Melihat Keindahan Dua Masjid Bertabur Cahaya di Persia

Sabtu, 23 Mei 2020 - 08:01 WIB
loading...
A A A
Masjid Nasir Al-Mulk sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan berbagai kaca patri dan ubin warna-warni dalam arsitektur masjid yang biasanya digunakan pada gereja-gereja Eropa. Pada bagian aula besar masjid memiliki struktur yang mirip dengan aula asli yang terlihat pada banyak masjid Persia, seperti Masjid Shah (Isfahan). Perbedaannya terletak pada desain bunga berwarna cerah, bukan bentuk geometris seperti biasanya.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke masjid ini, sangat disarankan datang pada saat pagi hari. Ketika cahaya matahari menimpa ratusan kaca patri dan memantulkan ragam pola mosaik warna-warni ke lantai masjid yang memukau mata. Pendaran cahaya indah dari kaca patri Masjid Al-Mulk menciptakan fitur definitif utama yang membentuk perasaan spiritual penuh warna kekaguman. Nah, menarik bukan!

2. Masjid Shah Cheragh

Melihat Keindahan Dua Masjid Bertabur Cahaya di Persia


Masjid Shah Cheragh juga terletak di Shiraz. Jika dilihat dari luar, masjid ini mungkin tampak seperti masjid kuno biasa dengan kubah biru yang cukup indah. Namun jika dilihat dari dalam, masjid ini tampak seperti istana kristal hijau.

Shah Cheragh adalah monumen dan masjid dengan arsitektur menakjubkan. Masjid ini pun dijuluki 'raja cahaya' karena interiornya yang berkilauan. Kristal hijau yang menghiasi dinding dan langit-langit saling memantulkan cahaya, menciptakan ilusi optik yang memukau dari berbagai sudut.

Bila Anda berkunjung ke masjid ini, maka Anda akan memperoleh pengalaman religius sekaligus mengagumi interior masjid yang unik. Kaca dan gelas yang berpendar-pendar itu, membuat mereka yang beribadah serasa di dalam rumah kaca.

Konon situs Masjid Shah Cheragh bermula dari monumen funereal alias seram dengan masa lalu yang mistis. Penuturan turun temurun di antara warga Shiraz, sekitar tahun 900 M seorang pengembara melihat cahaya misterius yang bersinar di kejauhan. Ia pun menyelidikinya. Lalu, dia menemukan kuburan bercahaya yang, ketika digali, ditemukan jenazah seorang tokoh muslim berbaju zirah. (Baca juga : Wisata Religi : Menelusuri Lima Museum Sejarah Islam Terbesar Di Dunia )

Cerita itu menyebabkan Masjid Shah Cheragh menjadi situs ziarah populer bagi umat Islam Syiah, dan struktur kubah digunakan sebagai makam. Situs ini diperbaiki dan diperluas selama berabad-abad, dengan sekolah-sekolah agama dan fasilitas lainnya ditambahkan ke dalam kompleks.

Atas perintah Ratu Tash Khtn yang berkuasa pada abad ke-14, masjid dibangun lagi dengan pembuatan dekorasi bola kaca yang khas. Sang Ratu kala itu, menginginkan ruangan masjid lebih bercahaya seribu kali lipat. Jadi nama "Shah Cheragh" secara kasar diterjemahkan menjadi "Raja Cahaya" dalam bahasa Persia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1720 seconds (0.1#10.140)