Tanpa Stuntman dan Pakai Kostum Hampir 15 Kg, Ini yang Dialami Joe Taslim saat Syuting Mortal Kombat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Joe Taslim mengaku, tak menggunakan stuntman untuk melakukan seluruh adegan pertarungan dalam film Mortal Kombat . Hal itu lantaran pihak produser menginginkan adegan laga dalam film tersebut terlihat nyata.
"Kalau untuk adegan fight, nggak pakai stuntman karena mereka hire aku memang tujuannya supaya bisa mengkontribusikan pertarungan yang real, yang tidak banyak menggunakan double stuntman. Termasuk aktor lain yang terlibat, rata-rata sudah punya basic beladiri. Pakai stuntman kalau misalkan aktor drama harus ada adegan fight-nya," ujar mantan atlet judo peraih medali perak SEA Games 2007 itu saat dijumpai di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Joe, penggunaan stuntman umumnya hanya dilakukan oleh aktor drama yang harus melakoni adegan laga. Sementara untuk aktor yang memiliki kemampuan beladiri, stuntman alias pemeran pengganti tidaklah diperlukan.
"Kalau aktor drama tiba-tiba main film action , ya double stuntman terus. Tapi, kalau aktornya sudah bisa perform, mereka akan lebih yakin. Karena gambarnya nggak akan dipotong-potong, lebih kelihatan terus mukanya," terang Joe.
Dalam perannya kali ini sebagai Sub Zero, Joe mengaku, tak berkontribusi dalam hal koreografi gerakan action dan fighting. Sebab, dia sudah merasa cocok dengan koreografi yang ditawarkan.
"Koreo nggak (kasih masukan). Film Korea aku koreonya orang Korea pedang, ninja warrior koreonya orang kungfu, orang China langsung yang ngajarin. Jadi udah oke aja sih," kata aktor kelahiran Palembang, 23 Juni 1981 itu.
Joe juga menceritakan tantangan dan kesulitan yang dihadapinya sebagai Sub Zero dalam Mortal Kombat. Salah satunya, harus menggunakan kostum seberat 14,9 kg alias hampir Rp15 kg. Dengan kostum yang lumayan berat itu, Joe harus beradegan fighting sehingga membutuhkan energi ekstra serta waktu adaptasi yang cukup lama ketika mengenakannya.
"Kelihatannya sangat keren, desainnya luar biasa. Kemudian saya mencoba berjalan, ternyata saya nggak bisa berjalan. Itu sangat berat. Saya berpikir, bagaimana bisa bertarung dengan kostum ini? Butuh adaptasi sekitar 3 minggulah. Jadi kalau kita lari pakai pemberat saja, biasa lari sejam kuat, lari lima menit tepar," ungkap aktor yang sudah memiliki tiga anak tersebut.
“Jadi dengan kostum seberat itu, yang seharusnya biasa kita syuting berantem seharian dengan kostum itu, badan jadi lebih cepat capek, badan sakit-sakit semua," sambungnya.
Joe mengaku, kehilangan bobot 2 kg karena setiap hari harus mengenakan kostum yang berat itu.
Sementara, saat ditanya tentang adegan yang tak terlupakan dan sangat disenanginya dalam Mortal Kombat, Joe menyebut scene tembak-tembakan.
"Terkadang Anda dipukul di wajah atau Anda memukul wajah seseorang, tetapi bagi saya itulah kesenangannya. Saya tahu ini mungkin aneh, tetapi untuk membuat karya yang indah, terkadang itu harus terjadi. Hal terakhir yang Anda ingin lakukan adalah menyakiti hati lawan main Anda, tetapi terkadang hal itu terjadi. Itu indah karena disengaja. Kalian berdua ingin membuat adegan perkelahian yang hebat. Itu indah tapi juga berbahaya," paparnya.
Mortal Kombat yang merupakan produksi Warner Bros kembali membuktikan kapasitas Joe Taslim sebagai aktor dengan kemampuan akting dan beladiri yang mumpuni. Sebelumnya Joe pernah dilirik produser Hollywood hingga Korea untuk bermain dalam film Fast and Furious 6 (2013), Star Trek Beyond (2016), The Night Come For Us (2018), serta Swordsman (2018).
Lihat Juga: Kisah Pascal, Diaspora Lulusan University of Notre Dame yang Geluti Dunia Teater di New York
"Kalau untuk adegan fight, nggak pakai stuntman karena mereka hire aku memang tujuannya supaya bisa mengkontribusikan pertarungan yang real, yang tidak banyak menggunakan double stuntman. Termasuk aktor lain yang terlibat, rata-rata sudah punya basic beladiri. Pakai stuntman kalau misalkan aktor drama harus ada adegan fight-nya," ujar mantan atlet judo peraih medali perak SEA Games 2007 itu saat dijumpai di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Joe, penggunaan stuntman umumnya hanya dilakukan oleh aktor drama yang harus melakoni adegan laga. Sementara untuk aktor yang memiliki kemampuan beladiri, stuntman alias pemeran pengganti tidaklah diperlukan.
"Kalau aktor drama tiba-tiba main film action , ya double stuntman terus. Tapi, kalau aktornya sudah bisa perform, mereka akan lebih yakin. Karena gambarnya nggak akan dipotong-potong, lebih kelihatan terus mukanya," terang Joe.
Dalam perannya kali ini sebagai Sub Zero, Joe mengaku, tak berkontribusi dalam hal koreografi gerakan action dan fighting. Sebab, dia sudah merasa cocok dengan koreografi yang ditawarkan.
"Koreo nggak (kasih masukan). Film Korea aku koreonya orang Korea pedang, ninja warrior koreonya orang kungfu, orang China langsung yang ngajarin. Jadi udah oke aja sih," kata aktor kelahiran Palembang, 23 Juni 1981 itu.
Joe juga menceritakan tantangan dan kesulitan yang dihadapinya sebagai Sub Zero dalam Mortal Kombat. Salah satunya, harus menggunakan kostum seberat 14,9 kg alias hampir Rp15 kg. Dengan kostum yang lumayan berat itu, Joe harus beradegan fighting sehingga membutuhkan energi ekstra serta waktu adaptasi yang cukup lama ketika mengenakannya.
"Kelihatannya sangat keren, desainnya luar biasa. Kemudian saya mencoba berjalan, ternyata saya nggak bisa berjalan. Itu sangat berat. Saya berpikir, bagaimana bisa bertarung dengan kostum ini? Butuh adaptasi sekitar 3 minggulah. Jadi kalau kita lari pakai pemberat saja, biasa lari sejam kuat, lari lima menit tepar," ungkap aktor yang sudah memiliki tiga anak tersebut.
“Jadi dengan kostum seberat itu, yang seharusnya biasa kita syuting berantem seharian dengan kostum itu, badan jadi lebih cepat capek, badan sakit-sakit semua," sambungnya.
Joe mengaku, kehilangan bobot 2 kg karena setiap hari harus mengenakan kostum yang berat itu.
Sementara, saat ditanya tentang adegan yang tak terlupakan dan sangat disenanginya dalam Mortal Kombat, Joe menyebut scene tembak-tembakan.
"Terkadang Anda dipukul di wajah atau Anda memukul wajah seseorang, tetapi bagi saya itulah kesenangannya. Saya tahu ini mungkin aneh, tetapi untuk membuat karya yang indah, terkadang itu harus terjadi. Hal terakhir yang Anda ingin lakukan adalah menyakiti hati lawan main Anda, tetapi terkadang hal itu terjadi. Itu indah karena disengaja. Kalian berdua ingin membuat adegan perkelahian yang hebat. Itu indah tapi juga berbahaya," paparnya.
Mortal Kombat yang merupakan produksi Warner Bros kembali membuktikan kapasitas Joe Taslim sebagai aktor dengan kemampuan akting dan beladiri yang mumpuni. Sebelumnya Joe pernah dilirik produser Hollywood hingga Korea untuk bermain dalam film Fast and Furious 6 (2013), Star Trek Beyond (2016), The Night Come For Us (2018), serta Swordsman (2018).
Lihat Juga: Kisah Pascal, Diaspora Lulusan University of Notre Dame yang Geluti Dunia Teater di New York
(tsa)