Tak Hanya Selamatkan Ribuan Pekerja, Sandiaga Uno Sebut Penyaluran Dana Hibah Pariwisata ke Taman Rekreasi untuk Selamatkan Satwa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) lewat penyaluran dana hibah pariwisata kini menyasar taman rekreasi nasional. Satu di antaranya kebun binatang, baik yang dikelola kalangan swata maupun pemerintah. Kabar baik itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ketika mengunjungi Taman Safari Indonesia , Cibeureum, Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (28/5).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengaku salut dengan keputusan para pemilik Taman Safari Nasional, yakni Jansen Manangsang, Frans Manangsang dan Tony Sumapau. Ketiga bersaudara itu katanya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebanyak 1.200 pegawainya selama pandemi covid-19. Padahl diketahui, kebijakan pemerintah yang berujung kepada menurunnya jumlah pengunjung selama pandemi memicu beragam keterbatasan bagi pengelola Taman Safari Indonesia.
Oleh karena itu, mewakili pemerintah, Sandiaga Uno menyampaikan apreasiasinya kepada ketiga saudara itu serta para pegawai. Selain itu, menegaskan Taman Safari Indonesia akan tetap buka dan melayani publik sejalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Baca Juga : Anak Gajah di Taman Safari Indonesia Diberi Nama Pulisia, Sandiaga Uno Ungkap Alasannya
"Jadi ini betul-betul adalah satu perjuangan yang sangat menurut saya penuh tantangan, tapi mudah-mudahan kita segera bangkit, kita segera pulih," ungkap Sandiaga Uno usai memberi nama anak gajah di Taman Safari Indonesia pada Jumat (28/5/2021).
Lebih lanjut dipaparkannya, pandemi covid-19 memaksa seluruh pihak untuk meningkatkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ketiga hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno telah diaplikasikan oleh pengelola Taman Safari Indonesia, yakni lewat adaptasi teknologi digital, berupa virtual reality dan augmented reality. Kehadiran teknologi tersebut diharapkannya dapat menambah pengalaman berkesan bagi para pengunjung kalangan milenial dan generasi Z.
"Jadi nanti digital experience akan juga dinikmati di Taman Safari Indonesia ini. Dan ini adalah bagian daripada tentunya pariwisata era baru yang tentunya berkualitas dan berkelanjutan," ungkap Sandiaga Uno.
Apresiasi pun disampaikan kepada jajaran Kemenparekraf. Beragam keluhan yang disampaikan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) segera dijawab lewat usulan perluasan penyaluran dana hibah pariwisata. Lewat insentif tersebut, dirinya berharap upaya konservasi satwa yang dilakukan para pengelola kebun binatang di seluruh Indonesia dapat tetap berjalan.
"Kami melihat foto-foto gajah yang kurus-kurus di beberapa kebun binatang di Indonesia, karena kekurangan dana untuk membeli makanan dan juga ada beberapa gajah yang sempat sakit dan akhirnya mati," ungkap Sandiaga Uno.
"Oleh karena itu, kami akan mendukung program penyelamatan kebun binatang di masa pandemi ini dengan memperluas dana hibah pariwisata, bukan hanya hotel dan restoran, tetapi juga kepada taman rekreasi," tegasnya.
Penyaluran dana hibah tersebut lanjutnya, secara langsung membantub pemerintah. Sebab diketahui seluruh satwa-satwa tersebut merupakan milik pemerintah, seperti gajah atau harimau sumatera yang diselamatkan karena konflik dengan manusia.
"Jadi harapan kita pertama adalah berpihak menyelamatkan ribuan lapangan kerja, kedua-meningkatkan kemampuan melalui digitalisasi dan ketiga program-program dana hibah pariwisata untuk keberlanjutan daripada usaha-usaha untuk keberlanjutan menyelamatkan satwa kita," tutupnya.
Baca Juga : Ada Desa Wisata, Sandiaga Uno: Lapangan Kerja dan Membuka Peluang Usaha Makin Luas
Menutup kunjungannya, dirinya menyampaikan sebuah pantun. Pantun mengenai pentingnya keberadaan Taman Safari Indonesia. Bukan hanya semata sebagai wahana rekreasi, tetapi juga sebagai kawasan konservasi satwa dan edukasi bagi masyarakat.
