Selesai Isolasi Mandiri Masih Ada Keluhan? Begini Cara Atasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian orang mengaku masih mengalami keluhan meski sudah selesai menjalani isolasi mandiri . Kondisi ini dinamai long covid sindrom , yang mana sering dialami oleh banyak orang.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC menjelaskan, bahwa seseorang yang habis sakit dan meski menang melawan virus , sel-sel tubuhnya mengalami kerusakan.
"Butuh waktu untuk bangkit kembali. Karena itu tenangkan diri Anda, jangan buru-buru aktivitas, tenang dulu. Jangan buru-buru olahraga, tenang dulu, santai dulu. Anda butuh waktu untuk pemulihan," jelas dr. Vito dikutip dari kanal YouTube DRV Channel, Sabtu (24/7).
Lantas apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi long covid? Berikut ulasannya.
1. Makan makanan bergizi
Makan makanan yang bergizi seperti protein dan buah-buahan mengandung antioksidan. Protein yaitu ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan bisa membantu membangun kembali sel-sel tubuh. Penting juga makan sayuran untuk memulihkan pencernaan dengan serat.
Untuk buah-buahan disarankan berry yang kaya antioksidan. Antioksidan akan mengikat oksidasi sehingga membantu memulihkan tubuh. "Boleh juga pepaya, melon, bisa apa aja karena vitamin dan airnya juga banyak," kata dr. Vito.
2. Gerak tubuh
Gerak tubuh tidak selalu artinya olahraga. Pasalnya, kegiatan rumah seperti menyapu termasuk gerak tubuh. Aktivitas fisik ringan seperti membereskan kamar bisa membantu adaptasi fisik setelah terinfeksi Covid-19 .
"Anda punya waktu untuk beradaptasi. Jangan langsung lari. Sabar dulu, nanti Anda ngos-ngosan. Naik tangga atau ke WC aja kadang orang masih tersengal-sengal, capek pasti karena itu tenang aja," ujar dr. Vito.
3. Konsumsi multivitamin
Anda bisa mengkonsumsi multivitamin apabila tidak terlalu makan makanan bergizi. Multivitamin membantu memenuhi asupan vitamin dan mineral atau bahkan antioksidan. Ada banyak multivitamin, terutamanya Anda bisa perkaya asupan vitamin C, vitamin D atau vitamin E.
"Vitamin C cukup 1000 ml sehari, 2 Ă— 500 ml. Ketika Anda sudah mulai sembuh dan pulih sama sekali, 500 ml sudah lebih dari cukup karena kebutuhan vitamin C sehari-hari bisa dicukupi dengan makan pepaya dan melon. Anda bisa makan vitamin C sebanyak ini 14 hari atau 1 bulan," ucap dr. Vito.
"Vitamin D, vitamin E bisa Anda makan sesuai hasil laboratorium Anda. Kalau nggak tahu, 2 x 1000 untuk masa pemulihan sudah cukup. Vitamin E bisa minum 1 x 400 ml juga ada zinc yang bisa bantu pemulihan sel 1 x 20 ml," sambungnya.
4. Pertahankan gaya hidup sehat
Disarankan untuk mempertahankan gaya hidup yang mulai sehat saat sakit. Seperti halnya makan makanan sehat selama pemulihan. Tidak disarankan makan makanan sembarangan. Termasuk yang merokok, penting untuk berhenti merokok.
5. Tidur cukup
Hal terpenting saat masa pemulihan adalah tidur cukup. Hindari habiskan waktu pemulihan untuk menggunakan handphone, membalas pesan atau menggunakan media sosial sehingga tidak bisa tidur.
"Jangan begadang demi nonton, kalau emang Anda nonton untuk menghibur diri bukan untuk memaksakan mata Anda melek setiap episode. Tidur itu kunci penyembuhan, kalau Anda tidurnya kurang, hormon stres semakin tinggi. Hormon stres juga semakin merusak tubuh Anda," tandasnya.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC menjelaskan, bahwa seseorang yang habis sakit dan meski menang melawan virus , sel-sel tubuhnya mengalami kerusakan.
"Butuh waktu untuk bangkit kembali. Karena itu tenangkan diri Anda, jangan buru-buru aktivitas, tenang dulu. Jangan buru-buru olahraga, tenang dulu, santai dulu. Anda butuh waktu untuk pemulihan," jelas dr. Vito dikutip dari kanal YouTube DRV Channel, Sabtu (24/7).
Lantas apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi long covid? Berikut ulasannya.
1. Makan makanan bergizi
Makan makanan yang bergizi seperti protein dan buah-buahan mengandung antioksidan. Protein yaitu ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan bisa membantu membangun kembali sel-sel tubuh. Penting juga makan sayuran untuk memulihkan pencernaan dengan serat.
Untuk buah-buahan disarankan berry yang kaya antioksidan. Antioksidan akan mengikat oksidasi sehingga membantu memulihkan tubuh. "Boleh juga pepaya, melon, bisa apa aja karena vitamin dan airnya juga banyak," kata dr. Vito.
2. Gerak tubuh
Gerak tubuh tidak selalu artinya olahraga. Pasalnya, kegiatan rumah seperti menyapu termasuk gerak tubuh. Aktivitas fisik ringan seperti membereskan kamar bisa membantu adaptasi fisik setelah terinfeksi Covid-19 .
"Anda punya waktu untuk beradaptasi. Jangan langsung lari. Sabar dulu, nanti Anda ngos-ngosan. Naik tangga atau ke WC aja kadang orang masih tersengal-sengal, capek pasti karena itu tenang aja," ujar dr. Vito.
3. Konsumsi multivitamin
Anda bisa mengkonsumsi multivitamin apabila tidak terlalu makan makanan bergizi. Multivitamin membantu memenuhi asupan vitamin dan mineral atau bahkan antioksidan. Ada banyak multivitamin, terutamanya Anda bisa perkaya asupan vitamin C, vitamin D atau vitamin E.
"Vitamin C cukup 1000 ml sehari, 2 Ă— 500 ml. Ketika Anda sudah mulai sembuh dan pulih sama sekali, 500 ml sudah lebih dari cukup karena kebutuhan vitamin C sehari-hari bisa dicukupi dengan makan pepaya dan melon. Anda bisa makan vitamin C sebanyak ini 14 hari atau 1 bulan," ucap dr. Vito.
"Vitamin D, vitamin E bisa Anda makan sesuai hasil laboratorium Anda. Kalau nggak tahu, 2 x 1000 untuk masa pemulihan sudah cukup. Vitamin E bisa minum 1 x 400 ml juga ada zinc yang bisa bantu pemulihan sel 1 x 20 ml," sambungnya.
4. Pertahankan gaya hidup sehat
Disarankan untuk mempertahankan gaya hidup yang mulai sehat saat sakit. Seperti halnya makan makanan sehat selama pemulihan. Tidak disarankan makan makanan sembarangan. Termasuk yang merokok, penting untuk berhenti merokok.
5. Tidur cukup
Hal terpenting saat masa pemulihan adalah tidur cukup. Hindari habiskan waktu pemulihan untuk menggunakan handphone, membalas pesan atau menggunakan media sosial sehingga tidak bisa tidur.
"Jangan begadang demi nonton, kalau emang Anda nonton untuk menghibur diri bukan untuk memaksakan mata Anda melek setiap episode. Tidur itu kunci penyembuhan, kalau Anda tidurnya kurang, hormon stres semakin tinggi. Hormon stres juga semakin merusak tubuh Anda," tandasnya.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(dra)