Aman, Imun dan Amin, Kunci Puasa Sehat saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puasa Ramadhan tahun ini yang telah dimulai sejak 13 April lalu masih sama dengan 2020, dalam suasana pandemi Covid-19. Selain tetap wajib mengedepankan protokol kesehatan 5M, masyarakat diimbau selalu memenuhi kebutuhan gizi seimbang ditambah dengan suplemen dan vitamin yang dapat meningkatkan stamina dan juga tingkat imunitas, ketika menjalani sahur dan berbuka puasa.
Baca juga: Enggan Campuri Masalah Pribadi Fajar Umbara, Anggy Umbara Doakan yang Terbaik
Dokter sebuah perusahaan media ternama, Susanti mengatakan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan umat Islam saat berpuasa di tengah pandemi. Pertama, Aman, yakni menjaga keamanan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kedua, Imun, yaitu menjaga tingkat imunitas tubuh . Dan ketiga, Amin, di mana tetap memanjatkan doa agar selalu diberikan kesehatan.
"Sediakan menu berbuka lebih baik dari pada menu makan biasanya. Karena kita hanya makan dua kali sehari, sahur dan saat buka puasa. Jaga konsumsi makan kita dengan gizi seimbang ditambah dengan vitamin dan suplemen yang memang dibutuhkan, terutama di saat masa pandemi ini," kata Santi, sapaan akrab Susanti, dalam wawancara khusus siaran podcast Kratingdaeng RedBull di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk memperoleh konsumsi yang baik, maka pola makan juga harus sehat. Makanan yang konsumsi harus bervariasi mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Misalnya sayur bayam, tempe atau tahu dan sambal untuk kebutuhan serat, protein dan karbohidrat.
Selain pola makan yang sehat, juga berolahraga untuk menjaga imunitas dengan intensitas ringan dan sedang. "Intensitas ringan saat olahraga masih bisa bicara dan bahkan bernyanyi kecil. Sedangkan olahraga intensitas sedang biasanya kita masih bisa berkomunikasi dengan teman olahraga, namun tidak bisa menyanyi-nyanyi. Selain dua hal tadi, pastikan kita istirahat cukup, karena saat puasa kan biasanya kita kurang tidur. Jadi perhatikan juga istirahat kita," ujar dokter enerjik ini.
Bagi yang beraktivitas penuh, selain pola makan sehat, olahraga, dan istirahat, juga memerlukan suplemen untuk menambah energi yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing. "Untuk menambah energi pada saat puasa, Kratingdaeng RedBull bisa menjadi suplemen yang ikut membantuh meningkatkan stamina sekaligus menambah energi. Dan minuman ini aman dikonsumsi serta mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh saat puasa," kata Agus Wijaya, Marketing Manager Kratingdaeng RedBull dalam acara ngabuburit hari pertama puasa di kompleks Masjid Agung Cirebon.
Dalam acara ngabuburit ini Kratingdaeng RedBull membagikan masker kepada masyarakat. Acara ini merupakan sesi terakhir dari keseluruhan rangkaian kegiatan Kratingdaeng RedBull Energy Roadshow yang dijadwalkan berakhir di bulan Ramadhan.
Masyarakat Cirebon mempunyai budaya dan kebiasaan di bulan Ramadhan. Selain acara Drugdak, masyarakat setempat juga menjalankan tadarus setelah salat ashar di masjid yang didirikan oleh Wali Songo 514 tahun lalu. Usai tadarus biasanya dilanjutkan ngabuburit di halaman kompleks masjid dan Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Drugdak adalah acara pukul bedug terusan selama 30 menit di Masjid Agung menjelang salat asar. Acara ini diselenggarkan sehari sebelum Ramadhan. Selesai pukul bedug, kami salat asar bersama. Drugdak ini acara khas Cirebon dan saya sudah mengikutinya sejak tahun 1993 saat pertama saya menjadi penjaga Masjid Agung. Acara ini dilakukan sejak jaman Wali Songo sebagai salah satu cara penyebaran Islam. Bedug ditabuh saat Ashar di awal dan akhir bulan Ramadhan dan ditabuh juga setiap jam 12 malam di sepanjang bulan Ramadhan," kata Bajuri (63), penjaga Masjid Agung.
