Ubah Perilaku 3M di Wilayah Rentan Melalui Program HBCC

Selasa, 27 Juli 2021 - 21:31 WIB
loading...
Ubah Perilaku 3M di Wilayah Rentan Melalui Program HBCC
Berbagai tantangan sampai saat ini masih terus dihadapi pemerintah pusat dan daerah, dalam rangka mengedukasi masyarakat dan mencegah penyebaran Covid-19. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Berbagai tantangan sampai saat ini masih terus dihadapi pemerintah pusat dan daerah, dalam rangka mengedukasi masyarakat dan mencegah penyebaran pandemi Covid-19 . Terutama kepada kelompok masyarakat rentan yang situasi kehidupan dan pekerjaannya tidak memungkinkan social distancing dan bekerja dari rumah.

Baca juga: Diabetes Tipe 2, Ini Buah yang Sebabkan Gula Darah Tinggi

Kelompok rentan ini dinilai paling sulit melaksanakan perilaku kebersihan, karena terbatasnya akses air bersih, sabun, dan fasilitas sanitasi, serta rendahnya kesadaran atau informasi tentang perilaku yang aman. Selain itu, kelompok tersebut juga sangat bergantung pada pasar tradisional, penggunaan sarana transportasi umum, puskesmas , serta kemungkinan anak-anaknya akan masuk kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka.

Maka dari itu, dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, SNV Indonesia mendesain program perubahan perilaku yang bertujuan untuk mengubah perilaku 3M serta pembersihan permukaan dan disinfeksi. Program yang bernama Hygiene and Behaviour Change Coalition (HBCC) ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Inggris dan Unilever.

Melalui keterangan persnya, Selasa (27/7), HBCC Programme Manager, Saniya Niska memaparkan tiga pendekatan program HBCC, yakni peningkatan kesadaran publik melalui media massa, kampanye perubahan perilaku di tingkat kabupaten/kota, serta perubahan perilaku dengan media digital, dengan target sasaran utama adalah murid sekolah, petugas kebersihan, kelompok disabilitas dan pengguna fasilitas kesehatan dan fasilitas umum.

Menurut Saniya, selama 11 bulan pelaksanaan Program HBCC di 8 kabupaten dan 2 kota (Cimahi, Gunung Kidul, Surakarta, Bantul, Probolinggo, Kebumen, Sleman, Gresik, Lombok Timur dan Lombok Tengah) telah terlihat praktik baik perubahan perilaku kebersihan dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19.

Contohnya, kampanye perubahan perilaku School of 5 di 101 sekolah dan madrasah telah menjangkau 1.342 guru dan lebih dari 100 ribu murid. Berbagai sesi yang dilaksanakan daring dan luring telah meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kepercayaan diri untuk mempraktikkan upaya 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

"Anak-anak didorong untuk berkomitmen melalui ikrar 3M dan mempromosikan 3M ke keluarga dan lingkungan terdekat. Lebih dari 600 dokter kecil (dokcil) juga dilatih untuk menjadi role model bagi teman-temannya," ungkap Saniya mengenai kampanye di sekolah.

Selain itu, dalam Lokakarya Diseminasi Nasional: Praktik Baik dan Pembelajaran Program HBCC Tanggap Covid-19 dengan Intervensi Higiene, Selasa (27/7), juga dijelaskan kampanye 5-Bintang di puskesmas, pasar, dan terminal. 5-Bintang mewakili perilaku 3M, pembersihan permukaan, disinfeksi, juga aksesibilitas dan bertujuan untuk menjadikan seluruh faskes dan fasum dampingan berbintang 5.

Di dalam talk show yang dimoderatori Prita Laura, praktik baik atas program HBCC ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Kabupaten Gresik, Nur Maslichah. Dia mengatakan, melalui program HBCC pihaknya berhasil meningkatkan pengetahuan mengenai 3M kepada lebih dari 200 guru sekolah dasar dan 5.000 siswa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)