Lesti Kejora Gelar Ngebakan Siraman Adat Sunda, Ini Filosofinya
loading...
A
A
A
Kedua orang tua akan menuangkan air siraman ke dalam bokor atau sejenis wadah besar yang cekung dan bertepi lebar terbuat dari logam. Lalu, air diaduk. Di dalam cawan tersebut, ada air dari 7 sumber mata air, 7 macam bunga wangi, dua helai kain sarung, dua helai selendang batik, satu helai handuk, pedupaan, baju kebaya, payung besar, dan lilin.
4. Ngebakan
Ritual ini sendiri diawali dengan permainan musik kecapi suling. Calon pengantin wanita dibimbing oleh perias menuju tempat Ngebakan dengan menginjak 7 helai kain batik berbeda motif.
Siraman dimulai dari sang ibu, ayah, dan disusul oleh para sesepuh. Jumlah penyiram ganjil yaitu 7,9, atau paling banyak 11 orang.
5. Potong rambut
Calon pengantin perempuan dipotong rambutnya oleh kedua orang tua sebagai lambang untuk memperindah diri baik secara lahir dan batin. Setelah rambut dipotong, acara dilanjutkan dengan ngeningan.
6. Rebutan parawanten
Ini berkaitan dengan makanan yang disajikan pihak calon pengantin. Makanan yang disajikan disebut hahampangan yang terdiri dari ranginang, opak, saroja, kue bugis, wajik, kue lapis, dan jenis lainnya.
Selain itu, ada makanan lain yang disebut beubeutian yang sifatnya tumbuh di dalam tanah lalu diolah dengan cara direbus atau dikukus seperti ubi-ubian, kacang, talas, singkong, dan sebagainya. Di tahap ini juga dilakukan pembagian air siraman.
7. Suapan terakhir
4. Ngebakan
Ritual ini sendiri diawali dengan permainan musik kecapi suling. Calon pengantin wanita dibimbing oleh perias menuju tempat Ngebakan dengan menginjak 7 helai kain batik berbeda motif.
Siraman dimulai dari sang ibu, ayah, dan disusul oleh para sesepuh. Jumlah penyiram ganjil yaitu 7,9, atau paling banyak 11 orang.
5. Potong rambut
Calon pengantin perempuan dipotong rambutnya oleh kedua orang tua sebagai lambang untuk memperindah diri baik secara lahir dan batin. Setelah rambut dipotong, acara dilanjutkan dengan ngeningan.
6. Rebutan parawanten
Ini berkaitan dengan makanan yang disajikan pihak calon pengantin. Makanan yang disajikan disebut hahampangan yang terdiri dari ranginang, opak, saroja, kue bugis, wajik, kue lapis, dan jenis lainnya.
Selain itu, ada makanan lain yang disebut beubeutian yang sifatnya tumbuh di dalam tanah lalu diolah dengan cara direbus atau dikukus seperti ubi-ubian, kacang, talas, singkong, dan sebagainya. Di tahap ini juga dilakukan pembagian air siraman.
7. Suapan terakhir