Sebelum Menjalankan Puasa, Pasien Jantung Perlu Memperhatikan Beberapa Hal Berikut

Sabtu, 24 April 2021 - 18:58 WIB
loading...
Sebelum Menjalankan...
Penderita penyakit kronis tetap diperlukan aturan yang tepat dan aman agar dapat merasa nyaman dalam menjalankan ibadah puasa. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Bulan Ramadhan tidak terasa sudah berjalan hampir 2 pekan. Umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa masih dalam suasana pandemi. Untuk itu, sepatutnya segala kegiatan keagamaan harus sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang berlaku.

Baca juga: Mengenal Pendarahan Otak yang Dialami Bassis Boomerang Hubert Henry

Kegiatan berpuasa wajib dilaksanakan tidak terkecuali bagi penderita penyakit kronis salah satunya penyakit jantung yang tetap menjalankan ibadah puasa . Namun untuk penderita penyakit kronis tetap diperlukan aturan yang tepat dan aman agar dapat merasa nyaman dalam menjalankan ibadah puasa.

Tim dokter apotek online Lifepack.id, dr. Amanda Ismoetia mengungkapkan, pasien dengan penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa.

"Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian," paparnya dalam siaran persnya, Sabtu (24/4).

"Untuk itu, minum obat secara rutin yang telah menjadi bagian wajib dilakukan setiap penderita jantung diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak nafas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh," lnajutnya.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.

"Dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia, dalam hal berpuasa diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi," kata dr. Amanda.

Menurutnya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa. Pertama, adalah penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur. Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala.

"Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Lifepack & Jovee, April Cabello menuturkan, agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir terlewat minum obat, pasien dapat memanfaatkan layanan apotek online Lifepack yaitu fitur reminder minum obat dan juga kotak obat spesial (blister).

Baca juga: 3 Rekomendasi Resep Kolak untuk Buka Puasa Hari Ini

"Dengan adanya ketentuan meminum obat secara rutin bagi para penderita penyakit jantung, membuat para pasien harus membeli obat secara rutin setiap bulannya dengan dana yang tidak kecil," kata dia.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)