Netizen Korea Ikut Kecam Aksi Rasis Stasiun TV Korsel saat Siaran Langsung Pembukaan Olimpiade Tokyo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak hanya netizen Indonesia, netizen dari negara lain pun menyayangkan aksi rasis yang dilakukan stasiun TV Korea Selatan (Korsel), MBC. Termasuk netizen asal Negeri Ginseng sendiri.
Netizen Korea lebih dulu protes dan melayangkan petisi untuk menuntut para eksekutif MBC karena dinilai rasis saat mengenalkan negara yang memasuki area parade dalam pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 belum lama ini. Netizen Korea yang menonton siaran langsung itu terheran-heran, dan melontarkan kekecewaan di forum komunitas setempat.
"Apakah mereka gila?" tulis netizen.
"Apakah itu kecelakaan siaran?" timpal yang lain.
"Bukankah menempatkan foto sensitif seperti itu tidak sopan secara diplomatik? Itu seperti menempatkan foto insiden Ferry Sewol untuk Korea Selatan dalam perkenalan ke luar negeri," komentar netizen lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, stasiun TV MBC menjadi sorotan dunia lantaran aksi kontroversial dan kalimat bernada rasis ketika mengomentari defile tiap negara peserta saat pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 belum lama ini. Stasiun TV tersebut memberi gambaran tentang sesuatu yang khas dari tiap negara peserta. Masalahnya, mereka mendeskripsikan setiap negara secara aneh.
Misalnya, mereka menempatkan foto sushi untuk menggambarkan Jepang, ikan salmon untuk Norwegia, dan pizza sebagai simbol Italia. Sejumlah negara bahkan digambarkan dengan foto yang sensitif karena menyinggung masalah politik di dalam negeri mereka. Tak sampai di situ saja, pihak MBC juga ikut menempatkan foto peta Wuhan untuk China, foto tembok perbatasan Israel-Palestina untuk Palestina, tembok Berlin untuk Jerman, serta mengenalkan Ukraina dengan menghadirkan foto kecelakaan Chernobyl yang diingat sebagai salah satu insiden terburuk di dunia.
Sementara untuk Indonesia, MBC menampilkan foto peta Nusantara dan memperkenalkan NKRI sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berpopulasi terpadat ke-4 di dunia serta memiliki produk domestik bruto (GDP) rendah. MBC bahkan menempatkan foto peta Indonesia di samping wajah atlet dengan penempatan titik di Malaysia serta menyinggung tingkat vaksinasi COVID-19 di negara ini hanya sebesar 6%.
Netizen menilai, masalah vaksinasi dan GDP tak ada hubungannya dengan Olimpiade. Mereka lantas melontarkan kekesalan terhadap MBC di media sosial karena menampilkan keterangan yang tidak relevan.
Sementara, ketika memperkenalkan negaranya, MBC menayangkan kebudayaan dan tempat bersejarah yang ada di Korea Selatan. Mereka lebih dulu menampilkan foto Gwanghwamun, gerbang utama ke Istana Gyeongbokgung, istana kerajaan utama selama pemerintahan Dinasti Joseon. Mereka juga menempatkan foto BTS yang diberi keterangan sebagai kebanggaan Korea Selatan. MBC kemudian juga menempatkan foto patung Laksamana Shin, yang dikenalkan sebagai pahlawan nasional.
Kontroversi MBC yang kian memanas ini akhirnya memaksa Direktur Utama Park Sung Je menggelar konferensi pers pada Senin (26/7). Park Sung Je mengatakan, telah mengirimkan surat permintaan maaf kepada kedutaan besar Ukraina dan Rumania namun tidak dapat mengirimkannya ke Haiti, karena telah menarik diri dari Seoul. Ia berjanji akan mengubah prosedur produksi program di stasiun televisi tersebut.
