Menggunakan Masker KN95 Berulang Kali Sangat Berbahaya, Ini Penjelasannya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang dokter yang membagikan cara menggunakan kembali masker KN95 bekas pakai sedang viral. Tips tersebut ia bagikan melalui unggahan akun media sosial Twitter @FaheemYounus.Penggunaan kembali masker KN95 ini sengaja dilakukan lantaran harga masker yang saat sudah melambung tinggi. Oleh sebab itu dr. Faheem menyarankan masyarakat untuk membeli dua buah masker KN95 supaya dapat digunakan bergantian.
"Beli dua masker KN95. Simpan satu di kantong kertas cokelat, gunakan yang lain untuk sehari, kemudian beralih. Terus bergantian selama mereka pas dan digunakan oleh orang yang sama. Dua masker KN95 dapat bertahan > bulan," tulis dr. Faheem.
Lantas bahayakah menggunakan masker medis secara berulang lebih dari satu kali?
Mengutp dari Fox News, mengenakan masker bekas atau digunakan berulang kali, bisa lebih berbahaya daripada tidak memakai masker sama sekali dalam hal menangkal Covid-19 . Hal ini terbukti dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Physics of Fluids, peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University.
Baca Juga : Pengunjung Kumpul Tak Pakai Masker, Pengelola Malino Food City Diperiksa
Peneliti mengatakan bahwa masker memperlambat aliran udara sehingga membuat orang lebih rentan menghirup partikel. Terlebih jika masker yang digunakan kotor, nantinya tidak dapat secara efektif menyaring (kotoran) lebih baik.
"Wajar untuk berpikir bahwa memakai masker tidak peduli baru atau lama, selalu lebih baik daripada tidak sama sekali. Hasil kami menunjukkan bahwa keyakinan ini hanya berlaku untuk partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer, tetapi tidak untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer," kata sang penulis.
Para peneliti menggunakan model komputer dari seseorang yang mengenakan masker bedah tiga lapis. Mereka melacak bagaimana masker memengaruhi aliran udara. Selain itu, mereka juga meneliti bagaimana partikel kecil maupun besar dapat melewatinya.
Mereka melihat bagaimana tetesan kecil menempel di wajah, di saluran napas, dan di mana mereka mendarat di hidung, faring, atau paru-paru dalam. Mereka menemukan bahwa memakai masker secara signifikan memperlambat aliran udara, mengurangi efektivitas masker, dan membuat seseorang lebih rentan untuk menghirup aerosol ke dalam hidung, di mana tempat SARS-CoV-2 suka bersembunyi.
"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa efektivitas pelindung dari masker untuk saluran napas hidung menurun pada laju aliran inhalasi yang lebih rendah," jelas studi tersebut.
Baca Juga : Inggris Tidak Lagi Wajibkan Penggunaan Masker
Para peneliti menemukan lipatan dari masker yang secara signifikan memengaruhi pola aliran udara dan kemanjuran dengan lebih banyak penggunaan. Tim berencana mempelajari bagaimana bentuk masker memengaruhi perlindungan dari covid-19.
"Kami berharap otoritas kesehatan masyarakat memperkuat langkah-langkah pencegahan saat ini untuk mengekang penularan covid-19, seperti memilih masker yang lebih efektif, memakainya dengan benar untuk perlindungan tertinggi, dan menghindari penggunaan masker bedah yang digunakan secara berlebihan atau kedaluwarsa," tuntasnya.
"Beli dua masker KN95. Simpan satu di kantong kertas cokelat, gunakan yang lain untuk sehari, kemudian beralih. Terus bergantian selama mereka pas dan digunakan oleh orang yang sama. Dua masker KN95 dapat bertahan > bulan," tulis dr. Faheem.
Lantas bahayakah menggunakan masker medis secara berulang lebih dari satu kali?
Mengutp dari Fox News, mengenakan masker bekas atau digunakan berulang kali, bisa lebih berbahaya daripada tidak memakai masker sama sekali dalam hal menangkal Covid-19 . Hal ini terbukti dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Physics of Fluids, peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University.
Baca Juga : Pengunjung Kumpul Tak Pakai Masker, Pengelola Malino Food City Diperiksa
Peneliti mengatakan bahwa masker memperlambat aliran udara sehingga membuat orang lebih rentan menghirup partikel. Terlebih jika masker yang digunakan kotor, nantinya tidak dapat secara efektif menyaring (kotoran) lebih baik.
"Wajar untuk berpikir bahwa memakai masker tidak peduli baru atau lama, selalu lebih baik daripada tidak sama sekali. Hasil kami menunjukkan bahwa keyakinan ini hanya berlaku untuk partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer, tetapi tidak untuk partikel halus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer," kata sang penulis.
Para peneliti menggunakan model komputer dari seseorang yang mengenakan masker bedah tiga lapis. Mereka melacak bagaimana masker memengaruhi aliran udara. Selain itu, mereka juga meneliti bagaimana partikel kecil maupun besar dapat melewatinya.
Mereka melihat bagaimana tetesan kecil menempel di wajah, di saluran napas, dan di mana mereka mendarat di hidung, faring, atau paru-paru dalam. Mereka menemukan bahwa memakai masker secara signifikan memperlambat aliran udara, mengurangi efektivitas masker, dan membuat seseorang lebih rentan untuk menghirup aerosol ke dalam hidung, di mana tempat SARS-CoV-2 suka bersembunyi.
"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa efektivitas pelindung dari masker untuk saluran napas hidung menurun pada laju aliran inhalasi yang lebih rendah," jelas studi tersebut.
Baca Juga : Inggris Tidak Lagi Wajibkan Penggunaan Masker
Para peneliti menemukan lipatan dari masker yang secara signifikan memengaruhi pola aliran udara dan kemanjuran dengan lebih banyak penggunaan. Tim berencana mempelajari bagaimana bentuk masker memengaruhi perlindungan dari covid-19.
"Kami berharap otoritas kesehatan masyarakat memperkuat langkah-langkah pencegahan saat ini untuk mengekang penularan covid-19, seperti memilih masker yang lebih efektif, memakainya dengan benar untuk perlindungan tertinggi, dan menghindari penggunaan masker bedah yang digunakan secara berlebihan atau kedaluwarsa," tuntasnya.
(wur)