News RCTI+ Ulas Kabar Terbaru Bisnis Pariwisata Dunia yang Mulai Bangkit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah negara telah berani membuka kembali destinasi wisata. Mereka mengundang para traveler dunia untuk mengunjungi negaranya dengan syarat sudah disuntik vaksin Covid-19. Akankah ini menjad awal bangkitnya dunia pariwisata yang telah hancur akibat pandemic Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun ini? News RCTI+ banyak mengupas berita-berita terkini dan lengkap tentang perkembangan terbaru bisnis pariwisata baik di dunia maupun Tanah Air.
Sejak munculnya virus Covid-19, dunia pariwisata seakan berhenti total. Semua destinasi pariwisata di seluruh dunia mengalami imbas dari ganasnya penyebaran virus yang pertama muncul di Wuhan, China tersebut. Satu per satu lokasi wisata di seluruh negara terpaksa menutup diri untuk menyetop pergerakan virus Corona. Tidak ada turis lagi yang datang karena takut terpapar virus Corona. Ketakutan ini memang beralasan karena virus Covid-19 sangat ganas. Sejak muncul virus Covid-19 dua tahun lalu telah menyebabkan kematian lebih dari 4,1 juta orang di seluruh dunia.
Dampaknya dahsyat. Seluruh denyut nadi wisata dunia lumpuh. Okupansi hotel di mana pun merosot drastis. Bisnis restoran hancur. Bisnis penerbangan remuk. Biro wisata banyak yang terkapar. Usaha souvenir dan turunannya juga mati. Data Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) menyebut kerugian ekonomi yang dialami bisnis pariwisata seluruh dunia akibat pandemi Covid-19 sekitar 4 triliun dollar. Angka yang sangat fantastis. Sejumlah negara yang selama ini menggantungkan pendapatannya dari sektor pariwisata pun ikut tergerus.
Dua tahun berlalu, kini bisnis wisata tampaknya mulai mulai dihidupkan lagi. Setelah penularan Covid-19 sudah mulai menurun, sejumlah negara dengan terang-terangan membuka puntunya bagi pelancong. Tentunya wisata dibuka dengan persyaratan tertentu yang ketat. Hal ini untuk menghindari merebaknya kembali Covid-19.
Finlandia mulai Senin (26/7) membuka diri bagi wisatawan asing. Finlandia tidak mensyaratkan tes swap ketika datang. Para traveler hanya perlu menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19. Disyaratkan bahwa para wisatawan asing itu harus telah disuntik dosis vaksin terakhir minimal 14 hari sebelum hari keberangkatan mereka. Namun, hanya tujuh vaksin yang diakui Finlandia. Vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia tidak termasuk dalam daftar vaksin yang diakui Finlandia. Bagi anak-anak usia di bawah 18 tahun akan diizinkan masuk Finlandia bersama orangtua mereka tanpa perlu menunjukkan sertifikat apa pun.
Finlandia bukan negara pertama yang membuka keran wisatawan asing untuk berlibur ke negaranya. Sebelumnya sudah ada sejumlah negara yang telah mengumumkan secara resmi bisa menerima kunjungan para traveler dunia.
Israel mulai 23 Mei lalu telah membuka perbatasannya untuk para turis yang ingin berkunjung ke negara yang mayoritasnya beragama Yahudi tersebut. Semua wisatawan yang datang ke Israel akan diminta menjalani tes Covid-19 PCR sebelum naik pesawat. Para pelancong juga diminta melakukan tes antibodi untuk membuktikan vaksinasi mereka setibanya di Bandara Ben Gurion, Israel.
Selain itu Kroasia, Yunani, Islandia, dan Ekuador juga telah membuka objek-objek wisata masing-masing. Tentu mereka juga menerapkan syarat wisatawan yang sudah divaksinasi. Di Ekuador, ada satu destinasi yang sangat digemari turis asing yaitu Kepulauan Galapagos. Selain alamnya yang indah, masih banyak hewan langka yang hidup di kepulauan eksotis tersebut. Iguana dan kura-kura raksasa Galapagos menjadi beberapa hewan langka yang menarik di sana. Wisatawan yang sudah divaksin dapat melakukan perjalanan menyenangkan ke Galapagos.
