Rayakan Hari Jadi, SIF Selenggarakan Konferensi Diplomasi Publik

Jum'at, 30 Juli 2021 - 05:58 WIB
loading...
Rayakan Hari Jadi, SIF...
SIF telah berhasil menghasilkan perubahan yang positif bagi hampir 16 juta orang di 28 negara. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Sejak 1991, Singapore International Foundation (SIF) telah menyatukan warga Singapura dan komunitas dunia untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan menghasilkan perubahan positif, membangun persahabatan yang abadi dengan saling bertukar ide, keterampilan, dan pengalaman.

Baca juga: Viral di Media Sosial, Ini Deretan Masker Unik Para Atlet Olimpiade Tokyo

SIF, yang telah berkolaborasi dengan lebih dari 700 institusi, 4.000 sukarelawan Singapura, dan 45.000 jaringan pertemanan dari seluruh dunia, telah berhasil menghasilkan perubahan yang positif bagi hampir 16 juta orang di 28 negara.

Dalam merayakan 30 tahun membangun hubungan antar-manusia, SIF menyelenggarakan Public Diplomacy in Asia conference yang diadakan kali pertama di Singapura pada 26-30 Juli 2021. Konferensi ini dibuka dengan sambutan dari Tamu Kehormatan Menteri Luar Negeri Singapura, Dr Vivian Balakrishnan. Acara Virtual yang diselenggarakan dalam kemitraan dengan University of Southern California's Center on Public Diplomacy ini mempertemukan 40 pakar diplomasi publik (PD) dari 15 negara, yang mewakili sektor swasta, publik, dan masyarakat.

Diskusi selama lima hari ini akan berfokus pada kebijakan dan praktik diplomasi publik di Asia, serta peluncuran Winning Hearts and Minds: Public Diplomacy in ASEAN.

Diplomasi publik telah dipelajari secara komprehensif di wilayah barat tetapi tidak secara luas di Asia. Konferensi ini akan mengkaji bagaimana negara-negara Asia, baik pelaku pemerintahan maupun non-pemerintahan, melibatkan publik global untuk memperkuat rasa saling pengertian dan menumbuhkan kepercayaan antara negara dan warganya, berkontribusi pada studi budaya, serta pengembangan dan diplomasi digital. Konferensi ini juga akan menyoroti peran pemuda, bisnis, dan kota yang berkembang dalam hubungan internasional.

"Diplomasi publik atau people diplomacy adalah masa depan hubungan internasional sebab saat ini dunia sudah saling terhubung. Semakin banyak individu, akademisi, pelaku bisnis, dan masyarakat sipil memulai percakapan dan mengambil tindakan atas isu-isu yang terjadi di dunia, di mana perubahan terjadi dengan cepat dan isu tersebut mungkin saja masih luput dari perhatian pemerintah," ucap Executive Director SIF, Jean Tan seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (29/7).

Director of the USC Center on Public Diplomacy and Associate Professor di USC Annenberg School of Communication and Journalism, Dr Jian (Jay) Wang menuturkan bahwa SIF telah menghabiskan 30 tahun terakhir untuk membangun hubungan antar-masyarakat dan dampak sosial melalui program-program yang bergerak di bidang kebudayaan, pengembangan, dan diplomasi digital.

Dalam Konferensi ini, publik juga akan menyaksikan peluncuran Winning Hearts and Minds: Public Diplomacy in ASEAN –kompilasi diplomasi publik pertama di Asia Tenggara. Dalam buku tersebut, penulis dari sepuluh negara ASEAN memberikan perspektif mereka tentang pendekatan negara mereka terhadap diplomasi publik, bagaimana hal itu telah berkembang selama bertahun-tahun dan aspirasi mereka untuk masa depan.

"Meskipun diplomasi publik memainkan peran penting dalam membentuk perdamaian, terdapat literatur dan penelitian yang terbatas tentang bagaimana hal tersebut dipraktikkan di Asia. Melalui Winning Hearts and Minds: Public Diplomacy in ASEAN, kami berusaha menjelaskan praktik dan kontribusi Asia dalam diplomasi publik, yang dipengaruhi oleh konteks budaya dan geopolitik yang unik di kawasan ini," papar Director, Strategic Management SIF, Mr Reuben Kwan yang mengawasi publikasi tersebut.

Selain terlibat dalam diskusi yang menggugah pikiran, para tamu konferensi juga dapat berjejaring dengan sesama peserta dan bertemu dengan sukarelawan SIF. Sebanyak tujuh sesi "Kopitiam" dan "Human Library" yang terjalin dalam program ini akan memungkinkan lebih dari 1.000 delegasi yang telah mendaftar untuk menghadiri konferensi hingga saat ini untuk berjejaring satu sama lain dan membangun koneksi yang bermakna.

Baca juga: Cantik di Balik Masker, Ini Caranya Kulit Wajah Tetap Flawless dan Sehat

"Diplomasi publik adalah fokus dari pekerjaan yang kami lakukan di SIF. Kami berusaha untuk menyatukan komunitas yang beragam melalui program kolaboratif dan relasional yang mendorong rasa saling menghormati dan memperkuat ikatan dan kepercayaan untuk kebaikan umat manusia," ujar Jean Tan.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2075 seconds (0.1#10.140)