Didi Riyadi Tulis Surat untuk Jokowi, Tolak Perpanjangan PPKM Darurat

Jum'at, 16 Juli 2021 - 07:34 WIB
loading...
Didi Riyadi Tulis Surat untuk Jokowi, Tolak Perpanjangan PPKM Darurat
Didi Riyadi Tulis Surat untuk Jokowi, Tolak Perpanjangan PPKM Darurat. Foto/Instagram.
A A A
JAKARTA - Didi Riyadi tolak perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat . Penolakan itu disampaikan Didi lewat surat terbuka yang ditulis untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) .

Surat tersebut diposting sang drummer di Instagram pribadinya. Ia mengawali surat tersebut dengan memperkenalkan diri sebagai rakyat Indonesia yang bekerja sehari-hari sebagai seorang seniman.

Dikutip Jumat (16/7), Didi juga mengaku sangat peduli dengan bangsa Indonesia sehingga dirinya berharap agar curahan hatinya bisa sampai ke Istana.

Pada kesempatan itu, Didi mengaku tidak setuju dengan wacana terkait perpanjangan PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Terlebih bukan hanya dirinya saja yang merasakan imbas dari PPKM Darurat tersebut.

"Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa & Bali Alasan: 1. Simple saja Pak, sudah pasti banyak yang kena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," tulis Didi Riyadi.


Tak hanya itu, menurutnya sejak awal pandemi Covid-19 banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK, dan seniman hingga musisi yang tidak bisa manggung. Dengan diadakannya PSBB ataupun PPKM, menurutnya hal tersebut tidak akan mampu untuk mengatasi masalah penyebaran Covid-19 .

Keadaaan itu akan membuat masalah baru bagi Indonesia, yakni masyarakat yang mati kelaparan. "Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan," kata Didi.

Lewat tulisannya, bintang film Beauty & The Best itu terlihat bukan hanya sekedar mengkritik, ia bahkan memberikan usulan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan pemerintah. Yakni menjalani lockdown, karantina, atau PPKM yang lebih ramah untuk masyarakat menengah ke bawah.

Pasalnya, banyak buruh harian yang hanya menerima upah jika mereka bekerja pada hari itu dan berdagang pada hari itu. Terlebih, tak sedikit pula masyarakat yang tidak memiliki penghasilan bulanan yang tetap.

Didi pun berharap agar pemerintah bisa mempertimbangkan usulannya, jika, hasil dari PPKM Darurat Jakarta dan Bali tidak berdampak signifikan dan berkorelasi dengan penurunan kasus Covid-19, yakni untuk melakukan evaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga. Kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk melawan Covid-19.


Ketiga, menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak hanya bersifat aturan, tetapi juga bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu. Terakhir, mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2896 seconds (0.1#10.140)