Makanan Terbaik Cegah Risiko Kena Covid-19 Sedang hingga Berat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Studi merekomendasikan makanan tertentu untuk membantu mencegah risiko COVID-19 sedang hingga berat. Selain mendapatkan vaksinasi , mengikuti rencana makan tertentu dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
"Tidak ada nutrisi tunggal yang akan bertindak sebagai peluru ajaib untuk melindungi orang (dari COVID-19)," kata Philip Calder, ahli imunologi nutrisi di University of Southampton di Inggris.
Dilansir dari Express, Rabu (30/6) namun, penelitian yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan pendekatan makanan tertentu dapat mengurangi efek COVID-19.
Temuan kunci dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ pada bulan Mei menemukan bahwa mereka yang melaporkan mengikuti pola makan nabati dan pola makan pescatarian (terutama nabati dengan beberapa makanan laut) lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi COVID-19 sedang hingga parah daripada orang yang tidak mengikutinya.
Kesimpulan itu diambil dari penelitian terhadap 2.884 petugas kesehatan di Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Untuk orang yang memiliki pola makan nabati, ada kemungkinan 73% lebih rendah terkena COVID-19 sedang hingga berat, dan untuk orang yang melaporkan makan pola makan nabati atau pescatarian kemungkinannya 59% lebih rendah, dibandingkan dengan orang yang tidak mengikuti pola makan nabati atau pescatarian.
Orang yang makan makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein tiga kali lebih mungkin terinfeksi COVID-19 sedang hingga berat, dibandingkan orang dengan pola makan nabati. Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
Para ilmuwan mengontrol usia, jenis kelamin, etnis, spesialisasi medis, indeks massa tubuh, kondisi medis, dan faktor gaya hidup, tetapi sebagian besar peserta adalah laki-laki dan 95% adalah dokter.
Studi ini juga tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi, seperti stres dan tidur. "Ada banyak hal yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan diet hanyalah salah satunya. Ini bukan segalanya dan akhir segalanya," jelas Calder.
"Tidak ada nutrisi tunggal yang akan bertindak sebagai peluru ajaib untuk melindungi orang (dari COVID-19)," kata Philip Calder, ahli imunologi nutrisi di University of Southampton di Inggris.
Dilansir dari Express, Rabu (30/6) namun, penelitian yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan pendekatan makanan tertentu dapat mengurangi efek COVID-19.
Temuan kunci dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ pada bulan Mei menemukan bahwa mereka yang melaporkan mengikuti pola makan nabati dan pola makan pescatarian (terutama nabati dengan beberapa makanan laut) lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi COVID-19 sedang hingga parah daripada orang yang tidak mengikutinya.
Kesimpulan itu diambil dari penelitian terhadap 2.884 petugas kesehatan di Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Untuk orang yang memiliki pola makan nabati, ada kemungkinan 73% lebih rendah terkena COVID-19 sedang hingga berat, dan untuk orang yang melaporkan makan pola makan nabati atau pescatarian kemungkinannya 59% lebih rendah, dibandingkan dengan orang yang tidak mengikuti pola makan nabati atau pescatarian.
Orang yang makan makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein tiga kali lebih mungkin terinfeksi COVID-19 sedang hingga berat, dibandingkan orang dengan pola makan nabati. Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
Para ilmuwan mengontrol usia, jenis kelamin, etnis, spesialisasi medis, indeks massa tubuh, kondisi medis, dan faktor gaya hidup, tetapi sebagian besar peserta adalah laki-laki dan 95% adalah dokter.
Studi ini juga tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi, seperti stres dan tidur. "Ada banyak hal yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan diet hanyalah salah satunya. Ini bukan segalanya dan akhir segalanya," jelas Calder.
(dra)