Kenali Perbedaan B117, B1351, P1, dan B1617, Empat Varian Baru Virus COVID-19

Minggu, 09 Mei 2021 - 10:50 WIB
loading...
Kenali Perbedaan B117,...
Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 belum berakhir. Namun, dunia saat ini sudah harus menghadapi serangan strain atau varian virus baru mutasi dari Sars-CoV-2 seperti dari Inggris B117 , B1351 asal Afrika Selatan, Brasil dengan P1, dan B1617 dari India.

Mengenal masing-masing varian virus dan apa perbedaannya tentu akan membantu kita untuk lebih menjaga diri dari paparan virus-virus tersebut. Berikut ulasannya, seperti dikutip dari berbagai sumber, Minggu (9/5).



1. Strain Inggris

Disebut dengan kode B117. Varian virus ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 2020 dan telah menyebar dengan cepat setidaknya ke 70 negara di dunia, termasuk Indonesia. Strain ini disebut-sebut memiliki sejumlah besar mutasi, banyak di antaranya melibatkan protein lonjakan virus, yang membantu virus menyerang sel manusia.

Varian dari Inggris ini menyebar begitu cepat dan langsung menggantikan varian lain yang sudah beredar. Hal itu menunjukkan bahwa B117 punya semacam keunggulan selektif dibandingkan varian lain.

New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) United Kingdom menyimpulkan, transmisi yang lebih cepat ini mungkin hasil dari salah satu mutasi pada lonjakan protein varian mutasi yang disebut "N501Y". Disebut N501Y, karena itu berkaitan dengan peningkatan pengikatan virus ke reseptor yang ditemukan di permukaan pada banyak sel di manusia, yang disebut ACE2. Kemungkinan itu artinya B117 bahkan lebih efisien dalam memasuki sel di tubuh manusia. Penelitian dari Public Health England menyebutkan, varian Inggris ini lebih menular antara 30%-50%.

2. Strain Afrika Selatan

Memiliki kode B1351. Varian ini pertama kali terdeteksi di Nelson Mandela Bay, Afrika Selatan, pada Oktober 2020. Sejak itu telah menyebar setidaknya ke lebih dari 30 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Meski sama dengan varian Inggris yang memiliki mutasi N501Y pada protein lonjakan, yang berarti lebih efisien dalam mendapatkan akses ke sel tubuh manusia untuk bereplikasi yang memicu penyebarannya yang cepat, tapi tak hanya satu, varian Afrika Selatan ini juga disebutkan memuat beberapa mutasi lain yang berkaitan. Dua di antaranya yang dinamai E484K dan K417N, berdampak buruk bagi sistem kekebalan manusia karena dua mutasi tersebut mampu menghindar dari antibodi, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2494 seconds (0.1#10.140)