Agar Tubuh Fit Saat Ramadhan, Ini Makanan yang Dianjurkan untuk Sahur dan Buka Puasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengonsumsi nutrisi tepat adalah prioritas utama agar puasa Ramadhan Anda tetap lancar. Supaya ibadah semakin optimal dengan tubuh yang fit , jangan lupa perhatikan juga asupan dan kebiasaan yang sebaiknya dihindari ya.
Ketika berpuasa, kita tetap dituntut untuk beraktivitas seperti biasa, meskipun waktu makan menjadi lebih terbatas. Karenanya, sangat penting memilih jenis asupan agar waktu makan yang hanya sebentar itu benar-benar dapat menjadi waktu pengisian ‘bahan bakar’ agar Anda tetap optimal beraktivitas seharian.
Baca juga : Taemin SHINee Gelar Konser Solo Online pada 2 Mei Mendatang
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK poin terpenting adalah memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi pada waktu sahur dan berbuka puasa.
“Anda perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda. Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein. Memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan akan membuat tubuh lebih bugar. Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup,” ucap dr Tirta.
Baca juga : Nia Ramadhani 24 Jam Temani Anak yang Positif Covid-19
Ia menjelaskan, menu sahur yang disarankan adalah menu lengkap gizi dengan protein dan serat yang cukup, mengandung lemak baik, seperti alpukat, dan upayakan tanpa pengolahan makanan dengan digoreng, juga kurangi makanan yang tinggi garam karena dapat membuat Anda lebih haus ketika berpuasa. Selain itu, tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi menu sahur, 30 – 40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup.
“Pada saat berbuka puasa sebaiknya utamakan mengonsumsi buah-buahan dan pastikan asupan serat cukup. Buah kurma sangat baik untuk menu berbuka puasa, begitu pula buah-buahan lainnya. Mengonsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka. Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus. Kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats atau Anda juga bisa menambahkan kacang-kacangan agarsemakin lengkap proteinnya,” papar dr Tirta.
Baca juga : Tangan Sering Kram Saat Bersepeda? Hati-hati Cyclists Palsy
Ia juga menyarankan, agar memilih metode pengolahan makanan utama yang tidak menggorengnya secara lama/deep fried karena tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan. “Namun jika sangat ingin mengonsumsinya, maka batasi sesedikit mungkin saat berbuka. Sebaiknya Anda memilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa. Misalnya dengan menggorengnya dengan menggunakan airfryer, dengan mengukus, memanggang, atau membuat sup,” terang dr Tirta.
Ketika berpuasa, kita tetap dituntut untuk beraktivitas seperti biasa, meskipun waktu makan menjadi lebih terbatas. Karenanya, sangat penting memilih jenis asupan agar waktu makan yang hanya sebentar itu benar-benar dapat menjadi waktu pengisian ‘bahan bakar’ agar Anda tetap optimal beraktivitas seharian.
Baca juga : Taemin SHINee Gelar Konser Solo Online pada 2 Mei Mendatang
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK poin terpenting adalah memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi pada waktu sahur dan berbuka puasa.
“Anda perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda. Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein. Memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan akan membuat tubuh lebih bugar. Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup,” ucap dr Tirta.
Baca juga : Nia Ramadhani 24 Jam Temani Anak yang Positif Covid-19
Ia menjelaskan, menu sahur yang disarankan adalah menu lengkap gizi dengan protein dan serat yang cukup, mengandung lemak baik, seperti alpukat, dan upayakan tanpa pengolahan makanan dengan digoreng, juga kurangi makanan yang tinggi garam karena dapat membuat Anda lebih haus ketika berpuasa. Selain itu, tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi menu sahur, 30 – 40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup.
“Pada saat berbuka puasa sebaiknya utamakan mengonsumsi buah-buahan dan pastikan asupan serat cukup. Buah kurma sangat baik untuk menu berbuka puasa, begitu pula buah-buahan lainnya. Mengonsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka. Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus. Kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats atau Anda juga bisa menambahkan kacang-kacangan agarsemakin lengkap proteinnya,” papar dr Tirta.
Baca juga : Tangan Sering Kram Saat Bersepeda? Hati-hati Cyclists Palsy
Ia juga menyarankan, agar memilih metode pengolahan makanan utama yang tidak menggorengnya secara lama/deep fried karena tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan. “Namun jika sangat ingin mengonsumsinya, maka batasi sesedikit mungkin saat berbuka. Sebaiknya Anda memilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa. Misalnya dengan menggorengnya dengan menggunakan airfryer, dengan mengukus, memanggang, atau membuat sup,” terang dr Tirta.
(sal)