Lain lagi dengan masyarakat yang datang ke acara ini. "Saya selalu datang ke Masjid Agung ini, kemarin jam ashar juga mengikuti acara Drugdak. Sudah kebiasaan saya salat asar lalu tadarus di sini selama bulan Ramadhan, tahun lalu saya juga melakukannya walau pun di masa pandemi. Yang penting saya selalu menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak saat sembayang, alhamdullilah saya tidak terpapar virus Corona," ujar Mahmuri (51), warga Mandalangan, Cirebon yang berterima kasih mendapat masker dan minuman Kratingdaeng.
Dokter Santi secara terpisah kembali menjelaskan, untuk mengetahui suplemen yang aman, pastikan produk tersebut terdaftar secara resmi di BPOM atau SNI. BPOM adalah Lembaga pemerintah yang menyatakan sebuah produk aman dikonsumsi. Selain aman, pastikan mengkonsumsinya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan karena ambang batas dan juga ketahanan seseorang dengan orang lainnya terhadap suplemen cair ini tidak sama.
"Selalu lihat aturan konsumsinya dan jadilah masyarakat yang cermat dan cerdas ketika memilih suplemen cair atau suplemen-suplemen lainnya. Menjadi cerdas dan cermat adalah kunci seseorang bisa menjalankan gaya hidup sehat dengan baik selama menjalankan ibadah puasa," katanya.
Baca juga: Rileks, Hotel Ini Tawarkan Menikmati Masakan Indonesia di Pinggir Kolam Renang
Santi menekankan agar masyarakat menjaga pola makan sehat dan juga menjaga asupan cairan, karena saat puasa, seseorang cenderung dehidrasi kekurangan cairan. Suplemen ini bisa dikonsumsi saat setelah sahur dan setelah berbuka puasa.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Ingatkan Pentingnya Berbagi di 10 Hari Terakhir Ramadan: Tingkatkan Derajat Takwa
Baca juga: Enggan Campuri Masalah Pribadi Fajar Umbara, Anggy Umbara Doakan yang Terbaik
Dokter sebuah perusahaan media ternama, Susanti mengatakan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan umat Islam saat berpuasa di tengah pandemi. Pertama, Aman, yakni menjaga keamanan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kedua, Imun, yaitu menjaga tingkat imunitas tubuh . Dan ketiga, Amin, di mana tetap memanjatkan doa agar selalu diberikan kesehatan.
"Sediakan menu berbuka lebih baik dari pada menu makan biasanya. Karena kita hanya makan dua kali sehari, sahur dan saat buka puasa. Jaga konsumsi makan kita dengan gizi seimbang ditambah dengan vitamin dan suplemen yang memang dibutuhkan, terutama di saat masa pandemi ini," kata Santi, sapaan akrab Susanti, dalam wawancara khusus siaran podcast Kratingdaeng RedBull di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk memperoleh konsumsi yang baik, maka pola makan juga harus sehat. Makanan yang konsumsi harus bervariasi mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Misalnya sayur bayam, tempe atau tahu dan sambal untuk kebutuhan serat, protein dan karbohidrat.
Selain pola makan yang sehat, juga berolahraga untuk menjaga imunitas dengan intensitas ringan dan sedang. "Intensitas ringan saat olahraga masih bisa bicara dan bahkan bernyanyi kecil. Sedangkan olahraga intensitas sedang biasanya kita masih bisa berkomunikasi dengan teman olahraga, namun tidak bisa menyanyi-nyanyi. Selain dua hal tadi, pastikan kita istirahat cukup, karena saat puasa kan biasanya kita kurang tidur. Jadi perhatikan juga istirahat kita," ujar dokter enerjik ini.
Bagi yang beraktivitas penuh, selain pola makan sehat, olahraga, dan istirahat, juga memerlukan suplemen untuk menambah energi yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing. "Untuk menambah energi pada saat puasa, Kratingdaeng RedBull bisa menjadi suplemen yang ikut membantuh meningkatkan stamina sekaligus menambah energi. Dan minuman ini aman dikonsumsi serta mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh saat puasa," kata Agus Wijaya, Marketing Manager Kratingdaeng RedBull dalam acara ngabuburit hari pertama puasa di kompleks Masjid Agung Cirebon.
Dalam acara ngabuburit ini Kratingdaeng RedBull membagikan masker kepada masyarakat. Acara ini merupakan sesi terakhir dari keseluruhan rangkaian kegiatan Kratingdaeng RedBull Energy Roadshow yang dijadwalkan berakhir di bulan Ramadhan.
Masyarakat Cirebon mempunyai budaya dan kebiasaan di bulan Ramadhan. Selain acara Drugdak, masyarakat setempat juga menjalankan tadarus setelah salat ashar di masjid yang didirikan oleh Wali Songo 514 tahun lalu. Usai tadarus biasanya dilanjutkan ngabuburit di halaman kompleks masjid dan Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Drugdak adalah acara pukul bedug terusan selama 30 menit di Masjid Agung menjelang salat asar. Acara ini diselenggarkan sehari sebelum Ramadhan. Selesai pukul bedug, kami salat asar bersama. Drugdak ini acara khas Cirebon dan saya sudah mengikutinya sejak tahun 1993 saat pertama saya menjadi penjaga Masjid Agung. Acara ini dilakukan sejak jaman Wali Songo sebagai salah satu cara penyebaran Islam. Bedug ditabuh saat Ashar di awal dan akhir bulan Ramadhan dan ditabuh juga setiap jam 12 malam di sepanjang bulan Ramadhan," kata Bajuri (63), penjaga Masjid Agung.
Lain lagi dengan masyarakat yang datang ke acara ini. "Saya selalu datang ke Masjid Agung ini, kemarin jam ashar juga mengikuti acara Drugdak. Sudah kebiasaan saya salat asar lalu tadarus di sini selama bulan Ramadhan, tahun lalu saya juga melakukannya walau pun di masa pandemi. Yang penting saya selalu menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak saat sembayang, alhamdullilah saya tidak terpapar virus Corona," ujar Mahmuri (51), warga Mandalangan, Cirebon yang berterima kasih mendapat masker dan minuman Kratingdaeng.
Dokter Santi secara terpisah kembali menjelaskan, untuk mengetahui suplemen yang aman, pastikan produk tersebut terdaftar secara resmi di BPOM atau SNI. BPOM adalah Lembaga pemerintah yang menyatakan sebuah produk aman dikonsumsi. Selain aman, pastikan mengkonsumsinya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan karena ambang batas dan juga ketahanan seseorang dengan orang lainnya terhadap suplemen cair ini tidak sama.
"Selalu lihat aturan konsumsinya dan jadilah masyarakat yang cermat dan cerdas ketika memilih suplemen cair atau suplemen-suplemen lainnya. Menjadi cerdas dan cermat adalah kunci seseorang bisa menjalankan gaya hidup sehat dengan baik selama menjalankan ibadah puasa," katanya.
Baca juga: Rileks, Hotel Ini Tawarkan Menikmati Masakan Indonesia di Pinggir Kolam Renang
Santi menekankan agar masyarakat menjaga pola makan sehat dan juga menjaga asupan cairan, karena saat puasa, seseorang cenderung dehidrasi kekurangan cairan. Suplemen ini bisa dikonsumsi saat setelah sahur dan setelah berbuka puasa.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Ingatkan Pentingnya Berbagi di 10 Hari Terakhir Ramadan: Tingkatkan Derajat Takwa
(nug)