5 Film Indonesia Tembus Pasar Internasional, Nomor 1 Sulit Tayang di Dalam Negeri
loading...
A
A
A
Film ini menjadi film keempat dari Indonesia yang mendapat gelar official selection di Festival Film Cannes. Selain itu, Marlina juga sempat mendatangi berbagai festival seperti TIFF, AFI Fest, dan Golden Horse Film Festival.
Setelah berhasil tayang di Indonesia, Marlina juga rilis di Jerman, Italia, Belanda, Malaysia, Yunani, Jepang, dan Amerika Serikat sekaligus membawa alam Sumba ke bioskop luar negeri.
4. Pengabdi Setan (2017)
Pengabdi Setan menjadi pintu gerbang horor Indonesia era baru yang jauh dari eksploitasi tubuh perempuan. Disutradarai Joko Anwar dan dibintangi Tara Basro dan Bront Palarae, film ini sukses memulai tren horor sinematik di Indonesia yang membawa cerita nan mencekam dan aktor yang ekspresif alih-alih adegan jumpscare murah plus aktris seksi yang bisa diobyektifikasi.
Menjadi sebuah soft-reboot dan prekuel film Pengabdi Setan terdahulu, film ini mengisahkan Rini dan keluarganya yang harus tinggal di rumah nenek dan dihantui sosok sang ibu yang meninggal karena penyakit misterius. Setelah bertemu kawan lama nenek, akhirnya terungkap bahwa sang ibu pernah bergabung dengan sebuah sekte pemuja setan agar bisa dikaruniai anak dan berjanji mengorbankan anak termudanya kepada sang iblis. Kematiannya pun mendatangkan para anggota sekte yang mengepung rumah Rini untuk menagih janji sang ibu.
Setelah tayang di Indonesia, sutradara membawa film ini ke kancah perfilman internasional melalui berbagai festival. Selain ditayangkan, Pengabdi Setan juga berhasil memenangkan berbagai nominasi di Overlook Film Festival, Popcorn Frights Film Festival, dan Toronto After Dark Film Festival. Pengabdi Setan berhasil pula tayang di 42 negara dunia.
5. Gundala (2019)
Setelah berhasil tayang di Indonesia, Marlina juga rilis di Jerman, Italia, Belanda, Malaysia, Yunani, Jepang, dan Amerika Serikat sekaligus membawa alam Sumba ke bioskop luar negeri.
4. Pengabdi Setan (2017)
Pengabdi Setan menjadi pintu gerbang horor Indonesia era baru yang jauh dari eksploitasi tubuh perempuan. Disutradarai Joko Anwar dan dibintangi Tara Basro dan Bront Palarae, film ini sukses memulai tren horor sinematik di Indonesia yang membawa cerita nan mencekam dan aktor yang ekspresif alih-alih adegan jumpscare murah plus aktris seksi yang bisa diobyektifikasi.
Menjadi sebuah soft-reboot dan prekuel film Pengabdi Setan terdahulu, film ini mengisahkan Rini dan keluarganya yang harus tinggal di rumah nenek dan dihantui sosok sang ibu yang meninggal karena penyakit misterius. Setelah bertemu kawan lama nenek, akhirnya terungkap bahwa sang ibu pernah bergabung dengan sebuah sekte pemuja setan agar bisa dikaruniai anak dan berjanji mengorbankan anak termudanya kepada sang iblis. Kematiannya pun mendatangkan para anggota sekte yang mengepung rumah Rini untuk menagih janji sang ibu.
Setelah tayang di Indonesia, sutradara membawa film ini ke kancah perfilman internasional melalui berbagai festival. Selain ditayangkan, Pengabdi Setan juga berhasil memenangkan berbagai nominasi di Overlook Film Festival, Popcorn Frights Film Festival, dan Toronto After Dark Film Festival. Pengabdi Setan berhasil pula tayang di 42 negara dunia.
5. Gundala (2019)