Mengenal Terapi GLP-1RA untuk Pasien Diabetes yang Sulit Kontrol Kadar Glikemik

Selasa, 03 Agustus 2021 - 20:50 WIB
loading...
Mengenal Terapi GLP-1RA...
Foto Ilustrasi/Webmd
A A A
JAKARTA - Diabetes merupakan penyakit endemik global dengan tingkat prevalensi yang terus meningkat pesat di seluruh dunia. Meski sekarang berbagai pengobatan sudah tersedia, namun masih banyak pasien diabetes tipe-2 yang menghadapi berbagai masalah seperti kesulitan mengontrol kadar glikemik, berat badan, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular serta ginjal.

Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini muncul inovasi pengobatan terbaru untuk pasien diabetes tipe-2 yang diberi nama GLP-1 RA (glucagon-like peptide-1 receptor agonist). GLP-1 RA digunakan sekali dalam seminggu untuk membantu pasien mencapai target gula darah mereka. Selain itu, obat ini juga memiliki manfaat dalam penurunan berat badan dan risiko penyakit kardiovaskular.



GLP-1 RA adalah jenis terapi berbasis inkretin untuk menangani diabetes tipe-2. Terapi ini bekerja melalui mekanisme aksi hormon yang disebut inkretin, yang berfungsi mengendalikan cara kerja pankreas. GLP-1 RA mampu menurunkan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) secara signifikan saat digunakan dalam pengobatan diabetes tipe-2.

Sekadar informasi, HbA1c merupakan indikator penting untuk mengendalikan kadar gula darah secara jangka panjang. Sebab, pengukuran HbA1c adalah yang paling akurat untuk menentukan kadar gula darah selama dua sampai tiga bulan terakhir. Pengukuran HbA1c dapat memberikan hasil yang dapat diandalkan untuk hiperglikemia kronis dan juga dapat dikorelasikan dengan risiko komplikasi diabetes jangka panjang.

Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD mengatakan, meski sudah mengikuti pedoman klinis dan melakukan kendali glikemik dengan benar, pasien sering kali tidak mampu menurunkan nilai HbA1c hingga mencapai target.



“Studi menunjukkan bahwa lebih dari 70% orang dewasa dengan diabetes tipe-2 di Indonesia gagal mencapai target HbA1c di bawah 7%. Mencapai target nilai HbA1c menjadi penting karena dapat mengurangi komplikasi mikrovaskuler, menurunkan angka penyakit kardiovaskular secara jangka panjang jika diterapkan pada pasien yang baru terdiagnosis, dan menurunkan angka kematian terkait diabetes,” terang dr. Ketut melalui siaran pers, Selasa (3/8).

Direktur Indonesian Diabetes Institute Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE menyampaikan, sekira 70% pasien diabetes di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal, obesitas dapat meningkatkan risiko kematian yang diakibatkan oleh penyakit komorbid.

“Indeks massa tubuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko kematian yang tinggi pula, yang sebagian besar diakibatkan oleh komplikasi penyakit kardiovaskular. Namun, meskipun sudah menerapkan perubahan gaya hidup, beberapa pasien masih mengalami kesulitan mengurangi berat badan mereka,” kata dr. Sidartawan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pilihan Utama Menjaga...
Pilihan Utama Menjaga Kesehatan Tubuh: NK Health Hadirkan Layanan Fisioterapi Berkualitas di Bintaro
Tips Berpuasa bagi Penderita...
Tips Berpuasa bagi Penderita Diabetes, Pastikan Gula Darah Terkontrol
Gaya Hidup Tom Hanks...
Gaya Hidup Tom Hanks Mengelola Diabetes, Makan Biji-bijian hingga Rutin Olahraga
Gejala Gatal Ini Tanda...
Gejala Gatal Ini Tanda Awal Diabetes yang Jarang Diketahui, Jangan Asal Garuk
Satu Sarapan Terbaik...
Satu Sarapan Terbaik untuk Penderita Diabetes, Bisa Menurunkan Gula Darah
6 Gejala Diabetes pada...
6 Gejala Diabetes pada Kulit, Bercak Gelap Tanda Resistensi Insulin
Waspada Terlalu Sering...
Waspada Terlalu Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, Normalnya Berapa Kali?
Awas! Kesepian Picu...
Awas! Kesepian Picu Penyakit Jantung hingga Diabetes, Jomblo Waspada
Tips Menjaga Energi...
Tips Menjaga Energi Stabil selama Berolahraga dengan Gula Low-GI
Rekomendasi
Hadiri HUT ke-695 Kabupaten...
Hadiri HUT ke-695 Kabupaten Bone, AYP: Optimistis Jadi Sentra Pembangunan Indonesia Timur
AS Berencana Tutup 30...
AS Berencana Tutup 30 Kedutaan dan Konsulat di Seluruh Dunia
Jurang Finansial di...
Jurang Finansial di Balik Gemerlap UFC 314: Siapa Kaya, Siapa Merana?
Berita Terkini
Arti dan Penjelasan...
Arti dan Penjelasan Istilah Ani-ani yang Viral di TikTok
1 jam yang lalu
Riwayat Karier Militer...
Riwayat Karier Militer Raja Charles III, Mengabdi sejak 1971
2 jam yang lalu
6 Drama Korea Komedi...
6 Drama Korea Komedi Romantis dengan Rating Tinggi, Bikin Baper dan Ngakak
3 jam yang lalu
Berapa Kilometer Jalan...
Berapa Kilometer Jalan Kaki Setiap Hari untuk Menurunkan Berat Badan?
4 jam yang lalu
Shopee Hadirkan Kompetisi...
Shopee Hadirkan Kompetisi Liga Shorts YouTube Shopping untuk Pacu Kreativitas Para Kreator
4 jam yang lalu
Keluarga Rayen Pono...
Keluarga Rayen Pono Desak Ahmad Dhani Minta Maaf Secara Adat usai Pelesetkan Marga
4 jam yang lalu
Infografis
Prabowo: Yang Tidak...
Prabowo: Yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat, Saya akan Singkirkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved