Penanganan COVID-19 Membaik, Presiden Apresiasi Pemerintah Daerah yang Sudah Jalankan Prokes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi yang tinggi untuk pemerintah daerah yang sudah menjalankan protokol kesehatan di wilayahnya dengan sangat baik. Hal tersebut terbukti dari kasus COVID-19 yang terus menurun.
"Presiden Jokowi memberikan apresiasi tertinggi untuk pemerintah daerah yang telah menjalankan protokol kesehatan dengan sangat baik, sehingga saat ini kita bisa menikmati suasana yang cukup tenang dibanding periode Desember 2020 hingga Februari 2021," paparnya dalam keterangan pers virtual, Senin (26/4).
Meski begitu, Doni sepakat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa momen perbaikan penanganan pandemi ini harus dijaga dengan baik dan terus ditingkatkan. Capaian keberhasilan ini bukan hasil satu atau dua institusi, melainkan pekerjaan seluruh bangsa.
"Supaya terus membaik, mari kita bersama-sama menjaga kondisi tenang supaya kita bisa terus memperbaiki kondisi pandemi dan terbebas dari masalah ini. Ingat, ini keberhasilan kita semua, maka mari kita jaga bersama-sama," tambahnya.
Secara angka, perbaikan pandemi Indonesia dapat dilihat dari angka kasus aktif yang mana kini sudah 6,12%. Jauh dari angka sebelumnya yang pernah menduduki posisi terburuk se-Asia Tenggara.
Lalu, untuk kasus kesembuhan, saat ini Indonesia sudah ada di angka 91,16%. Angka yang menggembirakan, yang artinya semakin banyak pasien COVID-19 sembuh dan terbebas dari kondisi yang lebih parah. "Walaupun kami akui bahwa angka kematian Indonesia masih di atas angka kematian global," ungkap Doni.
Secara angka, sudah ada 44.594 pasien COVID-19 yang meninggal dunia, dengan total kasus 1,64 juta dan 1,5 juta pasien dinyatakan sembuh.
Sementara itu, Menkes Budi mengimbau pada pemerintah daerah yang mulai melonggarkan prokes agar perketat kembali. Sebab, disiplin menjalankan prokes adalah salah satu kunci pengendalian pandemi.
"Beberapa wilayah dilaporkan mulai kendur protokol kesehatannya, padahal harusnya jangan. Di momentum Ramadhan ini, kita harus perketat prokes supaya pandemi benar-benar dapat dikendalikan," tandas Menkes Budi.
"Presiden Jokowi memberikan apresiasi tertinggi untuk pemerintah daerah yang telah menjalankan protokol kesehatan dengan sangat baik, sehingga saat ini kita bisa menikmati suasana yang cukup tenang dibanding periode Desember 2020 hingga Februari 2021," paparnya dalam keterangan pers virtual, Senin (26/4).
Meski begitu, Doni sepakat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa momen perbaikan penanganan pandemi ini harus dijaga dengan baik dan terus ditingkatkan. Capaian keberhasilan ini bukan hasil satu atau dua institusi, melainkan pekerjaan seluruh bangsa.
"Supaya terus membaik, mari kita bersama-sama menjaga kondisi tenang supaya kita bisa terus memperbaiki kondisi pandemi dan terbebas dari masalah ini. Ingat, ini keberhasilan kita semua, maka mari kita jaga bersama-sama," tambahnya.
Secara angka, perbaikan pandemi Indonesia dapat dilihat dari angka kasus aktif yang mana kini sudah 6,12%. Jauh dari angka sebelumnya yang pernah menduduki posisi terburuk se-Asia Tenggara.
Lalu, untuk kasus kesembuhan, saat ini Indonesia sudah ada di angka 91,16%. Angka yang menggembirakan, yang artinya semakin banyak pasien COVID-19 sembuh dan terbebas dari kondisi yang lebih parah. "Walaupun kami akui bahwa angka kematian Indonesia masih di atas angka kematian global," ungkap Doni.
Secara angka, sudah ada 44.594 pasien COVID-19 yang meninggal dunia, dengan total kasus 1,64 juta dan 1,5 juta pasien dinyatakan sembuh.
Sementara itu, Menkes Budi mengimbau pada pemerintah daerah yang mulai melonggarkan prokes agar perketat kembali. Sebab, disiplin menjalankan prokes adalah salah satu kunci pengendalian pandemi.
"Beberapa wilayah dilaporkan mulai kendur protokol kesehatannya, padahal harusnya jangan. Di momentum Ramadhan ini, kita harus perketat prokes supaya pandemi benar-benar dapat dikendalikan," tandas Menkes Budi.
(tsa)