Konser In Memoriam Didi Kempot Meriah
loading...
A
A
A
NGAWI -
Gelaran konser digital Tombo Kangen In Memoriam Didi Kempot berlangsung meriah. Konser itu disiarkan iNews TV dari Gedung Eka Kapti, Ngawi, Jawa Timur, Senin (25/5) malam.
Nama besar serta kepiawaian mendiang Didi Kempot membawakan genre musik jenis campursari ini pun dibawanya menembus seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pria yang tumbuh besar di Ngawi, Jawa Timur, itu turut mengharumkan nama campursari di kancah musik dunia. Dia kerap pulang pergi manggung di luar negeri seperti Belanda dan Suriname. Berkat kepiawaiannya dalam bermusik dan lagu-lagunya yang bertema patah hati, dia dijuluki sebagai Godfather of Broken Heart.(Baca juga : Didi Kempot Rencanakan Konser Bareng Kidung Etnosia di Jakarta )
Selama masa pandemi corona ini, Lord Didi begitu sapaan akrabnya, sangat gencar membuat konser amal. Dia tahu betul bagaimana derita rakyat yang terkena dampak langsung dari penyakit tersebut, bahkan dia sempat ingin membuat konser amal lainnya di kampung halaman.(Baca juga : Yuk Nonton, Malam Ini iNews TV Siarkan Konser In Memoriam Didi Kempot )
Selain menggalang dana untuk menangani dampak Covid-19, konser ini dimaksudkan agar masyarakat Ngawi yang ada di daerah manapun tidak pulang kampung untuk meminimalisir penyebaran pandemi ini di Tanah Air. Namun, Tuhan telah memanggilnya terlebih dahulu sebelum niat baik ini terlaksana.
Untuk mengenang jasa putra terbaik Ngawi, Pemerintah Kabupaten Ngawi mengadakan konser amal yang dipandu pembawa acara Elisabeth Sudira dan Budi Sulistyono yang juga Bupati Ngawi. Konser ini yang dibuka dengan suguhan lagu Dalan Anyar yang dinyanyikan apik oleh Dimas Aubin yang merupakan putra daerah Ngawi.
Dimas membawakan Dalan Anyar secara apik senada dengan musik dan ketukan pemain gendang Didi Kempot, Dory Harsa. Penampilan tersebut kemudian dilanjutkan oleh putri daerah bernama Talitha Salsabila. Gadis berhijab ini pun menyanyikan lagu Banyu Langit dengan suara mendayunya, Talitha membawa lagu Godfather of the Broken Heart itu dengan gayanya sendiri tanpa menghilangkan warna lagu khas Didi Kempot.
Tak hanya itu, aksi Duo Sabun Colek dengan lagu hits Stasiun Balapan disusul dengan Gilang R Wijaya Sewu Kutho serta Ikip Kawazhima dengan Suket Teki ikut memeriahkan konser digital malam itu. Konser semakin menarik dan meriah dengan penampilan penyanyi cilik penyandang tunatera yang juga dibantu oleh almarhum Didi Kempot untuk rekaman Ardha Krisna Pratama pun begitu apik melantunkan Kagem Ibu. Meski tak mampu melihat, tapi alunan suaranya mampu menghadirkan suasana haru.
Penyanyi campursari yang juga sahabat almarhum Didi Kempot, Endah Laras dengan gitar ukulele tampil begitu apik melantunkan lagu Kenyo Surename disusul lagu Perawan Kalimantan yang dibawakan oleh Yudith Nuraini feat Eko Godel serta Dory Harsa dengan lagu Kangen Nickeri dan disusul penyanyi campur sari top tanah air Denny Caknan dengan lagu Cidro lagu cover Didi Kempot yang dibawakan ulang dan viral di media sosial Youtube.
Di konser ini, beberapa penyanyi muda juga menghadirkan lagu baru yang didedikasikan untuk warga Jawa Timur dimulai dari Dayinta Adisti membawakan Surabaya. Penampilan ini juga disaksikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Selain itu, ada juga penampilan lagu Sungkem yang didedikasikan Didi Kempot untuk kota Blitar dan Presiden pertama RI Soekarno. Istri almarhum Saputri menyerahkan lagu ini untuk mantan presiden RI Megawati Soekarno Putri melalui Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristanto.
"Lagu Sungkem cerita tentang kota Blitar dan Soekarno sebenarnya lagu dipersembahkan untuk Ibu Megawati. Tapi, belum ada kesempatan ketemu Bu Mega hingga berpulang. Amanah disampaikan kepada Pak Hasto dan Bupati. Jika ada kesempatan menghadap langsung ke ibu Mega serahkan lagu Sungkem ini,"kata Saputri.(Baca juga : Ini Keinginan Didi Kempot Sebelum Meninggal Dunia )
Gelaran konser digital Tombo Kangen In Memoriam Didi Kempot berlangsung meriah. Konser itu disiarkan iNews TV dari Gedung Eka Kapti, Ngawi, Jawa Timur, Senin (25/5) malam.
