Kasus Covid-19 Terus Melonjak, POGI Minta Agar Ibu Hamil Divaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat jumlahnya. Ibu hamil rupanya tak luput dari amukan Covid-19. Buktinya, angka kasus positif Covid-19 ibu hamil di Indonesia pun turut meningkat. Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) mengungkap, adanya varian baru yang masuk di Indonesia, seperti varian Delta yang menyebabkan populasi ibu hamil lebih rentan dan cepat mengalami perburukan hingga kematian.
Oleh karenanya, POGI mengeluarkan surat rekomendasi agar ada langkah tegas terkait pencegahan. Salah satunya terkait upaya mempercepat dan memperluas vaksinasi yang dapat menjadi bagian dari pencegahan dan pengendalian Covid-19, khususnya kepada ibu hamil.
Sekjen Pengurus Pusat POGI Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K)-FER, MPH, mengatakan, Covid-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Di lain sisi, hingga saat ini, belum ada data ilmiah mengenai efektifitas maupun potensi bahaya pemberian vaksin Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui, mengingat tergolong dalam kelompok vulnerable population.
Baca Juga : Rumah Sakit Tawarkan Paket Isolasi Mandiri COVID-19 Berharga hingga Rp17 Juta
“Dengan mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar Covid-19,” kata dr Budi Wiweko dikutip dari siaran pers yang diterima MNC Portal, Minggu (27/6/2021).
Terkait itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun, IMT yang tinggi, dan memiliki komorbid seperti diabetes dan hipertensi, serta kelompok risiko tinggi terpapar Covid-19, direkomendasikan untuk mendapat vaksinasi Sinovac.
Saat ini, International Federation of Obstetrics and Gynecology (FIGO) telah memberikan penegasan secara kuat untuk mengikutsertakan ibu hamil dan menyusui pada fase 3 penelitian vaksin covid-19 untuk seluruh produsen vaksin Covid-19.
“Kami berharap pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 pada seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada keluarga inti, di mana salah satu anggota keluarganya sedang hamil, dan melindungi tenaga kesehatan yang sedang hamil dengan cara mengatur pembagian grup dan jam kerja serta vaksinasi pada tenaga kesehatan yang sedang hamil, kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, serta vaksinasi pada ibu hamil dengan risiko rendah,” terang dr Ari K Januarto SpOG(K)-Obginsos.
Baca Juga : Tren Kasus Meningkat, Orangtua Harus Lebih Serius Lindungi Anak dari COVID-19
Selain vaksinasi, POGI juga meminta pemerintah menunjuk dan menyiapkan pusat rujukan Covid-19 untuk ibu dan anak di setiap provinsi dan kabupaten / kota yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap.
POGI juga menyerukan dukungan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah dengan tingkat kejadian Covid-19. Mulai dari zona kuning sampai dengan hitam, serta memperbarui dan meningkatkan sosialisasi pedoman penanganan ibu hamil dan ibu bersalin yang terinfeksi Covid-19 pada seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Oleh karenanya, POGI mengeluarkan surat rekomendasi agar ada langkah tegas terkait pencegahan. Salah satunya terkait upaya mempercepat dan memperluas vaksinasi yang dapat menjadi bagian dari pencegahan dan pengendalian Covid-19, khususnya kepada ibu hamil.
Sekjen Pengurus Pusat POGI Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K)-FER, MPH, mengatakan, Covid-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Di lain sisi, hingga saat ini, belum ada data ilmiah mengenai efektifitas maupun potensi bahaya pemberian vaksin Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui, mengingat tergolong dalam kelompok vulnerable population.
Baca Juga : Rumah Sakit Tawarkan Paket Isolasi Mandiri COVID-19 Berharga hingga Rp17 Juta
“Dengan mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar Covid-19,” kata dr Budi Wiweko dikutip dari siaran pers yang diterima MNC Portal, Minggu (27/6/2021).
Terkait itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun, IMT yang tinggi, dan memiliki komorbid seperti diabetes dan hipertensi, serta kelompok risiko tinggi terpapar Covid-19, direkomendasikan untuk mendapat vaksinasi Sinovac.
Saat ini, International Federation of Obstetrics and Gynecology (FIGO) telah memberikan penegasan secara kuat untuk mengikutsertakan ibu hamil dan menyusui pada fase 3 penelitian vaksin covid-19 untuk seluruh produsen vaksin Covid-19.
“Kami berharap pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 pada seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada keluarga inti, di mana salah satu anggota keluarganya sedang hamil, dan melindungi tenaga kesehatan yang sedang hamil dengan cara mengatur pembagian grup dan jam kerja serta vaksinasi pada tenaga kesehatan yang sedang hamil, kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, serta vaksinasi pada ibu hamil dengan risiko rendah,” terang dr Ari K Januarto SpOG(K)-Obginsos.
Baca Juga : Tren Kasus Meningkat, Orangtua Harus Lebih Serius Lindungi Anak dari COVID-19
Selain vaksinasi, POGI juga meminta pemerintah menunjuk dan menyiapkan pusat rujukan Covid-19 untuk ibu dan anak di setiap provinsi dan kabupaten / kota yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap.
POGI juga menyerukan dukungan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah dengan tingkat kejadian Covid-19. Mulai dari zona kuning sampai dengan hitam, serta memperbarui dan meningkatkan sosialisasi pedoman penanganan ibu hamil dan ibu bersalin yang terinfeksi Covid-19 pada seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(wur)