Kenali Risiko dan Penyebab Sepsis, Penyakit yang Diderita Wimar Witoelar sebelum Meninggal

Rabu, 19 Mei 2021 - 15:13 WIB
loading...
Kenali Risiko dan Penyebab Sepsis, Penyakit yang Diderita Wimar Witoelar sebelum Meninggal
Foto Ilustrasi/Shutterstock/Sanchai Khudpin
A A A
JAKARTA - Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Wimar Witoelar (WW), meninggal dunia hari ini, Rabu (19/5). Dia meninggal di usia ke 75 tahun setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.

Sebelum meninggal, Wimar sempat didiagnosis mengalami sepsis atau timbulnya peradangan karena infeksi. Dia pun sempat kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah.

Direktur InterMatrix Communication (IMX) Erna Indriana mengonfirmasi kabar berpulangnya Wimar Witoelar lewat pesan tertulis di Jakarta. Ia menerangkan, jasad Wimar rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Namun, Erna belum dapat memberi informasi lebih lanjut mengenai waktu pemakaman.



Lantas, apa itu sepsis?

Meski jarang didengar, nyatanya sepsis merupakan salah satu komplikasi berbahaya yang menyerang lebih dari 30 juta orang. Berdasarkan data dari WHO, penyakit ini menyebabkan kematian pada 6 juta korban di dunia.

Oleh karena itu, bulan September ditetapkan oleh Sepsis Alliance sebagai Sepsis Awareness Month sejak 2011. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap komplikasi sepsis yang masih jarang diketahui.

Sepsis adalah komplikasi yang disebabkan oleh infeksi. Komplikasi ini menyebabkan tekanan darah turun drastis dan berakibat pada kerusakan organ-organ tubuh. Sepsis muncul ketika sistem kekebalan tubuh aktif untuk melawan infeksi secara tak terkendali.

Sepsis dapat timbul dari infeksi bakteri, virus, atau jamur pada bagian tubuh dan organ manapun. Hal-hal inilah yang membuat sepsis berbahaya hingga dapat berujung pada kematian.

Komplikasi ini dapat menyerang siapa pun yang sedang mengalami infeksi. Namun, terdapat beberapa golongan yang rentan terhadap komplikasi Sepsis. Yaitu orang tua, wanita hamil atau menyusui, bayi yang baru lahir, pasien yang tengah dirawat, pengidap HIV/AIDS, pengidap sirosis hati, pengidap kanker, pengidap penyakit ginjal, pengidap penyakit autoimun, dan orang tanpa limpa.

Meski tergolong komplikasi berbahaya, sepsis masih bisa disembuhkan. Walau demikian, pencegahan selalu menjadi opsi terbaik dibanding mengobati. Terdapat dua langkah pencegahan sepsis yang diimbau oleh WHO:



1. Pencegahan Transmisi Mikroba dan Infeksi

Pencegahan pada langkah ini merupakan pencegahan yang seharusnya dilakukan oleh semua orang. Untuk menghindari transmisi bakteri dan infeksi yang masuk ke tubuh, maka perlu menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

2. Pencegahan Evolusi Infeksi Menjadi Sepsis

Apabila telah terdapat infeksi pada anggota tubuh atau organ tubuh Anda, maka langkah yang perlu ditempuh adalah periksakan ke dokter apabila mengalami infeksi atau memiliki gejala komplikasi sepsis.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1543 seconds (0.1#10.140)