Tradisi Lebaran Unik di Berbagai Negara, Pelesir ke Pantai dan Ziarah Kubur
loading...
A
A
A
BANDUNG - Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah tiba. Perayaan Lebaran ini memiliki keistimewaan karena telah menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Di Indonesia, Lebaran identik dengan pulang kampung atau mudik, ziarah kubur dan berlibur ke tempat wisata di beberapa negara muslim ini ternyata juga memiliki tradisi hampir sama, namun dengan keunikan masing-masing.
1. Muslim Palestina Pelesir ke Pantai
Di Palestina, saat Idul Fitri tiba, umat Islam akan pelesir ke Pantai Israel. Ini salah satu tradisi Idul Fitri paling unik sedunia, karena rumitnya situasi politik antara Palestina-Israel.
Secara umum, mayoritas warga Israel tidak akan merayakan Idul Fitri lantaran mereka beragama Yahudi. Namun khusus sepanjang libur tiga hari setelah berakhirnya bulan Ramadan, pantai-pantai di kota besar Negeri Daud itu akan dipenuhi umat muslim. (Baca juga : Menjelajahi Kecantikan Desa Adat Terindah Di Indonesia)
Dilansir Surat Kabar Haaretz, biasanya pantai favorit kaum muslim liburan Lebaran adalah ke Pantai Mediterania di Ibu Kota Tel Aviv. Ribuan umat muslim dari Tepi Barat ataupun Yerusalem Timur, Palestina, memperoleh izin khusus oleh pemerintah Zionis mengunjungi pantai.
Pemandangan ini sangat langka di Israel, karena ruang-ruang publik mereka tiba-tiba dipenuhi warga keturunan Arab serta perempuan berhijab.
Izin kunjungan ini diberikan Pemerintah Zionis terutama bagi warga Tepi Barat yang sebagian sanak saudaranya tinggal di wilayah jajahan Israel.
2. Muslim Di Afrika Selatan Berbondong-bondng Melihat Hilal
Muslim di Afrika Selatan, paling banyak berada di Cafe Town. Keberagaman etnis juga berbaur harmonis di wilayah ini. Pengaruh Islam sangat kuat, terutama dari orang-orang Asia seperti Indonesia dan India.
Yang unik dan berbeda dengan negara lainnya, muslim Afrika memiliki cara unik dalam menyambut hari kemenangan umat islam seluruh dunia ini, yaitu satu malam sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba muslim di Afrika biasa memiliki kebiasaan melihat hilal bersama-sama.
Ratusan umat muslim di Kota Cape Town akan sengaja datang ke puncak bukit Green Point yang berada di tepi pantai. Mereka beramai-ramai melihat posisi hilal yang menandakan berakhirnya bulan Ramadan.
Ritual ini sudah berlangsung bertahun-tahun di Afrika Selatan. Setelah dipastikan hilal terlihat, maka ratusan orang bersama keluarga masing-masing akan menggelar buka puasa bersama. Mereka lantas beranjak melakukan tarawih bersama di Masjid Jami Cape Town. (Baca juga : Pascapandemi, Produk Ekowisata Bakal Sangat Diminati)
3. Tradisi Ziarah Kubur Ala Etnis Muslim Hiu di China
Ternyata tradisi ziarah kubur saat Lebaran tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Orang-orang akan saling berbondong-bondong berangkat ke pemakaman untuk melakukan ziarah kubur kepada makam sanak saudara yang telah meninggal dunia.
Nah, di salah satunetnis muslim di China yakni etnis Hiu di Provisi Ningxia, ziarah kubur yang mereka lakukan berbeda dengan lainnya. Ziarah kubur mereka terlihat unik karena masih memakai hiu atau dupa, laiknya tradisi khas warga Tionghoa.
Umat muslim di China biasanya memanjatkan doa selain untuk keluarga, juga ditujukan buat ribuan nenek moyang mereka yang tewas akibat Revolusi Kebudayaan serta persekusi Dinasti Qing. Unik banget ya!
