Covid-19 Varian Baru Hantui Singapura dan Amerika, Ahli Ungkap Gejala Serta Bahayanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Singapura dan Amerika tengah dihantui Covid-19 varian baru . Virus yang menyebar dengan cepat ini diberi nama EG.5 yang membuat banyak orang merasa khawatir, termasuk masyarakat Indonesia.
Ini karena Indonesia dan Singapura merupakan negara tetangga dan berdekatan sehingga berisiko tinggi dihantui Covid-19 varian baru. Selain itu, banyak orang memutuskan liburan akhir tahun ke Singapura dan Amerika .
"Singapura dan Amerika sedang berhadapan dengan strain baru virus Covid-19 yaitu EG.5. Di Amerika, per Agustus 2023, strain EG.5 menyumbang 17 persen kasus," kata ahli kesehatan Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM dikutip melalui akun X pribadinya, Selasa (5/12/2023).
"Lalu kenaikan kasus Covid-19 di Singapura meningkat dua kali lipat," sambungnya.
Foto/Infografis SINDOnews
Kementerian Kesehatan Singapura, dijelaskan Prof Zubairi, menduga kenaikan kasus Covid-19 di negaranya disebabkan karena masa liburan akhir tahun. Karena itu, masyarakat Indonesia pun diminta melakukan antisipasi sebagai bentuk pencegahan.
"Bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalami. Sebagai informasi, seminggu ini saya ada tiga pasien baru Covid-19 yang berkonsultasi kepada saya," jelasnya.
"Oleh karena itu, mari kita mengenal strain terbaru Covid-19 yang sedang ‘menghantui’ Singapura dan Amerika sebagai bentuk antisipasi," tambahnya.
Ini karena Indonesia dan Singapura merupakan negara tetangga dan berdekatan sehingga berisiko tinggi dihantui Covid-19 varian baru. Selain itu, banyak orang memutuskan liburan akhir tahun ke Singapura dan Amerika .
"Singapura dan Amerika sedang berhadapan dengan strain baru virus Covid-19 yaitu EG.5. Di Amerika, per Agustus 2023, strain EG.5 menyumbang 17 persen kasus," kata ahli kesehatan Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM dikutip melalui akun X pribadinya, Selasa (5/12/2023).
"Lalu kenaikan kasus Covid-19 di Singapura meningkat dua kali lipat," sambungnya.
Foto/Infografis SINDOnews
Kementerian Kesehatan Singapura, dijelaskan Prof Zubairi, menduga kenaikan kasus Covid-19 di negaranya disebabkan karena masa liburan akhir tahun. Karena itu, masyarakat Indonesia pun diminta melakukan antisipasi sebagai bentuk pencegahan.
"Bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalami. Sebagai informasi, seminggu ini saya ada tiga pasien baru Covid-19 yang berkonsultasi kepada saya," jelasnya.
"Oleh karena itu, mari kita mengenal strain terbaru Covid-19 yang sedang ‘menghantui’ Singapura dan Amerika sebagai bentuk antisipasi," tambahnya.