Dengan Herbal Mosehat, Hernia Bisa Diredakan Tanpa Operasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagi sebagian orang, nama penyakit hernia masih asing di telinga. Berbeda jika disebut dengan turun berok, sebutan ini cukup akrab untuk banyak kalangan.
Baca juga: Indonesia Lebih Siap Hadapi Pandemi di Bulan Suci Tahun Ini
Turun berok atau hernia merupakan benjolan suatu organ atau jaringan melalui bukaan yang tidak normal di tubuh. Benjolan ini terjadi karena sebagian usus keluar melalui dinding perut yang lemah.
Hernia biasanya terjadi pada pangkal paha, pusar dan daerah selangkangan. Kemunculan penyakit ini bermacam-macam, ada yang sejak lahir sudah muncul, ada yang berkembang dalam hitungan bulan maupun tahun serta bisa muncul secara tiba-tiba.
Hal tersebut bisa terjadi seiring berjalannya waktu, bisa jadi karena luka bekas operasi pada bagian perut yang mendapat tekanan dari organ atau jaringan tubuh pada dinding perut yang lemah. Selain itu, faktor yang memengaruhi dinding perut melemah adalah usia, merokok serta obesitas.
Melansir dari WebMD, ada beberapa faktor pemicu peningkatan tekanan di perut yang dapat membuat hernia kambuh, yakni mengangkat benda berat tanpa persiapan otot perut, mengejan saat diare atau sembelit, batuk atau bersin terus-menerus, gizi buruk dan kehamilan.
Sementara Medical News Today menyebut masalah kesehatan seperti fibrosis kistik, pembesaran prostat, penumpukan cairan di perut dapat meningkatkan risiko hernia. Ada beberapa jenis hernia yang paling umum dijumpai yakni hernia inguinalis, hernia hiatal, hernia umbilikalis dan hernia insisional.
Hernia inguinalis merupakan jenis yang paling umum terjadi dan lebih sering dialami oleh pria. Hernia jenis ini terjadi karena usus mendorong melalui titik lemah pada dinding perut bagian bawah.
Hernia hiatal terjadi ketika bagian perut dan kerongkongan melewati daerah diafragma ke rongga dada. Gejala umum yang dirasakan penderitanya adalah heartburn atau rasa panas di bagian dada atau yang dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Hernia Umbilikalis biasanya terjadi di sekitar pusar. Umumnya terjadi pada perempuan saat hamil atau setelah melahirkan. Namun juga bisa terjadi pada anak dan bayi di bawah enam bulan. Jenis hernia ini dapat menghilang dengan sendirinya.
Baca juga: Indonesia Lebih Siap Hadapi Pandemi di Bulan Suci Tahun Ini
Turun berok atau hernia merupakan benjolan suatu organ atau jaringan melalui bukaan yang tidak normal di tubuh. Benjolan ini terjadi karena sebagian usus keluar melalui dinding perut yang lemah.
Hernia biasanya terjadi pada pangkal paha, pusar dan daerah selangkangan. Kemunculan penyakit ini bermacam-macam, ada yang sejak lahir sudah muncul, ada yang berkembang dalam hitungan bulan maupun tahun serta bisa muncul secara tiba-tiba.
Hal tersebut bisa terjadi seiring berjalannya waktu, bisa jadi karena luka bekas operasi pada bagian perut yang mendapat tekanan dari organ atau jaringan tubuh pada dinding perut yang lemah. Selain itu, faktor yang memengaruhi dinding perut melemah adalah usia, merokok serta obesitas.
Melansir dari WebMD, ada beberapa faktor pemicu peningkatan tekanan di perut yang dapat membuat hernia kambuh, yakni mengangkat benda berat tanpa persiapan otot perut, mengejan saat diare atau sembelit, batuk atau bersin terus-menerus, gizi buruk dan kehamilan.
Sementara Medical News Today menyebut masalah kesehatan seperti fibrosis kistik, pembesaran prostat, penumpukan cairan di perut dapat meningkatkan risiko hernia. Ada beberapa jenis hernia yang paling umum dijumpai yakni hernia inguinalis, hernia hiatal, hernia umbilikalis dan hernia insisional.
Hernia inguinalis merupakan jenis yang paling umum terjadi dan lebih sering dialami oleh pria. Hernia jenis ini terjadi karena usus mendorong melalui titik lemah pada dinding perut bagian bawah.
Hernia hiatal terjadi ketika bagian perut dan kerongkongan melewati daerah diafragma ke rongga dada. Gejala umum yang dirasakan penderitanya adalah heartburn atau rasa panas di bagian dada atau yang dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Hernia Umbilikalis biasanya terjadi di sekitar pusar. Umumnya terjadi pada perempuan saat hamil atau setelah melahirkan. Namun juga bisa terjadi pada anak dan bayi di bawah enam bulan. Jenis hernia ini dapat menghilang dengan sendirinya.