Virus Marburg Mematikan, WHO Keluarkan Pedoman Pencegahan

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 12:07 WIB
loading...
Virus Marburg Mematikan,...
Virus Marburg Mematikan, WHO Keluarkan Pedoman Pencegahan. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Virus Marburg dilaporkan sangat mematikan. Untuk mencegah penularan virus yang berasal dari kelelawar ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman pencegahan.

Pengendalian wabah menjadi hal yang penting dan ini amat bergantung pada penggunaan berbagai intervensi yaitu manajemen kasus, pengawasan dan pelacakan kontak, layanan laboratorium yang baik, penguburan yang aman dan bermartabat, serta mobilisasi sosial.

"Keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan mengendalikan wabah ini. Meningkatkan kesadaran akan faktor risiko infeksi penyakit virus Marburg dan tindakan perlindungan yang dapat dilakukan individu adalah cara yang efektif untuk mengurangi penularan pada manusia," kata WHO.

Berikut pedoman pencegahan penyakit virus Marburg yang dikeluarkan WHO seperti dilansir dari laman resminya, Sabtu (14/8).


1. Mengurangi risiko penularan kelelawar ke manusia

Kelelawar adalah inang alami virus ini dan kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh kelelawar buah menjadi risiko yang paling besar.

Selama kegiatan kerja atau penelitian atau kunjungan wisata di tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar buah, orang harus mengenakan sarung tangan dan pelindung lain yang sesuai, termasuk masker. Selama wabah, semua produk hewani yaitu darah dan daging harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.

2. Mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia di masyarakat

Ini timbul dari kontak langsung atau dekat dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh mereka. Kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg harus dihindari. Untuk itu, penggunaan sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai harus menjadi penting saat merawat pasien yang sakit di rumah.

Mencuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah mengunjungi kerabat yang sakit di rumah sakit, serta setelah merawat pasien yang sakit di rumah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2716 seconds (0.1#10.140)