. Buatlah bowplank atau papan bangunan sebagai patokan untuk menentukan titik tengah (titik sebagai) dari badan kolom, serta untuk menentukan titik siku 90 derajat pada badan kolom.
Ketiga, Siapkan material yang terdiri dari batuan, semen, dan pasir. Selain itu, persiapkan juga besi lonjoran beserta kawat sebagai bekisting kolom dan sloof (lajur di atas pondasi). Bekisting kolom dan sloof ini untuk penopang dan kerangka dasar rumah terutama sebagai penguat tembok.
Untuk material semen, Anda bisa menggunakan Semen Gresik. Semen Gresik yang memang diproduksi menggunakan bahan baku terpilih sehingga mampu memperkuat konstruksi bangunan. Kualitasnya premium. Selain ramah lingkungan, Semen Gresik Kuat tekan awal lebih tinggi, Lebih cepat kering, Tahan retak, Lebih mudah digunakan, Hasil lebih halus. Semen Gresik juga sudah melalui proses uji coba Sistem Manajemen ISO 14001.
4. Tata Kerangka Besi
Setelah penggalian selesai maka kerangka besi dan kawat bisa ditata terlebih. Setelah itu ditimbun dengan semen cor lalu diiringi dengan penataan batuan putih dan adonan pasir semen hingga ketinggian mencapai 50-an cm.
5. Lakukan Penggalian
Setelah itu, lakukan penggalian dengan kedalaman pondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm. Ini untuk tanah bertekstur keras. Namun jika tanah bertekstur lembut, maka penggalian harus lebih dalam.
6. Memasang Batu dan Bata
Setelah selesai menggali, saatnya memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan pada bowplank. Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah.
7. Memasang Besi Tiang
Jika telah selesai memasang seluruh bata, maka dilanjutkan dengan memasang besi yang telah dianyam dengan kawat ikat. Masing-masing ujung besi harus dibengkokkan dan dikaitkan dengan besi pondasi pelat atau tiang kolom.
8. Memasang Bekisting
Langkah selanjutnya adalah menambahkan begisting untuk sloof dengan menggunakan papan berukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm. Pemasangan harus rapi dan kuat, sehingga tidak rusak atau jebol akibat tekanan adukan cor saat pengecoran sloof.
Pada saat melakukan pengecoran sloof, permukaan bagian atas harus rata, rapi dan sejajar dengan papan bekisting. Besi harus tertutup adukan cor, sehingga air tidak masuk dan merusak besi saat terkena air hujan, dan besi tidak berkarat.
Jika semua langkah sudah selesai, dan batu bata sudah naik semua maka tinggal nanti dilakukan finishing. Untuk membongkar bekisting tunggu cor mengering terlebih dulu. Selamat mencoba.
Jika pemasangan pondasi yang salah, bisa berakibat fatal yaitu bangunan menjadi tidak stabil kekuatannya. Ini ditandai dengan dinding yang mudah retak dan lantai yang pecah-pecah dengan permukaan yang tidak rata.
Untuk menghindari masalah ini kita wajib memperhatikan bagaimana cara membuat pondasi rumah yang kokoh dan kuat. Ini ada beberapa tipnya, yakni:
1. Sebelum mulai membuat pondasi rumah kita perlu memperhatikan kondisi tanah. Amati, bagaimana kondisi tanah untuk bangunan rumah. Apakah tanah keras atau lunak.
Pengecekan sangat penting agar pondasi rumah nantinya tetap stabil dan tidak mengalami penurunan yang dapat membahayakan rumah. Pengecekan digunakan sebagai pertimbangan menentukan pondasi sesuai dengan jenis bangunan di atasnya. Apakah untuk bangunan rumah sederhana atau bangunan bertingkat.
Sekarang yuk kita atasi masalah kondisi tanah terlebih dulu.
Pertama, jika tanahnya berjenis keras maka pembuatan pondasi yang cakar ayamnya tidak perlu terlalu dalam. Tetapi jika tanahnya berjenis lunak, maka harus diberi cakar ayam yang dalam.
Sedangkan jika lokasi tanah di tempat yang akan dibangun memiliki karakter yang gembur, maka perlu dilakukan pemadatan terlebih dahulu. Jika lahan miring, lakukan hal ini membuat struktur bertingkat. Pembangunan struktur bertingkat ini, akan membantu menghemat ongkos pengurukan.
Jika elevasi kemiringannya tak besar, perbedaan tinggi permukaan ruang satu dengan lainnya dapat dihubungkan dengan tangga landai. Sedangkan jika elevasinya tajam, ada bagian yang harus dikeruk dan bagian lain diuruk.
Kedua, Gambar Rancangan Pondasi
Langkah selanjutnya adalah penggambaran rancangannya. Tentukan terlebih dahulu ukuran dan bentuk denah yang akan dipasangi pondasi. Buatlah bowplank atau papan bangunan sebagai patokan untuk menentukan titik tengah (titik sebagai) dari badan kolom, serta untuk menentukan titik siku 90 derajat pada badan kolom.
Ketiga, Siapkan material yang terdiri dari batuan, semen, dan pasir. Selain itu, persiapkan juga besi lonjoran beserta kawat sebagai bekisting kolom dan sloof (lajur di atas pondasi). Bekisting kolom dan sloof ini untuk penopang dan kerangka dasar rumah terutama sebagai penguat tembok.
Untuk material semen, Anda bisa menggunakan Semen Gresik. Semen Gresik yang memang diproduksi menggunakan bahan baku terpilih sehingga mampu memperkuat konstruksi bangunan. Kualitasnya premium. Selain ramah lingkungan, Semen Gresik Kuat tekan awal lebih tinggi, Lebih cepat kering, Tahan retak, Lebih mudah digunakan, Hasil lebih halus. Semen Gresik juga sudah melalui proses uji coba Sistem Manajemen ISO 14001.
4. Tata Kerangka Besi
Setelah penggalian selesai maka kerangka besi dan kawat bisa ditata terlebih. Setelah itu ditimbun dengan semen cor lalu diiringi dengan penataan batuan putih dan adonan pasir semen hingga ketinggian mencapai 50-an cm.
5. Lakukan Penggalian
Setelah itu, lakukan penggalian dengan kedalaman pondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm. Ini untuk tanah bertekstur keras. Namun jika tanah bertekstur lembut, maka penggalian harus lebih dalam.
6. Memasang Batu dan Bata
Setelah selesai menggali, saatnya memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan pada bowplank. Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah.
7. Memasang Besi Tiang
Jika telah selesai memasang seluruh bata, maka dilanjutkan dengan memasang besi yang telah dianyam dengan kawat ikat. Masing-masing ujung besi harus dibengkokkan dan dikaitkan dengan besi pondasi pelat atau tiang kolom.
8. Memasang Bekisting
Langkah selanjutnya adalah menambahkan begisting untuk sloof dengan menggunakan papan berukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm. Pemasangan harus rapi dan kuat, sehingga tidak rusak atau jebol akibat tekanan adukan cor saat pengecoran sloof.
Pada saat melakukan pengecoran sloof, permukaan bagian atas harus rata, rapi dan sejajar dengan papan bekisting. Besi harus tertutup adukan cor, sehingga air tidak masuk dan merusak besi saat terkena air hujan, dan besi tidak berkarat.
Jika semua langkah sudah selesai, dan batu bata sudah naik semua maka tinggal nanti dilakukan finishing. Untuk membongkar bekisting tunggu cor mengering terlebih dulu. Selamat mencoba.
(ars)