Spanyol juga telah membuka pintu bagi wisatawan asing. Pariwisata Spanyol kembali dibuka pada Juni lalu dengan syarat para pelancong sudah menerima vaksinasi. Aturan ini bagi para pelancong dari seluruh dunia yang akan berkunjung ke negeri Matador termasuk dari Amerika Serikat dan Kanada, akan diizinkan memasuki Spanyol tanpa batasan karantina.
Sejak munculnya virus Covid-19, dunia pariwisata seakan berhenti total. Semua destinasi pariwisata di seluruh dunia mengalami imbas dari ganasnya penyebaran virus yang pertama muncul di Wuhan, China tersebut. Satu per satu lokasi wisata di seluruh negara terpaksa menutup diri untuk menyetop pergerakan virus Corona. Tidak ada turis lagi yang datang karena takut terpapar virus Corona. Ketakutan ini memang beralasan karena virus Covid-19 sangat ganas. Sejak muncul virus Covid-19 dua tahun lalu telah menyebabkan kematian lebih dari 4,1 juta orang di seluruh dunia.
Dampaknya dahsyat. Seluruh denyut nadi wisata dunia lumpuh. Okupansi hotel di mana pun merosot drastis. Bisnis restoran hancur. Bisnis penerbangan remuk. Biro wisata banyak yang terkapar. Usaha souvenir dan turunannya juga mati. Data Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) menyebut kerugian ekonomi yang dialami bisnis pariwisata seluruh dunia akibat pandemi Covid-19 sekitar 4 triliun dollar. Angka yang sangat fantastis. Sejumlah negara yang selama ini menggantungkan pendapatannya dari sektor pariwisata pun ikut tergerus.
Dua tahun berlalu, kini bisnis wisata tampaknya mulai mulai dihidupkan lagi. Setelah penularan Covid-19 sudah mulai menurun, sejumlah negara dengan terang-terangan membuka puntunya bagi pelancong. Tentunya wisata dibuka dengan persyaratan tertentu yang ketat. Hal ini untuk menghindari merebaknya kembali Covid-19.
Finlandia mulai Senin (26/7) membuka diri bagi wisatawan asing. Finlandia tidak mensyaratkan tes swap ketika datang. Para traveler hanya perlu menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19. Disyaratkan bahwa para wisatawan asing itu harus telah disuntik dosis vaksin terakhir minimal 14 hari sebelum hari keberangkatan mereka. Namun, hanya tujuh vaksin yang diakui Finlandia. Vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia tidak termasuk dalam daftar vaksin yang diakui Finlandia. Bagi anak-anak usia di bawah 18 tahun akan diizinkan masuk Finlandia bersama orangtua mereka tanpa perlu menunjukkan sertifikat apa pun.
Finlandia bukan negara pertama yang membuka keran wisatawan asing untuk berlibur ke negaranya. Sebelumnya sudah ada sejumlah negara yang telah mengumumkan secara resmi bisa menerima kunjungan para traveler dunia.
Israel mulai 23 Mei lalu telah membuka perbatasannya untuk para turis yang ingin berkunjung ke negara yang mayoritasnya beragama Yahudi tersebut. Semua wisatawan yang datang ke Israel akan diminta menjalani tes Covid-19 PCR sebelum naik pesawat. Para pelancong juga diminta melakukan tes antibodi untuk membuktikan vaksinasi mereka setibanya di Bandara Ben Gurion, Israel.
Selain itu Kroasia, Yunani, Islandia, dan Ekuador juga telah membuka objek-objek wisata masing-masing. Tentu mereka juga menerapkan syarat wisatawan yang sudah divaksinasi. Di Ekuador, ada satu destinasi yang sangat digemari turis asing yaitu Kepulauan Galapagos. Selain alamnya yang indah, masih banyak hewan langka yang hidup di kepulauan eksotis tersebut. Iguana dan kura-kura raksasa Galapagos menjadi beberapa hewan langka yang menarik di sana. Wisatawan yang sudah divaksin dapat melakukan perjalanan menyenangkan ke Galapagos.
Spanyol juga telah membuka pintu bagi wisatawan asing. Pariwisata Spanyol kembali dibuka pada Juni lalu dengan syarat para pelancong sudah menerima vaksinasi. Aturan ini bagi para pelancong dari seluruh dunia yang akan berkunjung ke negeri Matador termasuk dari Amerika Serikat dan Kanada, akan diizinkan memasuki Spanyol tanpa batasan karantina.