'Makan ayam goreng pake sambel terasi,
‘Makin nikmat ditambah daun kemangi'.
'Kalau ingin wisata penuh edukasi,
‘Pasti Taman Safari Indonesia yang dicari'.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengaku salut dengan keputusan para pemilik Taman Safari Nasional, yakni Jansen Manangsang, Frans Manangsang dan Tony Sumapau. Ketiga bersaudara itu katanya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebanyak 1.200 pegawainya selama pandemi covid-19. Padahl diketahui, kebijakan pemerintah yang berujung kepada menurunnya jumlah pengunjung selama pandemi memicu beragam keterbatasan bagi pengelola Taman Safari Indonesia.
Oleh karena itu, mewakili pemerintah, Sandiaga Uno menyampaikan apreasiasinya kepada ketiga saudara itu serta para pegawai. Selain itu, menegaskan Taman Safari Indonesia akan tetap buka dan melayani publik sejalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Baca Juga : Anak Gajah di Taman Safari Indonesia Diberi Nama Pulisia, Sandiaga Uno Ungkap Alasannya
"Jadi ini betul-betul adalah satu perjuangan yang sangat menurut saya penuh tantangan, tapi mudah-mudahan kita segera bangkit, kita segera pulih," ungkap Sandiaga Uno usai memberi nama anak gajah di Taman Safari Indonesia pada Jumat (28/5/2021).
Lebih lanjut dipaparkannya, pandemi covid-19 memaksa seluruh pihak untuk meningkatkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ketiga hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno telah diaplikasikan oleh pengelola Taman Safari Indonesia, yakni lewat adaptasi teknologi digital, berupa virtual reality dan augmented reality. Kehadiran teknologi tersebut diharapkannya dapat menambah pengalaman berkesan bagi para pengunjung kalangan milenial dan generasi Z.
"Jadi nanti digital experience akan juga dinikmati di Taman Safari Indonesia ini. Dan ini adalah bagian daripada tentunya pariwisata era baru yang tentunya berkualitas dan berkelanjutan," ungkap Sandiaga Uno.
Apresiasi pun disampaikan kepada jajaran Kemenparekraf. Beragam keluhan yang disampaikan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) segera dijawab lewat usulan perluasan penyaluran dana hibah pariwisata. Lewat insentif tersebut, dirinya berharap upaya konservasi satwa yang dilakukan para pengelola kebun binatang di seluruh Indonesia dapat tetap berjalan.
"Kami melihat foto-foto gajah yang kurus-kurus di beberapa kebun binatang di Indonesia, karena kekurangan dana untuk membeli makanan dan juga ada beberapa gajah yang sempat sakit dan akhirnya mati," ungkap Sandiaga Uno.
"Oleh karena itu, kami akan mendukung program penyelamatan kebun binatang di masa pandemi ini dengan memperluas dana hibah pariwisata, bukan hanya hotel dan restoran, tetapi juga kepada taman rekreasi," tegasnya.
Penyaluran dana hibah tersebut lanjutnya, secara langsung membantub pemerintah. Sebab diketahui seluruh satwa-satwa tersebut merupakan milik pemerintah, seperti gajah atau harimau sumatera yang diselamatkan karena konflik dengan manusia.
"Jadi harapan kita pertama adalah berpihak menyelamatkan ribuan lapangan kerja, kedua-meningkatkan kemampuan melalui digitalisasi dan ketiga program-program dana hibah pariwisata untuk keberlanjutan daripada usaha-usaha untuk keberlanjutan menyelamatkan satwa kita," tutupnya.
Baca Juga : Ada Desa Wisata, Sandiaga Uno: Lapangan Kerja dan Membuka Peluang Usaha Makin Luas
Menutup kunjungannya, dirinya menyampaikan sebuah pantun. Pantun mengenai pentingnya keberadaan Taman Safari Indonesia. Bukan hanya semata sebagai wahana rekreasi, tetapi juga sebagai kawasan konservasi satwa dan edukasi bagi masyarakat.
'Makan ayam goreng pake sambel terasi,
‘Makin nikmat ditambah daun kemangi'.
'Kalau ingin wisata penuh edukasi,
‘Pasti Taman Safari Indonesia yang dicari'.
(wur)