Sembilan Dampak Buruk Terlalu Banyak makan Daging

Rabu, 19 Mei 2021 - 02:30 WIB
loading...
Sembilan Dampak Buruk Terlalu Banyak makan Daging
Ada sejumlah efek buruk dari terlalu banyak makan daging, di antaranya memiliki efek yang lebih bahaya daripada hanya memengaruhi berat badan. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Kita seharusnya mengurangi daging yang terlalu banyak dimakan. Makan burger daging setiap hari bukanlah hal yang baik, ada sejumlah efek buruk dari terlalu banyak makan daging, di antaranya memiliki efek yang lebih bahaya daripada hanya memengaruhi berat badan. Anda perlu mengetahui apa saja efek buruk dari terlalu banyak makan daging yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.

Baca juga: Pastikan Kelancaran Protokol CHSE, Tiga Wilayah Ini Bakal Dimonitoring Kemenparekraf

"Saya tidak percaya daging itu buruk buat Anda, tetapi ini lebih ke tentang kuantitas dan kualitas daging yang kita konsumsi," kata Carrie Gabriel, MS, RDN, seperti dikutip dari Bustle.

"Secara umum, porsi daging harus seukuran telapak tangan anda, yang mencapai sekitar tiga ons. Namun kebanyakan orang saat ini tidak memperhatikan porsi yang mereka konsumsi, khususnya di restoran, dalam porsi besar," lanjutnya.

Guna memastikan Anda tidak berlebihan memakan daging, perhatikan efek buruk dari terlalu banyak makan daging.

1. Dehidrasi

Satu studi dari University of Connecticut menemukan bahwa diet tinggi protein dapat menyebabkan ginjal menghasilkan urin yang lebih pekat, sehingga menyebabkan dehidrasi. Ini dapat memengaruhi segalanya mulai dari tingkat energi, hingga kulit Anda, juga peningkatan keinginan makan dan keram otot, menurut Everyday Health.

2. Bau Badan

Bau badan? Anda mungkin terlalu banyak makan daging. "Sebuah studi dari Journal Chemical Senses menemukan bahwa orang yang makan makanan non-daging memiliki bau badan yang dinilai jauh lebih baik, jika dibandingkan dengan bau badan pemakan daging."

3. Sembelit

"Makan banyak daging sebagai pengganti karbohidrat dapat menyebabkan sembelit, karena daging tidak mengandung serat," kata Jenn LaVardera, MS RD. Untuk mengurangi sembelit, kurangi asupan daging dan tingkatkan asupan karbohidrat kompleks serta buah dan sayuran.

4. Sakit kepala

Tidak mengherankan jika daging dapat menyebabkan sakit kepala. Terlalu banyak makan daging dapat menyebabkan dehidrasi. "Selain itu, karbohidrat adalah bahan bakar untuk otak, jadi saat kita makan banyak daging dan tidak cukup karbohidrat, ini dapat menyebabkan sakit kepala," kata LaVardera.

5. Meningkatnya risiko kehilangan penglihatan

Konsumsi tinggi daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula terkait usia, penyebab kebutaan nomor satu di antara orang Amerika yang lebih tua. "Alasan di balik hubungan itu adalah bahwa lemak jenuh dalam daging dianggap berbahaya bagi pembuluh darah kecil di mata," kata Julie Upton, MS, RD.

"Beberapa bahan kimia (nitrosamin) dalam beberapa daging olahan juga dianggap sebagai penyebab merusak mata."

6. Tulang lemah

"Jumlah protein super tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium dalam urin, yang penting untuk membangun tulang yang kuat," kata Gabriel.

"Hal ini dapat dicegah dengan mengonsumsi cukup kalsium untuk sementara, tetapi ini adalah sesuatu yang banyak orang tidak pikirkan saat mengonsumsi makanan berprotein tinggi."

7. Kelelahan

Jika Anda selalu merasa lelah, kemungkinan ini karena pola makan Anda. "Konsumsi daging yang berlebihan bisa membuat anda merasa lelah jika tidak mencernanya dengan baik," kata Gabriel.

"Ini karena daging pada dasarnya lebih sulit dicerna oleh sistem tubuh kita, jadi pencernaan harus bekerja lebih keras."

8. Napas buruk

Bau mulut? Diet Anda mungkin penyebabnya. "Diet yang terlalu tinggi protein dan lemak dengan karbohidrat yang tidak cukup dapat menyebabkan tubuh memproduksi keton," kata Jaime Gnau, ahli diet magang di Missouri State University.

"Keton dilepaskan melalui napas dan menyebabkan baunya seperti aseton."

9. Masalah usus

"Bakteri usus kita memiliki pengaruh besar pada kesehatan, dan apa yang kita makan penting untuk memastikan jumlah bakteri baik lebih banyak daripada bakteri jahat," kata Gnau.

Baca juga: Segera Digelar, Ini Kelompok Prioritas Penerima Vaksinasi Covid-19 Tahap 3

"Mereka membutuhkan karbohidrat kompleks untuk berkembang, khususnya serat dari buah, sayuran, dan biji-bijian. Diet tinggi protein biasanya rendah pada makanan ini, dan ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang terkait dengan bakteri usus yang buruk," sambungnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)