Di Indonesia, Lebaran identik dengan pulang kampung atau mudik, ziarah kubur dan berlibur ke tempat wisata di beberapa negara muslim ini ternyata juga memiliki tradisi hampir sama, namun dengan keunikan masing-masing.
1. Muslim Palestina Pelesir ke Pantai
Di Palestina, saat Idul Fitri tiba, umat Islam akan pelesir ke Pantai Israel. Ini salah satu tradisi Idul Fitri paling unik sedunia, karena rumitnya situasi politik antara Palestina-Israel.
Secara umum, mayoritas warga Israel tidak akan merayakan Idul Fitri lantaran mereka beragama Yahudi. Namun khusus sepanjang libur tiga hari setelah berakhirnya bulan Ramadan, pantai-pantai di kota besar Negeri Daud itu akan dipenuhi umat muslim. (Baca juga : Menjelajahi Kecantikan Desa Adat Terindah Di Indonesia)
Dilansir Surat Kabar Haaretz, biasanya pantai favorit kaum muslim liburan Lebaran adalah ke Pantai Mediterania di Ibu Kota Tel Aviv. Ribuan umat muslim dari Tepi Barat ataupun Yerusalem Timur, Palestina, memperoleh izin khusus oleh pemerintah Zionis mengunjungi pantai.
Pemandangan ini sangat langka di Israel, karena ruang-ruang publik mereka tiba-tiba dipenuhi warga keturunan Arab serta perempuan berhijab.
Izin kunjungan ini diberikan Pemerintah Zionis terutama bagi warga Tepi Barat yang sebagian sanak saudaranya tinggal di wilayah jajahan Israel.
2. Muslim Di Afrika Selatan Berbondong-bondng Melihat Hilal
Muslim di Afrika Selatan, paling banyak berada di Cafe Town. Keberagaman etnis juga berbaur harmonis di wilayah ini. Pengaruh Islam sangat kuat, terutama dari orang-orang Asia seperti Indonesia dan India.
Yang unik dan berbeda dengan negara lainnya, muslim Afrika memiliki cara unik dalam menyambut hari kemenangan umat islam seluruh dunia ini, yaitu satu malam sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba muslim di Afrika biasa memiliki kebiasaan melihat hilal bersama-sama.
Ratusan umat muslim di Kota Cape Town akan sengaja datang ke puncak bukit Green Point yang berada di tepi pantai. Mereka beramai-ramai melihat posisi hilal yang menandakan berakhirnya bulan Ramadan.
Ritual ini sudah berlangsung bertahun-tahun di Afrika Selatan. Setelah dipastikan hilal terlihat, maka ratusan orang bersama keluarga masing-masing akan menggelar buka puasa bersama. Mereka lantas beranjak melakukan tarawih bersama di Masjid Jami Cape Town. (Baca juga : Pascapandemi, Produk Ekowisata Bakal Sangat Diminati)
3. Tradisi Ziarah Kubur Ala Etnis Muslim Hiu di China
Ternyata tradisi ziarah kubur saat Lebaran tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Orang-orang akan saling berbondong-bondong berangkat ke pemakaman untuk melakukan ziarah kubur kepada makam sanak saudara yang telah meninggal dunia.
Nah, di salah satunetnis muslim di China yakni etnis Hiu di Provisi Ningxia, ziarah kubur yang mereka lakukan berbeda dengan lainnya. Ziarah kubur mereka terlihat unik karena masih memakai hiu atau dupa, laiknya tradisi khas warga Tionghoa.
Umat muslim di China biasanya memanjatkan doa selain untuk keluarga, juga ditujukan buat ribuan nenek moyang mereka yang tewas akibat Revolusi Kebudayaan serta persekusi Dinasti Qing. Unik banget ya!
(awd)