Studi: Beruban karena Stres, Rambut Akan Kembali Gelap Secara Alami

Sabtu, 26 Juni 2021 - 03:28 WIB
loading...
Studi: Beruban karena...
Rambut yang memutih alias uban yang muncul karena stres yang signifikan bisa secara alami warnanya kembali menggelap dengan sendirinya. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Kehadiran uban memang jadi salah satu masalah rambut yang dialami banyak orang. Pria atau wanita, dan tak mengenal usia, baik masih muda atau pun sudah lanjut usia.

Baca juga: Bali Bakal Jadi Pilot Project Pengembangan Wisata Berbasis Vaksin

Munculnya rambut berwarna putih ini dipicu berbagai faktor. Bisa dari genetik, gaya hidup, atau bahkan bisa juga disebabkan stres. Well, khusus untuk yang dipicu karena stres, ada fakta temuan terbaru yang menarik.

Dari hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal eLife, seperti mengutip NY Post, Jumat (25/6), disebutkan bahwa rambut yang memutih alias uban yang muncul karena stres yang signifikan bisa secara alami warnanya kembali menggelap dengan sendirinya.

Studi penelitian itu dilakukan para peneliti dari Vagelos College of Physicians and Surgeons Universitas Columbia. Dari studi ini dicapai kesimpulan bahwa uban yang muncul karena stres yang signifikan bisa menghitam dengan sendirinya, lewat proses dengan menganalisis rambut individu dari 14 orang sukarelawan.

Metode yang digunakan, yakni dengan melihat sebagian kecil dari setiap rambut manusia yang mana mencerminkan sekitar satu jam pertumbuhan rambut. Dari sini, para ilmuwan kemudian bisa menemukan korelasi antara waktu stres dan waktu beruban di rambut.

Tidak hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa periode relaksasi itu ternyata berkaitan dengan rambut beruban yang tumbuh menjadi hitam secara alami.

"Ada satu orang relawan yang pergi berlibur, dan lima helai rambut di kepala orang itu kembali jadi warna gelap selama liburan, disinkronkan dalam waktu," kata Profesor Martin Picard, Ph.D., profesor kedokteran perilaku dan penulis studi senior.

Profesor Martin Picard menambahkan, dalam rambut manusia sejatinya tersimpan sejarah dari manusia itu sendiri.

"Sama seperti cincin di batang pohon menyimpan informasi tentang dekade terakhir dalam kehidupan pohon, rambut kita berisi informasi tentang sejarah biologis kita," tambahnya.

Para penulis studi mencatat, kondisi pigmentasi ulang rambut ini berpeluang terjadi hanya dimungkinkan secara selektif di antara demografi usia tertentu.

Baca juga: Angka Covid-19 Melonjak, Lifepack Hadirkan Layanan Isolasi Mandiri

"Jadi, kami tak menganggap mengurangi stres di usia 70 tahun yang telah beruban selama bertahun-tahun lalu akan bisa menggelapkan rambut atau sebaliknya, meningkatkan stres pada anak 10 tahun akan cukup untuk membuat rambut mereka melewati ambang batas abu-abu," pungkas Profesor Martin Picard.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2078 seconds (0.1#10.140)