Staycation Hanya Jadi Penyelamat Sesaat buat Perhotelan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staycation jadi pilihan sebagian masyarakat untuk mengisi liburan, misalnya bermalam beberapa hari di hotel favorit. Dengan kondisi larangan mudik Idul Fitri, masyarakat yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya memilih untuk beristirahat di tempat yang nyaman, seperti hotel.
Baca juga: 5 Alasan The Westin Resort Nusa Dua Adalah Destinasi Liburan yang Tepat
Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Maulana Yusran, meski beberapa hotel akan dijadikan tempat staycation bagi sebagian orang, namun itu tak menjamin sebagai penyelamat okupansi hotel itu sendiri.
"Jadi penyelamat sesaat. Kita enggak bisa mengatakan itu dapat keuntungan atau tidak, karena itu sifatnya sesaat," ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Jumat (7/5).
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa libur Lebaran kali ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya karena hanya diberi waktu sementara.
Baca juga: Menparekraf Sandi Puji Pengembangan Hotel Berkonsep Edukasi di Lombok
Kemudian apabila dilihat dari tahun-tahun sebelum pandemi, peningkatan okupansi yang dicapai di setiap daerah setidaknya selama satu minggu atau 7 hari. "Karena liburnya hanya sebentar, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu enggak lama," pungkasnya.
Baca juga: 5 Alasan The Westin Resort Nusa Dua Adalah Destinasi Liburan yang Tepat
Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Maulana Yusran, meski beberapa hotel akan dijadikan tempat staycation bagi sebagian orang, namun itu tak menjamin sebagai penyelamat okupansi hotel itu sendiri.
"Jadi penyelamat sesaat. Kita enggak bisa mengatakan itu dapat keuntungan atau tidak, karena itu sifatnya sesaat," ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Jumat (7/5).
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa libur Lebaran kali ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya karena hanya diberi waktu sementara.
Baca juga: Menparekraf Sandi Puji Pengembangan Hotel Berkonsep Edukasi di Lombok
Kemudian apabila dilihat dari tahun-tahun sebelum pandemi, peningkatan okupansi yang dicapai di setiap daerah setidaknya selama satu minggu atau 7 hari. "Karena liburnya hanya sebentar, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu enggak lama," pungkasnya.
(nug)