Nama besar serta kepiawaian mendiang Didi Kempot membawakan genre musik jenis campursari ini pun dibawanya menembus seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pria yang tumbuh besar di Ngawi, Jawa Timur, itu turut mengharumkan nama campursari di kancah musik dunia. Dia kerap pulang pergi manggung di luar negeri seperti Belanda dan Suriname. Berkat kepiawaiannya dalam bermusik dan lagu-lagunya yang bertema patah hati, dia dijuluki sebagai Godfather of Broken Heart.(Baca juga : Didi Kempot Rencanakan Konser Bareng Kidung Etnosia di Jakarta )
Selama masa pandemi corona ini, Lord Didi begitu sapaan akrabnya, sangat gencar membuat konser amal. Dia tahu betul bagaimana derita rakyat yang terkena dampak langsung dari penyakit tersebut, bahkan dia sempat ingin membuat konser amal lainnya di kampung halaman.(Baca juga : Yuk Nonton, Malam Ini iNews TV Siarkan Konser In Memoriam Didi Kempot )
Selain menggalang dana untuk menangani dampak Covid-19, konser ini dimaksudkan agar masyarakat Ngawi yang ada di daerah manapun tidak pulang kampung untuk meminimalisir penyebaran pandemi ini di Tanah Air. Namun, Tuhan telah memanggilnya terlebih dahulu sebelum niat baik ini terlaksana.
Untuk mengenang jasa putra terbaik Ngawi, Pemerintah Kabupaten Ngawi mengadakan konser amal yang dipandu pembawa acara Elisabeth Sudira dan Budi Sulistyono yang juga Bupati Ngawi. Konser ini yang dibuka dengan suguhan lagu Dalan Anyar yang dinyanyikan apik oleh Dimas Aubin yang merupakan putra daerah Ngawi.
Dimas membawakan Dalan Anyar secara apik senada dengan musik dan ketukan pemain gendang Didi Kempot, Dory Harsa. Penampilan tersebut kemudian dilanjutkan oleh putri daerah bernama Talitha Salsabila. Gadis berhijab ini pun menyanyikan lagu Banyu Langit dengan suara mendayunya, Talitha membawa lagu Godfather of the Broken Heart itu dengan gayanya sendiri tanpa menghilangkan warna lagu khas Didi Kempot.
Tak hanya itu, aksi Duo Sabun Colek dengan lagu hits Stasiun Balapan disusul dengan Gilang R Wijaya Sewu Kutho serta Ikip Kawazhima dengan Suket Teki ikut memeriahkan konser digital malam itu. Konser semakin menarik dan meriah dengan penampilan penyanyi cilik penyandang tunatera yang juga dibantu oleh almarhum Didi Kempot untuk rekaman Ardha Krisna Pratama pun begitu apik melantunkan Kagem Ibu. Meski tak mampu melihat, tapi alunan suaranya mampu menghadirkan suasana haru.
Penyanyi campursari yang juga sahabat almarhum Didi Kempot, Endah Laras dengan gitar ukulele tampil begitu apik melantunkan lagu Kenyo Surename disusul lagu Perawan Kalimantan yang dibawakan oleh Yudith Nuraini feat Eko Godel serta Dory Harsa dengan lagu Kangen Nickeri dan disusul penyanyi campur sari top tanah air Denny Caknan dengan lagu Cidro lagu cover Didi Kempot yang dibawakan ulang dan viral di media sosial Youtube.
Di konser ini, beberapa penyanyi muda juga menghadirkan lagu baru yang didedikasikan untuk warga Jawa Timur dimulai dari Dayinta Adisti membawakan Surabaya. Penampilan ini juga disaksikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Selain itu, ada juga penampilan lagu Sungkem yang didedikasikan Didi Kempot untuk kota Blitar dan Presiden pertama RI Soekarno. Istri almarhum Saputri menyerahkan lagu ini untuk mantan presiden RI Megawati Soekarno Putri melalui Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristanto.
"Lagu Sungkem cerita tentang kota Blitar dan Soekarno sebenarnya lagu dipersembahkan untuk Ibu Megawati. Tapi, belum ada kesempatan ketemu Bu Mega hingga berpulang. Amanah disampaikan kepada Pak Hasto dan Bupati. Jika ada kesempatan menghadap langsung ke ibu Mega serahkan lagu Sungkem ini,"kata Saputri.(Baca juga : Ini Keinginan Didi Kempot Sebelum Meninggal Dunia )