“Kami menyadari fakta bahwa kami tidak memiliki rasa hormat serta pertimbangan untuk negara-negara dan proses peninjauan konten yang kurang. MBC mengakui keseriusan masalah ini dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan serupa di masa depan dengan memeriksa sistem produksi perusahaan sekali lagi," tandasnya.
Netizen Korea lebih dulu protes dan melayangkan petisi untuk menuntut para eksekutif MBC karena dinilai rasis saat mengenalkan negara yang memasuki area parade dalam pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 belum lama ini. Netizen Korea yang menonton siaran langsung itu terheran-heran, dan melontarkan kekecewaan di forum komunitas setempat.
Baca Juga
"Apakah mereka gila?" tulis netizen.
"Apakah itu kecelakaan siaran?" timpal yang lain.
"Bukankah menempatkan foto sensitif seperti itu tidak sopan secara diplomatik? Itu seperti menempatkan foto insiden Ferry Sewol untuk Korea Selatan dalam perkenalan ke luar negeri," komentar netizen lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, stasiun TV MBC menjadi sorotan dunia lantaran aksi kontroversial dan kalimat bernada rasis ketika mengomentari defile tiap negara peserta saat pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 belum lama ini. Stasiun TV tersebut memberi gambaran tentang sesuatu yang khas dari tiap negara peserta. Masalahnya, mereka mendeskripsikan setiap negara secara aneh.
Misalnya, mereka menempatkan foto sushi untuk menggambarkan Jepang, ikan salmon untuk Norwegia, dan pizza sebagai simbol Italia. Sejumlah negara bahkan digambarkan dengan foto yang sensitif karena menyinggung masalah politik di dalam negeri mereka. Tak sampai di situ saja, pihak MBC juga ikut menempatkan foto peta Wuhan untuk China, foto tembok perbatasan Israel-Palestina untuk Palestina, tembok Berlin untuk Jerman, serta mengenalkan Ukraina dengan menghadirkan foto kecelakaan Chernobyl yang diingat sebagai salah satu insiden terburuk di dunia.
Sementara untuk Indonesia, MBC menampilkan foto peta Nusantara dan memperkenalkan NKRI sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berpopulasi terpadat ke-4 di dunia serta memiliki produk domestik bruto (GDP) rendah. MBC bahkan menempatkan foto peta Indonesia di samping wajah atlet dengan penempatan titik di Malaysia serta menyinggung tingkat vaksinasi COVID-19 di negara ini hanya sebesar 6%.
Netizen menilai, masalah vaksinasi dan GDP tak ada hubungannya dengan Olimpiade. Mereka lantas melontarkan kekesalan terhadap MBC di media sosial karena menampilkan keterangan yang tidak relevan.
Sementara, ketika memperkenalkan negaranya, MBC menayangkan kebudayaan dan tempat bersejarah yang ada di Korea Selatan. Mereka lebih dulu menampilkan foto Gwanghwamun, gerbang utama ke Istana Gyeongbokgung, istana kerajaan utama selama pemerintahan Dinasti Joseon. Mereka juga menempatkan foto BTS yang diberi keterangan sebagai kebanggaan Korea Selatan. MBC kemudian juga menempatkan foto patung Laksamana Shin, yang dikenalkan sebagai pahlawan nasional.
Kontroversi MBC yang kian memanas ini akhirnya memaksa Direktur Utama Park Sung Je menggelar konferensi pers pada Senin (26/7). Park Sung Je mengatakan, telah mengirimkan surat permintaan maaf kepada kedutaan besar Ukraina dan Rumania namun tidak dapat mengirimkannya ke Haiti, karena telah menarik diri dari Seoul. Ia berjanji akan mengubah prosedur produksi program di stasiun televisi tersebut.
“Kami menyadari fakta bahwa kami tidak memiliki rasa hormat serta pertimbangan untuk negara-negara dan proses peninjauan konten yang kurang. MBC mengakui keseriusan masalah ini dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan serupa di masa depan dengan memeriksa sistem produksi perusahaan sekali lagi," tandasnya.
(tsa)